Tugas M5 KB3 Pengembangan Bahan Ajar
Kompetensi
Dasar
3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan
perannya dalam kehidupan manusia
4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi
konvensional yang ada di lingkungan sekitar
Indikator
1.
Mendeskripsikan pengertian bioteknologi.
2. Mengklasifikasikan bioteknologi berdasarkan
karakteristik proses dan produk yang dihasilkan.
3.
Mendeskripsikan dampak bioteknologi pada
berbagai bidang kehidupan.
4.
Membuat berbagai produk bioteknologi di
sekolah.
4.
Tujuan
Pembelajaran
1.
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian
bioteknologi.
2.
Siswa dapat mengklasifikasikan bioteknologi
berdasarkan karakteristik proses dan produk yang dihasilkan.
3.
Siswa dapat mendeskripsikan dampak
bioteknologi pada berbagai bidang kehidupan.
4.
Siswa dapat membuat berbagai produk
bioteknologi di sekolah.
Garis
Besar Materi
1.
Pengertian Bioteknologi
Definisi
menurut para ahli
Definisi
berdasarkan terminologi
2.
Klasifikasi bioteknologi berdasarkan
karakteristik proses dan produknya
Bioteknologi
Konvensional dan Bioteknologi Modern
3.
Dampak bioteknologi pada berbagai bidang
kehidupan
Dampak
Positif dan Dampak Negatif beserta contoh
4.
Praktik-praktik bioteknologi di sekolah
Produk
hasil dari Bioteknologi seperti Yoghurt, Tempe, Tape
5.
Soal Soal Latihan
MODUL IPA SMP KELAS 9
BIOTEKNOLOGI
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, Ananda
diharapkan dapat:
1.
Mendeskripsikan pengertian bioteknologi.
2.
Mengklasifikasikan bioteknologi berdasarkan
karakteristik proses dan produk yang dihasilkan.
3.
Mendeskripsikan dampak bioteknologi pada
berbagai bidang kehidupan.
4.
Membuat berbagai produk bioteknologi di
sekolah.
Gambar 1
Assalammualaikum
wr. wb. Apa kabar anak anakku sekalian? Bapak berharap kalian selalu dalam
keadaan sehat dan semangat untuk selalu mencari ilmu pengetahuan guna masa
depan yang gemilang. Sebelumnya, Bapak minta maaf karena hari ini tidak bisa
belajar bersama kalian di kelas karena ada suatu keperluan yang sangat penting.
Oh ya, apa yang terlintas di benak kalian melihat gambar 1 di atas? Kok
jagungnya disuntik ya dengan cairan biru? J
Gambar
di atas adalah suatu ilustrasi tentang perkembangan bioteknologi di masa
sekarang. Apa itu bioteknologi? Sebelum menjawab hal itu, silahkan terlebih
dahulu perhatikan gambar gambar berikut ini.
Gambar
2 KEJU Gambar 3 Tempe
Gambar 3 Liger (Lion –
Tiger) Gambar
4 Semangka Tanpa Biji
Gambar 1 s/d 4 tadi adalah
hasil dari penerapan bioteknologi. Baiklah, untuk informasi lebih lanjut,
silahkan Ananda sekalian pelajari materi di bawah ini ya.
1.
Definisi Bioteknologi
Bioteknologi
berasal dari istilah Latin, yaitu Bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan),
dan logos (ilmu). Artinya, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip
biologi. Menurut Gambar
5 Karl Ereky European Federation
of Biotechnology (EFB), Bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan
alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme
hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Sedangkan
menurut para ahli, Bioteknologi adalah sebagai berikut.
-
Menurut Bull et al. (1982), bioteknologi
merupakan penerapan asas-asas sains (ilmu pengetahuan alam) dan rekayasa
(teknologi) untuk pengolahan suatu bahan dengan melibatkan aktivitas jasad
hidup untuk menghasilkan barang dan/atau jasa.
-
Bioteknologi merupakan penerapan
prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kerekayasaan
untuk
penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis untuk menghasilkan
bahan dan jasa (OECD,1982).
-
Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organisme
hidup atau bagian organisme untuk membuat atau memodifikasi suatu produk dan
meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan atau mengembangkan
mikroorganisme untuk penggunaan khusus (OTA-US, 1982).
-
Menurut Primrose (1987), secara lebih
sederhana bioteknologi merupakan eksploitasi komersial organisme hidup atau
komponennya seperti; enzim.
-
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu
'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara untuk
memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut European Federation
of Biotechnology mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu
pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi
organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk
menghasilkan produk dan jasa.
-
Atau secara tegas dinyatakan, Bioteknologi
merupakan penggunaan terpadu biokimia, mikrobiologi, dan ilmu-ilmu keteknikan
dengan bantuan mikroba, bagian-bagian mikroba atau sel dan jaringan organisme
yang lebih tinggi dalam penerapannya secara teknologis dan industri (EFB.,
1983)
Berdasarkan
definisi dan pengertian di atas, maka bioteknologi tidak lain adalah suatu
proses yang unsur-unsurnya sebagai berikut (Nurcahya, 2011).
1.
Input yaitu bahan kasar (raw material) yang
akan diolah seperti; beras, anggur, susu dsb.
2.
Proses yaitu mekanisme pengolahan yang
meliputi; proses penguraian atau penyusunan oleh agen hayati.
3.
Output yaitu produk baik berupa barang
dan/atau jasa, seperti; alkohol, enzim, antibiotika, hormon, pengolahan limbah.
Nah,
bagaimana Ananda sekalian, apakah sudah memahami pengertian dari Bioteknologi?
Jika sudah, kita lanjutkan ya. Bioteknologi mempunyai ciri adanya keterlibatan
organisme dalan suatu proses yang menghasilkan barang atau jasa. Bioteknologi
adalah ilmu aplikatif yang melibatkan disiplin ilmu lainnya dalam proses
menghasilkan sebuah produk. Oleh karena itu, kita juga perlu mengetahui tentang
mikrobiologi, biokimia, genetika, teknik rekayasa dan lain-lain.
-
Mikrobiologi
mempelajari semua aspek yang terdapat pada organisme renik yang meliputi
mikrobia, fungi dan organisme renik lainnya. Mikroorganisme yang
keaneragamannya sangat banyak dalam bioteknologi sering berjasa dalam
menjalankan proses fermentasi.
-
Biokimia memberikan dasar-dasar konsep yang
penting dalam proses produksi barang atau jasa.
-
Genetika memberikan dasar konsep yang kuat
untuk pemanfaatan bahan genetic dalam proses produksi.
-
Teknik
rekayasa akan mempermudah praktikan
dalam membuat rancang bangun peralatan untuk proses produksi barang atau jasa.
2.
Klasifikasi Bioteknologi Berdasarkan Karakteristik Proses dan Produknya
Gambar 6 Klasifikasi Bioteknologi
Ananda semua, coba perhatikan table
di atas. Apakah Ananda semua memahaminya? Jika belum, Ananda perlu membaca
materi berikut ini lebih lanjut.
Berdasarkan karakteristik proses
produksi dan produk yang dihasilkan, bioteknologi dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu bioteknologi konvensional/tradisional dan bioteknologi
modern.
A.
Bioteknologi Konvensional (sederhana)
Bioteknologi Konvensional adalah
bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan
produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi.
Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara sederhana dan diproduksi
tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan kegiatan
mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah
satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih
jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring dengan perkembangan
teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan
mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit primer
atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan.
Bioteknologi konvensional
dimanfaatkan dalam beberapa bidang:
1.
Bidang Makanan
Dalam bidang makanan
Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara
lain : yoghurt , keju , tempe, roti, kecap, ,cuka, dan sebagainya.
a.
Yogurt
Keju merupakan bahan makanan yang
dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan
atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan
menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal dan membagi
susu menjadi cair dan padatan (dadih). Selanjutnya enzim renin akan mengubah
gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Dadih
inilah yang akan diproses lebih lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan
sehingga terbentuk olahan makanan yang dikenal dengan keju.
Pembuatan roti juga memanfaatkan
peristiwa fermentasi yang dibantu oleh yeast atau khamir. Yeast merupakan
sejenis jamur yang ditambah pada adonan tepung dan akan menimbulkan proses
fermentasi. Proses ini akan menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Gas
karbondioksida berperan dalam mengembangkan roti, sedangkan alkohol akan
berkontribusi dalam menghasilkan aroma dan memberi rasa pada roti. Adonan akan
tampak lebih mengembang dan membesar pada saat adonan dimasukkan ke oven,
karena gas akan mengembang pada suhu tinggi.
d.
Kecap
Kecap merupakan salah satu
produk hasil bioteknologi yang terbuat dari kacang kedelai. Pada tahap awal
kedelai akan difermentasi dengan menggunakan jamur Aspergillus wentii. Tahap
selanjutnya kedelai yang sudah difermentasikan akan dikeringkan dan direndam di
dalam larutan garam. Pembuatan kecap dilakukan melalui proses perendaman
kedelai dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap dinamakan fermentasi
garam. Jamur Aspergillus wentii akan merombak protein menjadi asam-asam amino,
komponen rasa, asam, dan aroma khas.
e.
Tempe
2.
Bidang Pertanian
Di bidang pertanian, bioteknologi
memberi andil dalam usaha pemenuhan kebutuhan makanan. Bioteknologi
konvensional dalam bidang pertanian diantaranya adalah:
a.
Kultur Jaringan
b.
Pembastaran
Pembastaran atau persilangan
merupakan perkawinan antara dua individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi
masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan
paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi
varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan
dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen pendek.
Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang memiliki sifat
perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak cepat
rebah, dan umur panen pendek.
Hidroponik adalah teknik bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Termasuk juga bercocok
tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan yang
bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir kali, batu, kerikil, spons,
sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya.
Contoh bioteknologi konvensional
yang lain dalam bidang pertanian adalah penyeleksian tanaman jenis mustard
alami oleh manusia, menghasilkan tanaman, kolabri, brokoli, kubis, dan kembang
kol.
Penerapan bioteknologi konvensional di bidang
industri di antaranya adalah teknik bioremediasi, yaitu suatu proses
pengelolaan limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya (logam berat) menjadi
limbah yang kurang berbahaya. Bioremediasi ini juga melibatkan mikroba
tertentu, diantaranya Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida. Caranya
dengan melepaskan langsung bakteri tersebut ke limbah pabrik yang tercemar.
4.
Bidang Pengobatan
Beberapa contoh bioteknologi
tradisional di bidang pengobatan, misalnya antibiotik penisilin yang digunakan
untuk pengobatan, diisolasi dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang merupakan
mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan
imunitas.
Nah, Ananda baru saja mengetahui
beberapa hasil produk dari penerapan Bioteknologi Konvensional, selanjutnya
Ananda akan membaca hasil produk dari Bioteknologi Modern. Selamat membaca.
B.
Bioteknologi Modern
Peningkatan jumlah penduduk
berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan pangan. Produksi pangan dengan cara
tradisional tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus
meningkat. Hal ini menuntut para ilmuwan untuk mencari solusi dalam memproduksi
bahan pangan dengan cara yang lebih baik. Penerapan bioteknologi dalam produksi bahan
pangan menjadi solusi terbaik saat ini. Bioteknologi berpotensi meningkatkan
produksi tanaman budidaya dan mengurangi pemakaian bahan kimia berbahaya
seperti pupuk dan pestisida.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan
tesebut para ilmuwan mengembangkan bioteknologi modern. Dalam bioteknologi
modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar
secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih. Dalam
bioteknologi modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan
bagianbagian tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Bioteknologi modern dalam produksi
pangan dilakukan dengan menerapkan teknik rekayasa genetik. Rekayasa genetik
adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara
membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara menambah atau
menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa genetik adalah
dengan membuat organisme transgenik. Melalui teknik rekayasa genetik, para ahli
bidang bioteknologi dapat menyusun pola gen sedemikian rupa sehingga
menghasilkan organisme yang sifat-sifatnya sesuai dengan kebutuhan.
Teknik Rekayasa Genetik dikenal juga
dengan istilah DNA rekombinan, yaitu proses mengkombinasikan DNA suatu
organisme ke organisme lain. Pengaturan pola genetik ini melibatkan penggunaan
gen organisme lain yang disisipkan ke pita DNA organisme tertentu. Organisme
yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya dikenal dengan
istilah organisme transgenik.
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah
mengalami perubahan susunan informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman
transgenik ini merupakan suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap hama
sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat direkayasa agar
mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan tersebut. Untuk membuat suatu
tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen yang
akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan). Beberapa tanaman
transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga macam sifat unggul,
yaitu tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.
2.
Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada
hewan-hewan transgenik. Pada awalnya hewan transgenik merupakan bahan
penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan
tertentu dan cara penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan
teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak
yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan
mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya.
Bioteknologi modern mempunyai
peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin menonjol setelah
adanya penelitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang kedokteran
hampir sama dengan di bioteknologi konvensional tetapi hasilnya jauh lebih
banyak dan lebih terjamin menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh
alatalat canggih lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin,
antibiotika, dan hormon.
3.
Dampak bioteknologi pada berbagai bidang kehidupan
Bioteknologi memberikan dampak yang
besar dalam kehidupan manusia. Dampak bioteknologi dapat berupa dampak positip
maupun dampak negatip. Dampak bioteknologi juga pada berbagai bidang kehidupan
seperti bidang pertanian dan peternakan, bidang kesehatan, bidang ekonomi,
etika dan social juga pada lingkungan. Berikut ini adalah dampak-dampak
bioteknologi (Putri, 2013).
A.
Dampak Positif
1. Bioteknologi
dapat mengatasi kekurangan bahan makanan (protein dan vitamin).
2. Membantu
mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk memberantas
penyakit secara lebih murah.
3. Menyediakan
berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam asetat, gula, bahan makanan,
protein, vitamin.
4. Menyediakan
energi, misalnya biogas.
5. Memperbaiki
lingkungan (misal bakteri pencerna limbah)
6. Mengatasi
kesulitan memperoleh keturunan (bayi tabung)
B.
Dampak Negatif
1.
Dampak
Terhadap Lingkungan
Dampak
bioteknologi terhadap lingkungan adalah timbulnya dampak yang merugikan
terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen
ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Pelepasan organisme transgenik (berubah
secara genetik) kealam bebas dapat menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi
yang dapat lebih berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan
keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotype tidak terjadi secara alami
sesuai dengan dinamika populasi, melainkan menurut kebutuhan pelaku
bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan
kehancuran. “menciptakan” makhluk hidup yang seragam bertentangan dengan
prinsip di dalam biologi sendiri, yaitu keanekaragaman.
Contoh
lainnya adalah proses pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat
mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses
pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah
tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan
mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan
ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati.
Selain
meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau
yang tidak enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak
mencemari lingkungan.
2.
Dampak
Terhadap Kesehatan
Produk
rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius. Contohnya
adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal
di Inggris. Tomat Flavr Savrt diketahui mengandung gen resisten terhadap
antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung
bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain itu, di bidang kesehatan
manusia terdapat kemungkinan produk gen asing, seperti, gen cry dari Bacillus
thuringiensis maupun Bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada
tubuh manusia, perlu di cermati pula bahwa insersi (penyisipan) gen asing ke
genom inang dapat menimbulkan interaksi antara gen asing dan inang produk bahan
pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi. Tidak semua masyarakat
menerima bioteknologi, karena menganggap melawan kodrat alam. Padahal
sebenarnya para ahli hanya mencontoh peristiwa yang terjadi di alam.
Bioteknologi
yang menimbulkan kontroversi misalnya bayi tabung, pengklonan manusia dan
transplantasi organ. Belum ada hukum yang mengikuti perkembangan bioteknologi,
misalnya hukum tentang nenek yang mengandung cucunya. Ada kekhawatiran
keterampilan merekayasa gen dimanfaatkan untuk kejahatan, misalnya mengubah gen
bakteri untuk menjadi ganas dan digunakan untuk senjata biologi. Munculnya
organisme transgenik yang belum diketahui dampaknya. Organisme transgenik
dikhawatirkan justru akan mempengaruhi keseimbangan alam, sulit dikendalikan
atau dapat membahayakan keselamatan manusia.
3.
Dampak
di Bidang Sosial Ekonomi
Beragam
aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak ekonomi yang
membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi dapat
merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi
(bovinegrowthhormone: BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20%
niscaya akan menggusur peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat
menimbulkan kesenjangan ekonomi. Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi,
tembakau, cokelat,kopi, gula, kelapa, vanili, ginseng, dan opium akan dapat
dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain, sehingga akan
menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai penghasil tanaman-tanaman
tadi akan menderita kerugian besar.
Dampak
bioteknologi di bidang sosial ekonomi yang lain adalah persaingan internasional
dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat
menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki
teknologi yang maju. Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan
karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara
berkembang. Ketidakadilan, misalnya sangat terasa dalam produk pertanian
transgenik yang sangat merugikan bagi agraris berkembang. Hak paten yang
dimiliki produsen organisme transgenik juga semakin menambah dominasi negara
maju.
4.
Dampak
Terhadap Etika
Menyisipkan
gen makhluk hidup lain memiliki dampak etikayang serius. Menyisipkan gen
mahkluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan
sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan
gen itu tidak etis, 90% menentang pemindahan gen manusia kehewan, 75% menentang
pemindahan gen hewan ke hewan lain. Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel
juga membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi
penganut agama Islam, kalau gen babi disisipkan ke dalam buah semangka?
Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak
pribadi atas makhluk hidup. Halitu bertentangan dengan banyak nilai-nilai
budaya yang menghargainilai intrinsik makhluk hidup
4.
Praktik-praktik bioteknologi di sekolah
Bioteknologi adalah disiplin ilmu
aplikatif. Dalam membelajarkan bioteknologi sangat disarankan untuk mengajak
siswa membuat produk-produk bioteknologi seperti tempe, tape, keju, yoghurt,
kecap atau produk-produk lainnya. Pada bagian ini akan dipaparkan cara
pembautan berbagai produk bioteknologi yang dapat dipraktikkan di sekolah.
a.
Yoghurt
Yoghurt merupakan susu yang dibuat
melalui proses fermentasi bakteri. Bakteri yang digunakan adalah bakteri baik
untuk tubuh bukan bakteri jahat. Bakteri yang baik adalah bakteri Lactobacillus
Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus Fermentasi laktosa (gula susu)
menciptakan asam laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan
aroma khas dan tekstur kental pada Yoghurt.
Yoghurt dapat memberikan kebaikan
untuk tubuh kita yaitu dapat memperlancar sistem pencernaan kita dalam proses
metabolisme tubuh. Yoghurt aman dikonsumsi oleh anak-anak hingga orang tua.
Yoghurt juga dapat dikreasikan menjadi berbagai pelengkap di makanan ataupun
minuman. Selain itu Yoghurt sangat cocok untuk dijadikan salah satu menu diet
anda selain salad, dan lain-lain.
Berikut ini adalah cara membuat
yoghurt (Saffradika, 2016). Bahan Yoghurt :
1.
Siapkan 1 liter susu murni. Boleh menggunakan
susu kemasan tapi lebih baik susu murni.
2.
Bibit yoghurt sebanyak 5% dari banyaknya susu
murni. Untuk 1 liter susu murni bisa menggunakan sekitar 50 mL atau 2 sdm bibit
yoghurt. Bisa dibeli di supermarket dengan berbagai merk dagang seperti yakult,
vitacarm dan merk-merk lainnya.
Cara Membuat Yoghurt
:
1.
Panaskan susu murni di atas api kecil sambil
terus diaduk selama 30 menit dan jaga agar susu tidak sampai mendidih supaya
protein susu tidak rusak.
2.
Setelah 30 menit, angkat susu dan dinginkan
hingga hangat kuku dalam suhu ruangan
3.
Masukan bibit yoghurt lalu aduk sampai rata
dengan menggunakan alat pengaduk steril. Bila kesulitan mencari alat pengaduk
dapat menggunakan spatula kayu yang sebelumnya sudah disiram menggunakan air
panas sebagai proses sterilisasi alat.
4.
Apabila sudah selesai masukan ke wadah
tertutup lalu tutup dengan serbet untuk menciptakan kondisi gelap yang adalah
syarat hidup bakteri fermentasi selama 20-24 jam.
5. Sesudah
20-24 jam akan muncul lapisan berwarna kekuningan kental di atas permukaannya.
Apabila masih kurang kental atau kurang asam bisa dilebihkan lagi waktunya.
Bila dirasa sudah pas, aduk menggunakan alat steril sampai tercampur rata.
6. Bila
sudah siap, bisa ditambahkan sirup atau buah-buahan sesuai selera.
Hal
yang harus diperhatika dalam membuat yoghurt :
1. Pastikan
proses fermentasi yoghurt menggunakan wadah kedap udara. Wadah yang tertutup
rapat akan melancarkan proses fermentasi
2. Saat
membeli yoghurt plain, lihat dulu masa kadaluarsanya. Kalau sudah expired maka
proses pembuatan yoghurt tidak akan berhasil
3. Saat
memasukan susu ke wadah, pastikan susu dalam keadaan hangat. Tidak panas dan
tidak terlalu dingin
4. Bibit
yoghurt yang dimaksud adalah produk yoghurt seperti cimory, biokul, dst.
Disebut bibit karena itulah yang akan menjadi biang penghasil yoghurt.
5. Saat
memilih bibit pilihlah bibit yang terdapat tulisan “Live Culture” pada
kemasannya supaya bakteri fermentasi dapat berkembang. Live culture yang
dimaksud pada umumnya adalah bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus
6. Pastikan
perbandingan susu murni dan bibitnya tepat. Apabila nanti yoghurtnya terlampau
kental, itu artinya terlalu banyak bibit. Bila terlalu encer berarti terlalu
sedikit.
b.
Tempe
Tempe merupakan alternatif sumber
gizi terbaik. Harganya yang murah serta rasanya yang nikmat membuat tempe tak
pernah kehilangan konsumen setianya. Pada dasarnya, tempe terbuat dari bebijian
kedelai yang difermentasikan dengan jamur tertentu.
Bahan :
-
Kacang kedelai sebanyak 2 kg
-
Ragi sebanyak 1 sendok makan
Alat
:
-
Panci Rebus
-
Mangkok
-
Daun Pisang / Plastik
Langkah Pembuatan Tempe
1. Pertama,
rebus air hingga mendidih. Setelah itu masukkan kacang kedelai ke dalam air
yang mendidih tadi. Diamkan hingga suhu air hangat. Selanjutnya, pisahkan air
dan kacang kedelai. Kemudian remas-remas hingga kacang terpisah dari kulitnya
dan kacang terbelah menjadi dua.
2. Kacang
kedelai yang telah terpisah dari kulit kembali direbus dengan air hingga
mengeluarkan buih. Setelah itu, pisahkan kacang kedelai dengan air. Agar lebih
cepat kering, simpan kacang kedelai di wadah datar yang dasarnya telah diberi
kain untuk menyerap cairan.
3. Setelah
kering, kacang kedelai disimpan di wadah cekung. Kemudian tambahkan ragi dan
tepung. Aduk hingga benar-benar merata.
4. Setelah
tercampur sempurna, masukkan kacang kedelai ke dalam medium plastik atau daun
pisang. Ujung plastik atau daun pisang dirapatkan. Kemudian bolongi plastik
sehingga ada sirkulasi untuk udara.
5. Diamkan
adonan tempe dengan durasi 24 sampai 36 jam. Lebih baik lagi jika disimpan di
tempat yang hangat.
Ananda yang
bersemangat, demikian pembahasan kita mengenai penerapan bioteknologi dan
beberapa produknya. Ananda secara berkelompo yang sudah Bapak bagikan, untuk
membuat salah satu produk bioteknologi di rumah. Minggu depan, kalian bawa ke
sekolah. Ok.
5.
Soal Soal Latihan
Untuk memantapkan
pengetahuan Ananda seeetelah membaca modul ini, Kerjakanlah soal soal latihan
di bawah ini.
1. Perhatikan nama
makanan dibawah ini!
a)
Telur asin
b)
Tahu
c)
Tempe
d)
Kecap
Diantara jenis
makanan tersebut di atas yang merupakan produk bioteknologi adalah….
a. Telur
asin dan tahu
b. Tahu
dan tempe
c. Tempe
dan kecap
d. Telur
asin dan tempe
2. Perhatikan
bahan-bahan baku untuk pembuatan produk bioteknologi berikut ini!
- Kedelai
- lamtoro
- pisang mengkal
- Kacang hijau.
Apabila kamu diminta
untuk membuat tape dari bahan tersebut di atas. Bahan yang akan kamu pilih
beserta alasannya yang tepat adalah….
a. Kedelai—mengandung
banyak protein
b. Lamtoro—kurang
dimanfaatkan maksimal
c. Pisang
mengkal—menganduung banyak amilum
d. Kacang
hijau—mengandunga banyak amilum
3. Berikut ini adalah
data hasil percobaan pembuatan yoghurt berbahan baku berbagai jenis susu dan
massa yoghurt yang dihasilkan oleh masing-masing jenis susu tersebut setelah
proses fermentasi selesai.
No
|
Jenis Susu
|
Ulangan
|
Massa Yoghurt yg dihasilkan (gr)
|
1
|
Sapi
|
S1
|
10
|
S2
|
13
|
||
S3
|
14
|
||
2
|
Kambing
|
K1
|
9
|
K2
|
10
|
||
K3
|
8
|
||
3
|
Formula
|
F1
|
5
|
F2
|
6
|
||
F3
|
5
|
Berdasarkan data di
atas kesimpulan yang tepat dari percobaan yang dilakukan adalah….
a. Susu
sapi merupakan bahan terbaik untuk membuat yoghurt
b. Susu
kambing dapat digunakan sebagai bahan pembuatan yoghurt
c. Susu
kedelai tidak dapat menghasilkan kualitas yoghurt yang baik
d. Jenis
susu mempengaruhi massa yoghurt yang dihasilkan
4. Produk-produk
bioteknologi berikut ini yang merupakan produk bioteknologi tradisional
adalah….
a. Nata
de coco, penisilin, insulin
b. Protein
sel tunggal, insulin, tempe
c. Interferon,
yoghurt, kecap
d. Kecap,
yoghurt, penisilin
5. Ali ingin
menyelidiki pengaruh jumlah ragi pada kualitas tempe yang dihasilkannya.
Pernyataan berikut yang tepat untuk dilakukan Ali adalah….
a. Menggunakan
berbagai jenis biji-bijian untuk membuat tempe dan diamati rasa serta aroma
tempe yang dihasilkannya
b. Menggunakan
berbagai jumlah ragi untuk membuat tempe kedelai dan diamati massa tempe yang
dihasilkannya
c. Menggunakan
berbagai jenis biji-bijian untuk membuat tempe dan diamati massa tempe yang
dihasilkannya
d. Menggunakan
berbagai jumlah ragi untuk membuat tempe kedelai dan diamati rasa dan aroma
tempe yang dihasilkannya
6. Berikut ini adalah
kerja sinergi dari mikroorganisme yang terdapat dalam ragi tape untuk mengubah
ketela pohon kukus/rebus menjadi tape.
a. Amilum
pada ketela pohon diubah menjadi glukosa dan alcohol oleh Saccharomyces
cerevisiae
b. Amilum
pada ketela pohon diubah oleh kapang amilolitik menjadi glukosa yang oleh
Saccharomyces cerevisiae diubah menjadi alcohol
c. Amilum
pada ketela pohon diubah oleh kapang amilolitik menjadi glukosa yang oleh
Saccharomyces cerevisiae diubah menjadi spiritus
d. Amilum
pada ketela pohon diubah menjadi glukosa dan alcohol oleh kapang amilolitik
Daftar
Pustaka
Ahmad, A. 2014. Bioteknologi Dasar. Universsitas
Hasanudin. Makasar.
Nurcahyo, H. 2011. Diktat Bioteknologi. Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Putri, O.P., 2013. Dampak Penggunaan Bioteknologi.https://oktavianipratama.wordpress.com/2013/02/21/dampak- penggunaanbioteknologi/diakses 14
Januari 2017 pukul 23.00 WIB.
Saffradika, A., 2016. Cara Membuat Yoghurt. http://zonamakan.blogspot.co.id/2014/11/caramembuat-yoghurt-sehat-dan-praktis.html
diakses 14 Januari 2017 pukul 23.15 WIB
Tibbetts, T. 2012. Cara membuat Tempe. http://cara-membuattempe.blogspot.co.id/2012/10/cara- praktis-membuat-tempe.html diakses
14 Januari 2016 pukul 23.30 WIB
Posting Komentar untuk "Tugas M5 KB3 Pengembangan Bahan Ajar"