Apakah Budaya Organisasi Dapat Diubah?
Apakah Budaya organisasi dapat diubah?
Ketika budaya organisasi telah mengakar di ruang lingkup perusahaan atau organisasi mungkin akan memunculkan sebuah pertanyaan. Apakah Budaya Organisasi tersebut dapat diubah atau akan bertahan dalam waktu yang lama atau bahkan selamanya? Budaya organisasi tentu saja dapat meningkatkan efektivitas organisasi apabila sesuai dengan tantangan yang dihadapi. Sebaliknya, Budaya organisasi pun dapat menghambat efektivitas apabila tidak sesuai lagi dengan tantangan yang ada.
Budaya organisasi terbentuk melalui suatu proses yang dapat bersumber dari tradisi kebiasaan dan filsafat pendiri atau pimpinan perusahaan. Melalui proses sosialisasi, pengalaman dan belajar dari filsafat pendiri, budaya organisasi terbentuk. Budaya yang telah terbentuk sulit diubah dan kalaupun mungkin diubah akan membutuhkan waktu yang lama karena harus mengubah pola pikir orang yang ada di sekitarnya atau para pendukungnya. Selain itu, budaya yang telah terbentuk atau telah terinternalisasi dalam diri para anggota akan menjadi tameng terhadap masuknya ide, pendapat ataupun pemikiran baru. Ini bukan berarti bahwa budaya organisasi tidak bisa diubah, namun norma, nilai, tradisi yang telah mengakar akan menjadi keyakinan dan pola pikir. Hal ini baru akan mengalami pergeseran secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama bahkan bisa puluhan hingga ratusan tahun apabila ide baru itu tadi telah menunjukkan bukti lebih sangat menguntungkan bagi orang orang yang ada di dalam organisasi tersebut.
Mengubah budaya yang sudah berakar akan mendapat banyak tantangan. Khususnya, dari perspektif pengendalian kekuasaan dan politik, Para anggota organisasi atau kelompok organisasi yang sudah mendapatkan berbagai macam keuntungan dari pola budaya yang ada. Ketika ide-ide baru atau budaya baru muncul untuk melakukan perubahan, mereka akan menghadapinya dengan mengajukan berbagai perlawanan. WalauPun demikian, bukan berarti bahwa budaya lama tidak dapat diubah. Budaya lama akan bisa berubah apabila budaya baru dan strategi pengubahan yang digunakan dapat menyentuh hati pada kelompok orang yang akan di ubah pola pikir dan keyakinannya. James Champy (1995) mengemukakan bahwa terdapat beberapa langkah-langkah mengubah budaya yang sudah ada dan berkembang yaitu:
Pertama, tentukan nilai apa yang sangat dipakai secara bersama oleh warga dalam perusahaan atau organisasi tersebut. Mungkin hanya terdapat beberapa dari mereka, 5 atau 6 paling banyak. Jangan percaya suatu pernyataan nilai yang dipublikasikan, Lihatlah bagaimana orang-orang itu benar-benar berperilaku untuk mengetahui nilai riil yang mereka sama-sama miliki.
Kedua, lakukan asesmen perilaku yang mungkin sudah merusak nilai budaya organisasi, lalu di mana perilaku itu?
Ketiga, artikulasikan nilai dan perilaku apa yang Anda harus diperbaharui dan ini akan ditentukan oleh pekerjaan apa yang akan diubah dan pasar apa yang diperlukan bersama-sama
Keempat, ujilah proses manajemen anda. Apakah mereka mendukung cita-cita Anda terhadap nilai dan perilaku atau apakah mereka yang malah berkontradiksi.
Kelima, mulailah untuk mengajarkan, melakukan dan menghidupkan nilai yang harus anda definisikan sebagai budaya baru.
Demikianlah, bahwa Budaya Organisasi dapat diubah dan keberhasilan perubahan budaya organisasi akan sangat tergantung dengan strategi yang digunakan.
Penguatan/Pengayaan
Untuk membantu, Sabapathy menyediakan 10 tips untuk mendorong perubahan budaya organisasi (sumber pengayaan)
1. Tetapkan nilai dan perilaku yang diinginkan. Apakah orang memahami mereka dan bagaimana mereka berhubungan dengan perilaku sehari-hari? Datang dengan deskriptor perilaku untuk setiap nilai yang Anda tetapkan dan jelaskan bagaimana hal itu akan diterjemahkan menjadi perilaku yang dapat ditindaklanjuti di semua tingkatan — mulai dari sekretaris, manajer menengah hingga eksekutif, saran Sabapathy.
2. Menyelaraskan budaya dengan strategi dan proses. Apakah misi, visi, dan nilai-nilai Anda sejalan dengan proses SDM Anda, termasuk perekrutan, manajemen kinerja, kompensasi, manfaat, dan promosi bakat?
3. Hubungkan budaya dan akuntabilitas. Sangat mudah, terutama di masa-masa sulit, untuk melupakan nilai-nilai yang Anda tetapkan untuk mendefinisikan perusahaan Anda, katanya, mengutip Enron dan WorldCom sebagai contoh. Namun, perusahaan memiliki peluang yang lebih baik dalam menghadapi bencana jika mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka, kata Sabapathy.
4. Memiliki pendukung yang terlihat. Agar perubahan budaya bertahan, itu harus menjadi prioritas CEO dan dewan direksi. "Tunjukkan pada dewan suatu kerangka kerja untuk memahami budaya organisasi dan dampaknya terhadap kinerja," kata Sabapathy. Bekerja dengan dewan untuk menciptakan obyektif kinerja berdiri untuk CEO yang mengevaluasi budaya.
5. Definisikan yang tidak bisa dinegosiasikan. Saat merenungkan perubahan budaya, lihat budaya Anda saat ini dan sebutkan aspek mana yang ingin Anda pertahankan. Menentukan apa yang tidak perlu diperdebatkan sangat penting selama merger dan akuisisi, ketika para pemimpin dari dua atau lebih organisasi harus mencari cara untuk memadukan identitas.
6. Sejajarkan budaya Anda dengan merek Anda. Budaya harus beresonansi dengan karyawan dan pasar. Untuk mencapai ini, SDM semakin bermitra dengan pemasaran, katanya. Ini sangat relevan di dunia online kami saat ini, di mana pengalaman pelanggan yang buruk hari ini dapat menjadi sensasi viral di masa depan.
7. Ukur usaha Anda. Bantu menunjukkan efektivitas upaya Anda dengan menerapkan survei karyawan dan menganalisis kesenjangan antara perilaku yang diinginkan dan yang sebenarnya.
8. Jangan terburu-buru. Mengubah budaya dapat berlangsung mulai dari bulan hingga beberapa tahun. Mulailah dengan memastikan ada alasan yang jelas mengapa perusahaan harus berubah, sarannya.
9. Investasikan sekarang. Jangan menunggu staf dan sumber daya yang mungkin tidak pernah datang. “Butuh investasi bertahun-tahun untuk mencapai titik di mana [budaya Anda] secara otomatis menjadi bagian dari bagaimana Anda berperilaku dan bertindak,” jadi mulailah dengan cara apa pun yang Anda bisa.
10. Berani dan memimpin. Anda tidak harus berada dalam posisi pengaruh untuk memiliki pengaruh. “Ketika kita melangkah, itu mendorong orang lain untuk melangkah juga,” katanya.
Posting Komentar untuk "Apakah Budaya Organisasi Dapat Diubah?"