Jenis Jenis Perencanaan Pendidikan dalam Manajemen
Ada
beberapa tipe atau jenis perencanaan dalam pendidikan. Pertama yaitu tipe atau
jenis perencanaan yang ditinjau dari dari segi ruang lingkupnya ada tiga yaitu
perencanaan mikro, perencanaan meso dan perencanaan makro. Kedua adalah tipe
atau jenis perencanaan ditinjau dari segi waktu yang dapat dibagi menjadi tiga
juga yaitu perencanaan jangka pendek , perencanaan jangka menengah dan juga
perencanaan jangka panjang. Dan yang selanjutnya yaitu ketiga perencanaan
ditinjau dari segi sifatnya dapat dibagi menjadi tiga juga yaitu tipe atau jenis perencanaan strategi dan operasi.
Menurut
Besaranya atau segi ruang lingkup
1. Perencanaan
Makro
Perencanaan
makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan
ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada
tingkat nasional. Rencana pembanguna nasional dewasa ini meliputi rencana dalam
bidang ekonomi dan social. Dipandang dari sudut perencanaan makro, tujuan yang
harus dicapai Negara (khususnya dalam bidang peningkatan SDM) adalah
pengembangan system pendidikan untuk menghasilkan tenaga pembangunan baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif pendidikan harus
menghasilkan tenaga yang cukup banyak sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
Sedangkan secara kualitatif harus dapat menghasilkan tenaga pembangunan yang
terampil sesuai dengan bidangnya dan memiliki jiwa pancasila.
2. Perencanaan Meso
Kebijaksanaan
yang telah ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan kedalam
program-program yang bersekala kecil.pada tingkatannya perencanaan sudah lebih
bersifat operasional disesuaikan dengan depertemen dan unit-unit
3. Perencanaan Mikro
Perencanaan
mikro adalah perencanaan pada tingkat instituisional dan merupakan
penjabaran dari perencanaan tingkat meso khususnya dari lembaga mendapatkan
perhatian, namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan
dalam perencanaan makro ataupun meso.
Menurut
Tingkatannya
1. Perencanaan Strategic
Perencanaan
strategic disebut juga dengan perencanaan jangka panjang. Perencanaan Strategic menurut
R.G. Muurdick diartikan sebagai konfigurasi tentang hasil yang
diharapkan tercapai pada masa depan. Bentuk konfigurasi terungkap berdasarkan:
1. Ruang lingkup
2. Hasil persaingan
3. Target
4. Penataan sumber-sumber
Perencanaan
strategic digunakan untuk mengatakan suatu lingkup perencanaan yang lebih
“general” disamping adanya beberapa
jenis perencanaan lain yang disebut stainer. Pengertian perencanaan strategic
yaitu proses pendayagunaan sumber-sumber dan strategi yang mengatur pengadaan
dan pendayagunaan sumber untuk pencapain tujuan .
Hal
tersebut bertujuan untuk mencari bentuk dan identitas pada masa yang akan
datang dengan mempertimbangkan berbagai kompleks dalam suatu system.
Berdasarkan hal diatas, metode penelaah dan pemecahan masalah didasarkan atas
kerangka ini mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
1. Sistematik dan sistemik
2. Berorientasi pada output dan konfigurasi
keinginan
3. Mempunyai tujuan menyeluruh
4. Berdimensi jangka panjang, menengah, dan
pendek
5. Menerapkan metode keilmuan analisi teoretik
dan empiric dengan program pengembangan.
6. Rencana operasional terjabar kedalam proyek
dan program
7. Berlandaskan kebijakan
8. Memperhitungkan norma dan kaidah
9. Mempunyai pola input, proses, output dengan
informasi umpan balik.
2. Perencanaan Koordinatif
Perencanaan
koordinatif ditunjukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan
yang telah ditetapkan itu dapat tercapai secara
efektif dan efisien. Perencanaan ini mempunyai cangkupan semua aspek
operasi suatu system yang meminta di taatinya kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkanpada tingkat perencanaan strategic.
Sedangkan
ada pendapat lain yang menyimpulkan yang hampir sama dengan pengertian diatas
yaitu menurut dalam buku system informasi manajemen dan perencanaan pembangunan
pendidikan yang disusun Idocdi Anwar, dkk yang dikutip dari H. Ozbehkan (D. Cleland & W.R king.
1975, Hal, 31) mengemukaka tiga jenis
perencanaan, yaitu: “polici planning. Strategic planning dan operational
planning.
1. Perencanaan strategis berbagai upaya untuk
mempersiapkan seperangkat desisi dimasa yang akan datang yang mempengaruhi
keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi
2. Perencanaan taktis adalah sebagai upaya
dalam mempersiapkan berbagai desisi untuk kegiatan-kegiatan jangka pendek
terutama dalam mengalokasi berbagai sumber yang diperlukan dalam pencapaian
tujuan
3. Perencanaan teknis adalah proses upaya
untuk mempersiapkanberbagai desisi untuk dilaksanakan terutama dalam jangka
waktu yang pendek dan untuk pelaksanaan tugas-tugas yang spesifik dalam rangka
pencapaian tujuan yang sudah pasti (target-target)
Menurut
Jangka Waktunya
1. Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan
jangka pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat untuk
dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 tahun, sering disebut sebagai rewncana
operasional. Perencanaan ini merupakan penjkabaran dari rencana jangka menengah
dan jangka panjang.
2. perencanaan jangka menengah
Perencanaan
jangka menengah mencakup kurun waktu diatas 5-10 tahun. Perencanaan ini
penjabaran dari rencana jangka panjang, tetapi sudah lebih bersifat
operasional.
3. Perencanaan jangka panjang
Perencanaan
jangka panjang meliputi cakupan waktu diatas 10 tahun sampai dengan 25 tahun.
Perencanaan ini memiliki jangka menengah, lebih-lebih lagi jika dibandingkan
dengan perencanaan jangkla pendek. Dengan demikian perencanaan tahunan bukan
hanya sekedar pembabakan dari rencana 5 tahun, tetapi merupakan penyempurnaan
dari rencana itu sendiri.
Kegiatan-kegiatan
apakah yang terdapat dalam penyusunan rencana tahunan ? secara garis besar
jenis kegiatan dan tahapannya meliputi sebagai berikut:
1. Penyusunan kebijakan umum
2. Penyusunan kebijakan teknis
3. Penyusunan rancangan penyesuaian kebijaksanaan
4. Penyempurnaan program
5. Penyusunan uraian kegiatan operasional
proyek-proyek (UKOP)
6. Identifikasi proyek
7. Penyusunan pra-DUP (daftar Usulan Proyek)
8. Penyusunan DUP Depdikbud
9. Pembahasan DOP, antara Depdikbud, Bapenas
dan Departemen Keuangan
10. Penyusunan UKOP
11. Penyusunan Pra-DIP (Daftar Isian Proyek)
12. Pembahasan Pra-DIP, antar Depdikbud, Bappenas,
dan Dirjen Anggaran
13. Penyempurnaan UKOP
14. Penyeleseian DIP (dari konsep DIP yang
telah disetujui)
Jenis
perencanaan berdasarkan sifatnya
Jenis
perencanaan berdasarkan sifat dibagi atas :
1. Perencanaan Strategik, perencanaan yang berhubungan
dengan proses penetapan tujuan , pengalokasian sumber – sumber untuk mencapai
tujuan dan kebijakan – kebijakan yang dipakai sebagai pedoman untuk memperoleh,
menggunakan atau menghilangkan hal – hal tersebut. Perencanaan strategis
cenderung dipusatkan pada masalah – masalah yang tidak begitu terstruktur yang
melibatkan variable – variable yang jumlahnya banyak dan parameter yang tidak
pasti.
1. Perencanaan Manajerial, perencanaan yang
ditujukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
2. Perencanaan Operasional, yang memusatkan
perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan
dari suatu rencana manajerial.
Jenis
perencanaan berdasarkan sektor dibagi atas :
Perencanaan
Nasional, proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan
komitmen seluruh rakyat yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai
masyarakat adil dan makmur.
3. Perencanaan Regional, yang juga disebut
dengan perencanaan daerah atau wilayah, diantaranya Propeda dan perencanaan
pendidikan di tingkat propinsi, kabupaten /kota.
4. Perencanaan Tata Ruang, perencanaan yang
mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkan secara seimbang
, baik secara ekologis, geografis maupun demografis.
Hubungan
antar tipe-tipe atau jenis-jenis perencanaan
Tipe-tipe
perencanaan baik dari segi waktu, ruang lingkup, maupun dari segi sifat ada
kaitanya satu dengan yang lainya. Perencanaan jangka panjangberkaitan erat
dengan tipe-tipe ruang lingfkup terutama perencanaan mikro dengan perencanaan
operasional. Perencanaan jangka panjang sifatnya umum dan fleksibel, hamper
sama dengan perencanaan strategi yang sifatnya juga belum spesifik.
Perencanaan
operasional pada umumnya dilakukan dengan jangka pendekyang mencakup
perencanaan makro, meso maupun mikro. Perencanaan operasional berjangka pendek
ini palin jelas tampak pada perencanaan mikro sebab ia bergerak dalam wilayah
yang sangat kecil.
Sedangkan
Perancanaan itu sendiri adalah
seperangkat prosedur untuk memecahkan permasalahan fisik, social, dan ekonomi,
yang harus meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Seperangkat tindakan
b. Upaya untuk memecahkan masalah,
c. Memiliki dimensi waktu dan berorientasi ke
masa yang akan datang
d. Suatu proses berputar dengan adanya umpan
balik ,
e. Melibatkan beberapa alternatif untuk
mencari pemecahan Dari definisi atau pengertian tentang perencanaan tersebut,
maka dapat kita simpulkan bahwa perencanaan tersebut disusun agar dapat menuju
kearah yang lebih baik, walaupun demikian tidak semua perencanaan tersebut
berjalan sesuai rencana, terkadang sesuatu yang telah kita perhitungkan dengan
matang, tapi pada kenyataanya kadang kala terdapat masalah yang diluar
perkiraan kita, oleh karena itulah perencanaan tersebut akan terus dievaluasi
dalam kurun waktu tertentu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud dan
terlaksana dengan baik.
Kebijakan
yang sering berganti-ganti bukanlah satu-satunya penyebab rendahnya mutu
pendidikan saat ini, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya mutu
pendidikan, diantara faktor-faktor tersebut misalnya adalah rendahnya
kualitas/profesionalisme guru selaku tenaga pendidik, kurangnya sarana
prasarana pendidikan, kurangnya perhatian orang tua/partisipasi masyarakat juga
dapat menyebabkan rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya kualitas/profesionalisme
guru dapat disebabkan karena banyak sekali guru yang tidak fokus kepada
profesinya dikarenakan rendahnya income yang diperoleh guru tersebut, hingga
mereka mengajar hanya untuk memenuhi kewajiban saja, mereka tidak mempunyai
beban moral atau tanggung jawab untuk mencerdaskan anak didik mereka, karena
yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana mereka dapat mencari penghasilan
tambahan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hariKarena itulah perubahan
kebijakan yang dilakukan ditengah jalan sebaiknya seminimal mungkin kalau bisa
dihindarkan, hingga tidak menjadikan salah satu penyebab rendahnya mutu
pendidikan.
Hudson
menunjukkan 5 proses perencanaan yaitu radical, advocacy, transactive,
synoptic, dan incremental yang dikatakan sebagai taxonomy. Perencanaan
partisipatori berarti perencanaan yang melibatkan beberapa yang berkepentingan
dalam merencanakan sesuatu yang dipertentangkan
dengan merencanakan yang hanya dibuat oleh seseorang atau beberapa orang atas
dasar wewenang kedudukan, seperti perencana di tingkat pusat kepala-kepala
kantor pendidikan di daerah.
Konsep
Perencanaan Pendidikan
Dalam
menjalankan program pendidikan, prinsip yang harus disertakan adalah
berkelanjutan, artinya proses pendidikan harus terus-menerus dijalankan dari
generasi ke generasi berikutnya. Hal ini tidak terlepas dari konsep pendidikan
seumur hidup. Untuk itu diperlukan suatu manajemen perencanaan yang terukur dan
terarah di bidang pendidikan. Perencanaan sumber daya manusia memfokuskan
perhatian pada langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih
menjamin bahwa dalam organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk
menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang
tepat, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan
ditetapkan (Taqiyuddin : 2006).
Menurut
catatan Sukardika (2001), kualitas pendidikan Indonesia sampai saat ini berada
pada posisi bawah bila dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia, Philipina,
Singapura, bahkan dengan Vetnam sekalipun. Hal ini dapat dipahami mengingat
salah satu penyebabnya adalah bahwa perencanaan pendidikan saat ini belum
ditunjang oleh data dan informasi yang memadai. Perencanaan yang baik hanya
dapat terwujud apabila didukung dengan data dan informasi yang cepat, tepat dan
akurat.
Sebagai
bagian dari manajemen, langkah perencanaan sangatlah penting, apalagi bidang
yang direncanakan adalah bidang yang sangat subtansial yaitu pendidikan, yang
merupakan langkah awal dalam pembentukan kerangka sumber daya manusia. Dari
pandangan ini, berarti diperlukan perencanaan terpadu secara horizontal
[antarsektor] dan vertikal [antar jenjang – bottom-up dan top-down planning],
pendidikan harus berorientasi pada peserta didik dan pendidikan harus bersifat
multikultural serta pendidikan dengan perspektif global” (Fasli Jalal dalam
Sanaky : 2003)
Sejalan
dengan perkembangan kemajuan teknologi, khususnya di bidang informasi,
perencanaan bidang pendidikan juga harus mengantisipasi perubahan kondisi
seperti saat sekarang ini. Jadi perencanaan pendidikan harus lebih kreatif
dalam beradaptasi dan berkembang sesuai dengan improvisasi yang tepat.
Pendidikan selalu dituntut untuk cepat tanggap atas perubahan yang terjadi dan
melakukan upaya yang tepat secara normatif sesuai dengan cita-cita masyarakat
madani Indonesia. Maka, pendidikan selalu bersifat progresif tidak resisten
terhadap perubahan, sehingga mampu mengendalikan dan mengantisipasi arah
perubahan (Sanaky : 2003).
Thank you for the auspicious writeup. It in fact was a amusement account it.
BalasHapusLook advanced to more added agreeable from you!
However, how could we communicate?
How do I know you?
Hapus