TUGAS KB 1 MODUL 1: PA 21
Dalam bagian materi sebagaimana yang telah Anda baca dan pahami, beberapa
materi pokok yang meliputi diskripsi dan analisis tentang karakter utama
masyarakat abad 21 dan berbagai konsekuensi perkembangannya. Sederet pertanyaan
kemudian bisa diajukan terkait dengan perubahan moda pembelajaran pada lembaga
pendidikan, bagaimana konsekuensinya
terhadap karakteristik guru abad 21? , dan bagaimana pula konsekuensinya
terhadap karakteristik siswa?. Oleh karena itu, silahkan Anda merenungkan
perkembangan baru abad 21 yang telah memasuki era digital, dan kemudian buatlah
analisis singkat tentang implikasinya terhadap proses pembelajaran pada masing
-masing lembaga sekolah Anda. Kemudian silakan membuat analisis tentang
konsekuensi perkembangan pembelajaran baru abad 21 tersebut bagi profesi Anda
sebagai guru menghadapi tantangan pembelajaran era digital yang berangkat dari
situasi dan kondisi riil pada lembaga sekolah Anda. Tipologi atau profil guru ideal seperti apa menurut Anda guru yang
sesuai dengan karakteristik guru abad 21? Akhirnya silakan adakan analisis
ringkas tentang karakteristik siswa abad 21 yang berangkat dari kondisi riil
yang Anda hadapi sehari pada sekolah Anda.
Jawab
:
Abad 21 merupakan abad informasi dan komunikasi, yang ditandai dengan
perkembangan pesat pada teknologi informasi dan komunikasi. Situasi abad 21
identik dengan informasi yang membentuk masyarakat menjadi masyarakat informasi
atau sering disebut “fenomena masyarakat digital”.Teknologi informasi dan
komunikasi berupa televisi, telepon, komputer, dan internet mengalami
perkembangan yang luar biasa. Maraknya
era digital memaksa masyarakat harus dapat menyesuaikan diri dengan teknologi
digital dan berjejaring secara produktif. Perkembangan peradaban pun menyajikan perubahan pada
masyarakat yang disebut isebut
sebagai era informasional atau revolusi industri 4.0.
Manuel Castell menyatakan masyarakat informasional itu ditandai dengan
karateristik dasar: Pertama, ada teknologi-teknologi yang bertindak berdasarkan
informasi. Kedua, karena informasi adalah bagian dari seluruh kegiatan manusia,
teknologi-teknologi itu mempunyai efek yang meresap. Ketiga, semua sistem yang
menggunakan teknologi informasi didefinisikan oleh ‘logika jaringan’ yang
memungkinkan mereka memengaruhi suatu varietas luas proses-proses dan
organisasi-organisasi. Keempat, teknologi-teknologi baru sangat fleksibel,
memungkinkan mereka beradaptasi dan berubah secara terus-menerus. Akhirnya,
teknologi-teknologi spesifik yang diasosiasikan dengan informasi sedang
bergabung menjadi suatu sistem yang sangat terintegrasi.
Demikian pula Scoth Lash dalam “Critique of
information ” (2002) menyatakan bahwa masyarakat informasi dipahami sebgaai
produksi pengetahuan. Produksi informasi menyangkut kemanfaatan. Informasi itu
sendiri bersifat statis, komunikasilah yang membuat informasi menjadi dinamis,
kuat dan sumber energi. Scott Lash kemudian mengembangkan konsep ICT.
Perubahan
dunia ke arah era revolusi masyarakat digital itu juga berdampak pada dunia pembelajaran. Perubahan peradapan menuju
masyarakat berpengetahuan (knowledge society), menuntut masyarakat dunia untuk
menguasai keterampilan abad 21 yaitu mampu memahami dan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT Literacy Skills). Pendidikan memegang peranan
sangat penting dan strategis dalam membangun masyarakat berpengetahuan yang
memiliki keterampilan: (1) melek teknologi dan media; (2) melakukan komunikasi
efektif; (3) berpikir kritis; (4) memecahkan masalah; dan (5) berkolaborasi.
Perubahan
karakter masyarakat yang terjadi abad 21 berimplikasi terhadap karakteristik
guru. Guru sebagai penunjang dalam keberhasilan proses pembelajaran harus
bertransformasi baik secara teknik maupun sosio-kultural untuk mengahadapi
masyarakat digital . Pada abad 21 , guru harus mampu memenfaatkan teknologi
digital untuk mendesain pembelajaran yang kreatif. Kemampuan para guru untuk
mendidik pada era digital perlu dipersiapkan dengan mmeperkuat padegogik siber
pada diri guru. Guru yang lebih banyak berperan sebagai fasilitator harus mampu
memanfaatkan teknologi digital yang ada untuk mendesain pembelajaran yang
kreatif yang memampukan siswa aktif dan berpikir kritis.
Sebagai
konsekuensi moda pembelajaran abad 21 menghadirkan guru abad 21 yang memiliki
karakteristik antara lain :
Pertama,
disamping
sebagai fasilitator, guru berperan menjadi motivator dan inpirator. Di
era digital saat ini, guru bukan satu-satunya sumber belajar. Siswa dapat
mencari pengetahuan melalui internet. Oleh karena itu , kemampuan guru sebagai
fasilitator harus diperkuat dengan cara mengarahkan pembelajaran pada proses
diskusi , memecahkan masalah, hingga melakukan proyek yang merangsang proses
berpikir siswa. Proses pembelajaran berorientasi pada siswa (student center) bukan pada guru (teacher center) lagi. Guru memposisikan
diri sebagai mitra belajar bagi siswa.
Kedua, guru harus memiliki minat baca yang tinggi . Pengetahuan merupakan
sesuatu yang bersifat dinamis. Guru abad 21 harus selalu membaharui wawasan dan
pengetahuan yang dimiliki dengan banyak membaca. Informasi yang dimiliki guru
harus selalu diupdate, jangan sampai
tertinggal dari siswa. Ketidaktahuan guru (kurangnya pengetahuan dan informasi)
akan menurukan kredibilitas atau kewibawaan guru yang akan berdampak pada
kualitas pembelajaran.
Ketiga, selain membaca , guru abad 21 harus memiliki
kemampuan menulis.
Guru dituntut untuk menuangkan gagasan-gagasan inovatifnya dalam bentuk buku
atau karya ilmiah. Dalam era digital guru tidak hanya sebagai konsumen
pengetahuan tapi juga sebagai produsen pengetahuan. Guru harus dapat memberikan
sumbangan pemikiran melalui karya-karya tulisnya sebagai upaya peningkatan
kualitas pembelajaran.
Keempat, guru abad 21 harus harus kreatif dan
inovatif dalam mendesain pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas
pembelajaran berbasis TIK.
Pemebelajaran era digital tidak lagi dilakukan secara konvensional melainkan
berubah pada berbasis online (e-learning).
Misalnya , pola pembelajaran Hibrida
yang mengkombinasikan pertemuan tatap muka dikelas dengan situs pembelajaran online. Kehadiran e-learning menuntut guru abad 21 untuk kreatif dan inovatif dalam
memanfaatkan media baru berbasis web.
Guru harus dapat memanfaatkan multimedia dalam kegiatan pembelajaran.
Kelima, guru harus mampu melakukan transformasi
kultural.
Transformasi dalam hal ini adalah pergantian atau perubahan dari sesuatu yang
dianggap lama (usang) menjadi sesuatu yang baru. Seiring berkembangnya
teknologi dan informasi , pembelajaran pun harus disesuaikan. Dengan demikian,
diperlukan adanya transformasi kultural dari model pembelajaran yang berprinsip
searah, top-down, dan memposisikan peserta didik sebagai pihak yang pasif
berubah ke arah model pembelajaran konstruktivistik yang berorientasi pada
peserta didik. Guru dalam pembelajaran abad 21 dituntut mengenali dan menguasai
pembelajaran berbasis TIK.
Demikian
pula abad 21 juga berdampak pada pola pembelajaran siswa. Siswa yang merupakan
sasaran pembelajaran berubah mengikuti perkembangan teknologi. Jika dahulu
siswa hanya memiliki peluang belajar pada lembaga sekolah, namun saat ini
sumber belajar dapat diperoleh dimana saja. BernieTrilling dan Cahrles Fadel (2009) mengidentifikasi karakteristik
siswa abad 21 meliputu : Pertama, ketrampilan
belajar dan inovasi : berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam
komunikasi pembelajaran. Pendekatan pembelajaran harus berpusat pada peserta
didik. Peserta didik harus dipandang sebagai subjektif yang memiliki daya
seleksi dan interpretasi, serta daya kreasi tinggi dalam suatu proses
pembelajaran.
Kedua, keahlian literasi digital: literasi media baru dan
literasi ICT. Siswa abad 21 adalah mereka yang memiliki kemampuan mengenali ,
menggunakan secara teknis dan memanfaatkan pada aktivitas pembelajaran. Siswa
dapat juga terlibat dalam pembelajaran audiovisual maupun proses pembelajaran
berbasis web termasuk penggunaan meultimedia interaktif.
Ketiga, kecakapan hidup dan karir: memiliki kemmapuan
inisiatif yang fleksibel dan inisitaif adaptif dan kecakapan diri secara sosial
dalam interaksi antar budaya, kecakapan kepemimpinan produktif dan akuntabel,
serta bertanggung jawab. Siswa abad 21 tidak saja sekadar pasif menerima begitu
saja tetapi senantiasa mengambil inisiatif dalam berbagai aktivitas pembelajaran.
Jadi di era digital ini, siswa harus memiliki kemampuan belajar mandiri karena
media baru telah menyediakan informasi.
Proses
pembelajaran pada sekolah saya saat ini sudah mengarah pada era digital. Meski terbilang baru
beroperasi 4 tahun , namun sarana dan prasarana tidak terlalu tertinggal
dibanding sekolah lainnya. Bantuan
pemerintah yakni penyediaan jaringan internet melalui PSN atau wifi nusantara
banyak membantu proses pembelajaran di era digital. Mengingat tidak semua
siswa yang memiliki kemmapuan ekonomi menengah ke atas. Ketersediaan wifi
nusantara yang tidak berbayar ini, memudahkan siswa maupun guru dalam mengakses
pengetahuan.
Selain itu, sarana
yang terkait dalam memasuki era digital saat ini diskolah saya dilengkapi
dengan laboratorium komputer. Unit komputer yang tersedia pun cukup
memadai, serta adanya lcd proyektor yang
dapat digunakan untuk mendesain pembelajaran dengan menggunakan media
audiovisual sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan menarik.
Proses pembelajaran sudah menjadikan siswa sebagai sasaran, dimana siswa diberi
rangsangan untuk belajar mandiri melalui tugas proyek maupun pemecahan masalah yang diberikan guru. Walau
belum sepenuhnya berjalan dengan baik, tapi proses pembelajaran sudah berlangsung
secara 2 arah.
Abad 21 ini
juga berdampak pada tanggung jawab sebagi guru, dimana saya berusaha membaharui
pengetahuan melalui web. Era digital ini menuntut saya untuk tidak gagap
teknologi agar tidak tertinggal dari siswa. Mencari model pembelajaran yang
sesuai sebelum masuk ke kelas sehingga dapat memafasilitasi siswa dalam
pemrolehan informasi.
Hanya saja
tidak semuanya berlangsung dengan baik, mengingat sebagian siswa yang ada
disekolah masih gagap teknologi. Selain itu, ekonomi yang masih berada dibawah
mengakibatkan tidak semua siswa memiliki teknologi sendiri (smartphone) ,
sehingga menghambat belajar mandiri. Hal ini menyebabkan proses
pembelajaran abas 21 masih terhambat. Siswa masih belum melek teknologi
sehingga pemanfaatan teknologi belum terlaksana dengan baik.
Oleh karena
itu diera digital seperti ini dibutuhkan guru dengan profil meliputi:
- Kepribadian yang matang dan
berkembang : guru dapat bertransformasi sesuai dengan perkembangan zaman.
- Kecakapan berkomunikasi :
guru harus dapat mentranfer informasi kepada siswa
- Kreativitas dan
keingintahuan intelektual : guru dapat mendesain pembelajaran dan media
yang mendukung sekalipun sarana dna prasarana tidak memadai
- Berpikir kritis: berpikir
berdasarkan fakta yang ada dan berusaha untuk memberikan penalaran
yang masuk akal
- Kecakapan melek informasi
dan media : guru harus mampu menganalisa, mengakses, mengelola,
mengintegrasi informasi dalam berbagia bentuk dan media.
- Kecakapan hubungan anatr
pribadi dan kerja sama : guru juga harus dapat menunjukkan kerja sama
berkelompok dan kepemimpinan , berempati, dan menghormati perspektif yang
berbeda.
DAFTAR
PUSTAKA
Https://ppgspada.brightspace.com : Modul 1:
Pembelajaran Abad 21(Karakteristik Guru dan Siswa Abad 21)
Posting Komentar untuk "TUGAS KB 1 MODUL 1: PA 21"