Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tugas M5 KB3 Pengembangan Bahan Ajar




Kompetensi Dasar
3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia
4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi konvensional yang ada di lingkungan sekitar

Indikator
1.    Mendeskripsikan pengertian bioteknologi.
2. Mengklasifikasikan bioteknologi berdasarkan karakteristik proses dan produk yang dihasilkan.
3.    Mendeskripsikan dampak bioteknologi pada berbagai bidang kehidupan.
4.    Membuat berbagai produk bioteknologi di sekolah.
4.
Tujuan Pembelajaran
1.    Siswa dapat mendeskripsikan pengertian bioteknologi.
2.    Siswa dapat mengklasifikasikan bioteknologi berdasarkan karakteristik proses dan produk yang dihasilkan.
3.    Siswa dapat mendeskripsikan dampak bioteknologi pada berbagai bidang kehidupan.
4.    Siswa dapat membuat berbagai produk bioteknologi di sekolah.

Garis Besar Materi
1.    Pengertian Bioteknologi
Definisi menurut para ahli
Definisi berdasarkan terminologi
2.    Klasifikasi bioteknologi berdasarkan karakteristik proses dan produknya
Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern
3.    Dampak bioteknologi pada berbagai bidang kehidupan
Dampak Positif dan Dampak Negatif beserta contoh
4.    Praktik-praktik bioteknologi di sekolah
Produk hasil dari Bioteknologi seperti Yoghurt, Tempe, Tape
5.    Soal Soal Latihan






MODUL IPA SMP KELAS 9
BIOTEKNOLOGI


Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, Ananda diharapkan dapat:
1.    Mendeskripsikan pengertian bioteknologi.
2.    Mengklasifikasikan bioteknologi berdasarkan karakteristik proses dan produk yang dihasilkan.
3.    Mendeskripsikan dampak bioteknologi pada berbagai bidang kehidupan.
4.    Membuat berbagai produk bioteknologi di sekolah.

Gambar 1

            Assalammualaikum wr. wb. Apa kabar anak anakku sekalian? Bapak berharap kalian selalu dalam keadaan sehat dan semangat untuk selalu mencari ilmu pengetahuan guna masa depan yang gemilang. Sebelumnya, Bapak minta maaf karena hari ini tidak bisa belajar bersama kalian di kelas karena ada suatu keperluan yang sangat penting. Oh ya, apa yang terlintas di benak kalian melihat gambar 1 di atas? Kok jagungnya disuntik ya dengan cairan biru? J
            Gambar di atas adalah suatu ilustrasi tentang perkembangan bioteknologi di masa sekarang. Apa itu bioteknologi? Sebelum menjawab hal itu, silahkan terlebih dahulu perhatikan gambar gambar berikut ini.
  





                        Gambar 2 KEJU                                                          Gambar 3 Tempe
                






                        Gambar 3 Liger (Lion – Tiger)                             Gambar 4 Semangka Tanpa Biji

            Gambar 1 s/d 4 tadi adalah hasil dari penerapan bioteknologi. Baiklah, untuk informasi lebih lanjut, silahkan Ananda sekalian pelajari materi di bawah ini ya.

1. Definisi Bioteknologi
            Bioteknologi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya (Suwanto dalam Nurcahya, 2011).
            Bioteknologi berasal dari istilah Latin, yaitu Bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan), dan logos (ilmu). Artinya, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip biologi. Menurut            Gambar 5 Karl Ereky    European Federation of Biotechnology (EFB), Bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa.
            Sedangkan menurut para ahli, Bioteknologi adalah sebagai berikut.
-       Menurut Bull et al. (1982), bioteknologi merupakan penerapan asas-asas sains (ilmu pengetahuan alam) dan rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan dengan melibatkan aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan barang dan/atau jasa.
-       Bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kerekayasaan
untuk penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis untuk menghasilkan bahan dan jasa (OECD,1982).
-       Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagian organisme untuk membuat atau memodifikasi suatu produk dan meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan atau mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus (OTA-US, 1982).
-       Menurut Primrose (1987), secara lebih sederhana bioteknologi merupakan eksploitasi komersial organisme hidup atau komponennya seperti; enzim.
-       Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.
-       Atau secara tegas dinyatakan, Bioteknologi merupakan penggunaan terpadu biokimia, mikrobiologi, dan ilmu-ilmu keteknikan dengan bantuan mikroba, bagian-bagian mikroba atau sel dan jaringan organisme yang lebih tinggi dalam penerapannya secara teknologis dan industri (EFB., 1983)

            Berdasarkan definisi dan pengertian di atas, maka bioteknologi tidak lain adalah suatu proses yang unsur-unsurnya sebagai berikut (Nurcahya, 2011).
1.    Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti; beras, anggur, susu dsb.
2.    Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses penguraian atau penyusunan oleh agen hayati.
3.    Output yaitu produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti; alkohol, enzim, antibiotika, hormon, pengolahan limbah.

            Nah, bagaimana Ananda sekalian, apakah sudah memahami pengertian dari Bioteknologi? Jika sudah, kita lanjutkan ya. Bioteknologi mempunyai ciri adanya keterlibatan organisme dalan suatu proses yang menghasilkan barang atau jasa. Bioteknologi adalah ilmu aplikatif yang melibatkan disiplin ilmu lainnya dalam proses menghasilkan sebuah produk. Oleh karena itu, kita juga perlu mengetahui tentang mikrobiologi, biokimia, genetika, teknik rekayasa dan lain-lain.



-        Mikrobiologi mempelajari semua aspek yang terdapat pada organisme renik yang meliputi mikrobia, fungi dan organisme renik lainnya. Mikroorganisme yang keaneragamannya sangat banyak dalam bioteknologi sering berjasa dalam menjalankan proses fermentasi.

-       Biokimia memberikan dasar-dasar konsep yang penting dalam proses produksi barang atau jasa.

-       Genetika memberikan dasar konsep yang kuat untuk pemanfaatan bahan genetic dalam proses produksi.



-       Teknik  rekayasa akan mempermudah praktikan dalam membuat rancang bangun peralatan untuk proses produksi barang atau jasa.








2. Klasifikasi Bioteknologi Berdasarkan Karakteristik Proses dan Produknya

             Gambar 6 Klasifikasi Bioteknologi

            Ananda semua, coba perhatikan table di atas. Apakah Ananda semua memahaminya? Jika belum, Ananda perlu membaca materi berikut ini lebih lanjut.
            Berdasarkan karakteristik proses produksi dan produk yang dihasilkan, bioteknologi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu bioteknologi konvensional/tradisional dan bioteknologi modern.
A. Bioteknologi Konvensional (sederhana)
            Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
            Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring dengan perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan.
            Bioteknologi konvensional dimanfaatkan dalam beberapa bidang:
1. Bidang Makanan
Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain : yoghurt , keju , tempe, roti, kecap, ,cuka, dan sebagainya.

a. Yogurt
            Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini akan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental. Proses penguraian ini disebut fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan.

b. Keju
            Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih). Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Dadih inilah yang akan diproses lebih lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk olahan makanan yang dikenal dengan keju.

c. Roti
            Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang dibantu oleh yeast atau khamir. Yeast merupakan sejenis jamur yang ditambah pada adonan tepung dan akan menimbulkan proses fermentasi. Proses ini akan menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Gas karbondioksida berperan dalam mengembangkan roti, sedangkan alkohol akan berkontribusi dalam menghasilkan aroma dan memberi rasa pada roti. Adonan akan tampak lebih mengembang dan membesar pada saat adonan dimasukkan ke oven, karena gas akan mengembang pada suhu tinggi.

d. Kecap
            Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang terbuat dari kacang kedelai. Pada tahap awal kedelai akan difermentasi dengan menggunakan jamur Aspergillus wentii. Tahap selanjutnya kedelai yang sudah difermentasikan akan dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Pembuatan kecap dilakukan melalui proses perendaman kedelai dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam. Jamur Aspergillus wentii akan merombak protein menjadi asam-asam amino, komponen rasa, asam, dan aroma khas.

e. Tempe
            Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi menjadi salah satu makanan favorit. Pada dasarnya proses produksi tempe ini menggunakan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada biji kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa. Benang-benang itu mengakibatkan biji-bijian kedelai saling terikat dan membentuk struktur yang kompak. Pada waktu pertumbuhan jamur, jamur juga akan membuat suatu enzim protease yang dapat menguraikan protein kompleks yang ada pada kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh kita.

2. Bidang Pertanian
            Di bidang pertanian, bioteknologi memberi andil dalam usaha pemenuhan kebutuhan makanan. Bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian diantaranya adalah:
a. Kultur Jaringan
            Kultur artinya pembudidayaan, sedangkan jaringan artinya sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Dengan demikian kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan makhluk hidup menjadi individu baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya. Pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan dilakukan berdasarkan teori sel sebagaimana yang dikemukakan oleh Scleiden dan Schwann, yaitu sel tumbuhan mempunyai kemampuan totipotensi.

b. Pembastaran
            Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah, dan umur panen pendek.

c. Hidroponik
            Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan yang bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir kali, batu, kerikil, spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya.
            Contoh bioteknologi konvensional yang lain dalam bidang pertanian adalah penyeleksian tanaman jenis mustard alami oleh manusia, menghasilkan tanaman, kolabri, brokoli, kubis, dan kembang kol.

3. Bidang Industri
             Penerapan bioteknologi konvensional di bidang industri di antaranya adalah teknik bioremediasi, yaitu suatu proses pengelolaan limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya (logam berat) menjadi limbah yang kurang berbahaya. Bioremediasi ini juga melibatkan mikroba tertentu, diantaranya Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida. Caranya dengan melepaskan langsung bakteri tersebut ke limbah pabrik yang tercemar.
4. Bidang Pengobatan
            Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pengobatan, misalnya antibiotik penisilin yang digunakan untuk pengobatan, diisolasi dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang merupakan mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.

5. Bidang Peternakan
              Bioteknologi tradisional di bidang peternakan, misalnya pada domba ankon yang merupakan domba berkaki pendek dan bengkok, sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak.

            Nah, Ananda baru saja mengetahui beberapa hasil produk dari penerapan Bioteknologi Konvensional, selanjutnya Ananda akan membaca hasil produk dari Bioteknologi Modern. Selamat membaca.

B. Bioteknologi Modern
            Peningkatan jumlah penduduk berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan pangan. Produksi pangan dengan cara tradisional tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat. Hal ini menuntut para ilmuwan untuk mencari solusi dalam memproduksi bahan pangan dengan cara yang lebih baik.  Penerapan bioteknologi dalam produksi bahan pangan menjadi solusi terbaik saat ini. Bioteknologi berpotensi meningkatkan produksi tanaman budidaya dan mengurangi pemakaian bahan kimia berbahaya seperti pupuk dan pestisida.
            Dalam upaya pemenuhan kebutuhan tesebut para ilmuwan mengembangkan bioteknologi modern. Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih. Dalam bioteknologi modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan bagianbagian tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
            Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan teknik rekayasa genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara menambah atau menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa genetik adalah dengan membuat organisme transgenik. Melalui teknik rekayasa genetik, para ahli bidang bioteknologi dapat menyusun pola gen sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisme yang sifat-sifatnya sesuai dengan kebutuhan.
            Teknik Rekayasa Genetik dikenal juga dengan istilah DNA rekombinan, yaitu proses mengkombinasikan DNA suatu organisme ke organisme lain. Pengaturan pola genetik ini melibatkan penggunaan gen organisme lain yang disisipkan ke pita DNA organisme tertentu. Organisme yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya dikenal dengan istilah organisme transgenik.

1. Tanaman Transgenik
             Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan tersebut. Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan). Beberapa tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga macam sifat unggul, yaitu tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.

2. Hewan Transgenik
            Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya.
 
            Bioteknologi modern mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin menonjol setelah adanya penelitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang kedokteran hampir sama dengan di bioteknologi konvensional tetapi hasilnya jauh lebih banyak dan lebih terjamin menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh alatalat canggih lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan hormon.

3. Dampak bioteknologi pada berbagai bidang kehidupan
            Bioteknologi memberikan dampak yang besar dalam kehidupan manusia. Dampak bioteknologi dapat berupa dampak positip maupun dampak negatip. Dampak bioteknologi juga pada berbagai bidang kehidupan seperti bidang pertanian dan peternakan, bidang kesehatan, bidang ekonomi, etika dan social juga pada lingkungan. Berikut ini adalah dampak-dampak bioteknologi (Putri, 2013).
            A. Dampak Positif
1.       Bioteknologi dapat mengatasi kekurangan bahan makanan (protein dan vitamin).
2.       Membantu mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk memberantas penyakit secara lebih murah.
3.       Menyediakan berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam asetat, gula, bahan makanan, protein, vitamin.
4.       Menyediakan energi, misalnya biogas.
5.       Memperbaiki lingkungan (misal bakteri pencerna limbah)
6.       Mengatasi kesulitan memperoleh keturunan (bayi tabung)

B. Dampak Negatif
1.    Dampak Terhadap Lingkungan
                  Dampak bioteknologi terhadap lingkungan adalah timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Pelepasan organisme transgenik (berubah secara genetik) kealam bebas dapat menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotype tidak terjadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi, melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. “menciptakan” makhluk hidup yang seragam bertentangan dengan prinsip di dalam biologi sendiri, yaitu keanekaragaman.
                  Contoh lainnya adalah proses pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati.
                  Selain meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari lingkungan.

2.    Dampak Terhadap Kesehatan
                  Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris. Tomat Flavr Savrt diketahui mengandung gen resisten terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.               Selain itu, di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asing, seperti, gen cry dari Bacillus thuringiensis maupun Bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh manusia, perlu di cermati pula bahwa insersi (penyisipan) gen asing ke genom inang dapat menimbulkan interaksi antara gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi. Tidak semua masyarakat menerima bioteknologi, karena menganggap melawan kodrat alam. Padahal sebenarnya para ahli hanya mencontoh peristiwa yang terjadi di alam.
                  Bioteknologi yang menimbulkan kontroversi misalnya bayi tabung, pengklonan manusia dan transplantasi organ. Belum ada hukum yang mengikuti perkembangan bioteknologi, misalnya hukum tentang nenek yang mengandung cucunya. Ada kekhawatiran keterampilan merekayasa gen dimanfaatkan untuk kejahatan, misalnya mengubah gen bakteri untuk menjadi ganas dan digunakan untuk senjata biologi. Munculnya organisme transgenik yang belum diketahui dampaknya. Organisme transgenik dikhawatirkan justru akan mempengaruhi keseimbangan alam, sulit dikendalikan atau dapat membahayakan keselamatan manusia.

3.    Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
                  Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak ekonomi yang membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovinegrowthhormone: BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan menggusur peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi. Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat,kopi, gula, kelapa, vanili, ginseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai penghasil tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar.
                  Dampak bioteknologi di bidang sosial ekonomi yang lain adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju. Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang. Ketidakadilan, misalnya sangat terasa dalam produk pertanian transgenik yang sangat merugikan bagi agraris berkembang. Hak paten yang dimiliki produsen organisme transgenik juga semakin menambah dominasi negara maju.

4.    Dampak Terhadap Etika
                  Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etikayang serius. Menyisipkan gen mahkluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis, 90% menentang pemindahan gen manusia kehewan, 75% menentang pemindahan gen hewan ke hewan lain. Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen babi disisipkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Halitu bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargainilai intrinsik makhluk hidup

4. Praktik-praktik bioteknologi di sekolah
            Bioteknologi adalah disiplin ilmu aplikatif. Dalam membelajarkan bioteknologi sangat disarankan untuk mengajak siswa membuat produk-produk bioteknologi seperti tempe, tape, keju, yoghurt, kecap atau produk-produk lainnya. Pada bagian ini akan dipaparkan cara pembautan berbagai produk bioteknologi yang dapat dipraktikkan di sekolah.
a. Yoghurt
            Yoghurt merupakan susu yang dibuat melalui proses fermentasi bakteri. Bakteri yang digunakan adalah bakteri baik untuk tubuh bukan bakteri jahat. Bakteri yang baik adalah bakteri Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus Fermentasi laktosa (gula susu) menciptakan asam laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan aroma khas dan tekstur kental pada Yoghurt.
            Yoghurt dapat memberikan kebaikan untuk tubuh kita yaitu dapat memperlancar sistem pencernaan kita dalam proses metabolisme tubuh. Yoghurt aman dikonsumsi oleh anak-anak hingga orang tua. Yoghurt juga dapat dikreasikan menjadi berbagai pelengkap di makanan ataupun minuman. Selain itu Yoghurt sangat cocok untuk dijadikan salah satu menu diet anda selain salad, dan lain-lain.

            Berikut ini adalah cara membuat yoghurt (Saffradika, 2016). Bahan Yoghurt :
1.    Siapkan 1 liter susu murni. Boleh menggunakan susu kemasan tapi lebih baik susu murni.
2.    Bibit yoghurt sebanyak 5% dari banyaknya susu murni. Untuk 1 liter susu murni bisa menggunakan sekitar 50 mL atau 2 sdm bibit yoghurt. Bisa dibeli di supermarket dengan berbagai merk dagang seperti yakult, vitacarm dan merk-merk lainnya.

Cara Membuat Yoghurt :
1.    Panaskan susu murni di atas api kecil sambil terus diaduk selama 30 menit dan jaga agar susu tidak sampai mendidih supaya protein susu tidak rusak.
2.    Setelah 30 menit, angkat susu dan dinginkan hingga hangat kuku dalam suhu ruangan
3.    Masukan bibit yoghurt lalu aduk sampai rata dengan menggunakan alat pengaduk steril. Bila kesulitan mencari alat pengaduk dapat menggunakan spatula kayu yang sebelumnya sudah disiram menggunakan air panas sebagai proses sterilisasi alat.
4.    Apabila sudah selesai masukan ke wadah tertutup lalu tutup dengan serbet untuk menciptakan kondisi gelap yang adalah syarat hidup bakteri fermentasi selama 20-24 jam.
5.    Sesudah 20-24 jam akan muncul lapisan berwarna kekuningan kental di atas permukaannya. Apabila masih kurang kental atau kurang asam bisa dilebihkan lagi waktunya. Bila dirasa sudah pas, aduk menggunakan alat steril sampai tercampur rata.
6.    Bila sudah siap, bisa ditambahkan sirup atau buah-buahan sesuai selera.

Hal yang harus diperhatika dalam membuat yoghurt :
1.    Pastikan proses fermentasi yoghurt menggunakan wadah kedap udara. Wadah yang tertutup rapat akan melancarkan proses fermentasi
2.    Saat membeli yoghurt plain, lihat dulu masa kadaluarsanya. Kalau sudah expired maka proses pembuatan yoghurt tidak akan berhasil
3.    Saat memasukan susu ke wadah, pastikan susu dalam keadaan hangat. Tidak panas dan tidak terlalu dingin
4.    Bibit yoghurt yang dimaksud adalah produk yoghurt seperti cimory, biokul, dst. Disebut bibit karena itulah yang akan menjadi biang penghasil yoghurt.
5.    Saat memilih bibit pilihlah bibit yang terdapat tulisan “Live Culture” pada kemasannya supaya bakteri fermentasi dapat berkembang. Live culture yang dimaksud pada umumnya adalah bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
6.    Pastikan perbandingan susu murni dan bibitnya tepat. Apabila nanti yoghurtnya terlampau kental, itu artinya terlalu banyak bibit. Bila terlalu encer berarti terlalu sedikit.

b. Tempe
            Tempe merupakan alternatif sumber gizi terbaik. Harganya yang murah serta rasanya yang nikmat membuat tempe tak pernah kehilangan konsumen setianya. Pada dasarnya, tempe terbuat dari bebijian kedelai yang difermentasikan dengan jamur tertentu.
            Bahan :
-       Kacang kedelai sebanyak 2 kg
-       Ragi sebanyak 1 sendok makan

Alat :
-       Panci Rebus
-       Mangkok
-       Daun Pisang / Plastik

Langkah Pembuatan Tempe
1.    Pertama, rebus air hingga mendidih. Setelah itu masukkan kacang kedelai ke dalam air yang mendidih tadi. Diamkan hingga suhu air hangat. Selanjutnya, pisahkan air dan kacang kedelai. Kemudian remas-remas hingga kacang terpisah dari kulitnya dan kacang terbelah menjadi dua.
2.    Kacang kedelai yang telah terpisah dari kulit kembali direbus dengan air hingga mengeluarkan buih. Setelah itu, pisahkan kacang kedelai dengan air. Agar lebih cepat kering, simpan kacang kedelai di wadah datar yang dasarnya telah diberi kain untuk menyerap cairan.
3.    Setelah kering, kacang kedelai disimpan di wadah cekung. Kemudian tambahkan ragi dan tepung. Aduk hingga benar-benar merata.
4.    Setelah tercampur sempurna, masukkan kacang kedelai ke dalam medium plastik atau daun pisang. Ujung plastik atau daun pisang dirapatkan. Kemudian bolongi plastik sehingga ada sirkulasi untuk udara.
5.    Diamkan adonan tempe dengan durasi 24 sampai 36 jam. Lebih baik lagi jika disimpan di tempat yang hangat.

Ananda yang bersemangat, demikian pembahasan kita mengenai penerapan bioteknologi dan beberapa produknya. Ananda secara berkelompo yang sudah Bapak bagikan, untuk membuat salah satu produk bioteknologi di rumah. Minggu depan, kalian bawa ke sekolah. Ok.
5. Soal Soal Latihan
Untuk memantapkan pengetahuan Ananda seeetelah membaca modul ini, Kerjakanlah soal soal latihan di bawah ini.

1. Perhatikan nama makanan dibawah ini!
a)    Telur asin
b)    Tahu
c)    Tempe
d)    Kecap
Diantara jenis makanan tersebut di atas yang merupakan produk bioteknologi adalah….
a.    Telur asin dan tahu
b.    Tahu dan tempe
c.    Tempe dan kecap
d.    Telur asin dan tempe

2. Perhatikan bahan-bahan baku untuk pembuatan produk bioteknologi berikut ini!  
- Kedelai
- lamtoro
- pisang mengkal
- Kacang hijau.
Apabila kamu diminta untuk membuat tape dari bahan tersebut di atas. Bahan yang akan kamu pilih beserta alasannya yang tepat adalah….
a.    Kedelai—mengandung banyak protein
b.    Lamtoro—kurang dimanfaatkan maksimal
c.    Pisang mengkal—menganduung banyak amilum
d.    Kacang hijau—mengandunga banyak amilum

3. Berikut ini adalah data hasil percobaan pembuatan yoghurt berbahan baku berbagai jenis susu dan massa yoghurt yang dihasilkan oleh masing-masing jenis susu tersebut setelah proses fermentasi selesai.
No
Jenis Susu
Ulangan
Massa Yoghurt yg dihasilkan (gr)
1
Sapi
S1
10
S2
13
S3
14
2
Kambing
K1
9
K2
10
K3
8
3
Formula
F1
5
F2
6
F3
5
Berdasarkan data di atas kesimpulan yang tepat dari percobaan yang dilakukan adalah….
a.    Susu sapi merupakan bahan terbaik untuk membuat yoghurt
b.    Susu kambing dapat digunakan sebagai bahan pembuatan yoghurt
c.    Susu kedelai tidak dapat menghasilkan kualitas yoghurt yang baik
d.    Jenis susu mempengaruhi massa yoghurt yang dihasilkan

4. Produk-produk bioteknologi berikut ini yang merupakan produk bioteknologi tradisional adalah….
a.    Nata de coco, penisilin, insulin
b.    Protein sel tunggal, insulin, tempe
c.    Interferon, yoghurt, kecap
d.    Kecap, yoghurt, penisilin

5. Ali ingin menyelidiki pengaruh jumlah ragi pada kualitas tempe yang dihasilkannya. Pernyataan berikut yang tepat untuk dilakukan Ali adalah….
a.    Menggunakan berbagai jenis biji-bijian untuk membuat tempe dan diamati rasa serta aroma tempe yang dihasilkannya
b.    Menggunakan berbagai jumlah ragi untuk membuat tempe kedelai dan diamati massa tempe yang dihasilkannya
c.    Menggunakan berbagai jenis biji-bijian untuk membuat tempe dan diamati massa tempe yang dihasilkannya
d.    Menggunakan berbagai jumlah ragi untuk membuat tempe kedelai dan diamati rasa dan aroma tempe yang dihasilkannya

6. Berikut ini adalah kerja sinergi dari mikroorganisme yang terdapat dalam ragi tape untuk mengubah ketela pohon kukus/rebus menjadi tape.
a.    Amilum pada ketela pohon diubah menjadi glukosa dan alcohol oleh Saccharomyces cerevisiae
b.    Amilum pada ketela pohon diubah oleh kapang amilolitik menjadi glukosa yang oleh Saccharomyces cerevisiae diubah menjadi alcohol
c.    Amilum pada ketela pohon diubah oleh kapang amilolitik menjadi glukosa yang oleh Saccharomyces cerevisiae diubah menjadi spiritus
d.    Amilum pada ketela pohon diubah menjadi glukosa dan alcohol oleh kapang amilolitik



Daftar Pustaka
Ahmad, A. 2014. Bioteknologi Dasar. Universsitas Hasanudin. Makasar.

Nurcahyo, H. 2011. Diktat Bioteknologi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Putri, O.P., 2013. Dampak Penggunaan             Bioteknologi.https://oktavianipratama.wordpress.com/2013/02/21/dampak-            penggunaanbioteknologi/diakses 14 Januari 2017 pukul 23.00 WIB.

Saffradika, A., 2016. Cara Membuat Yoghurt.    http://zonamakan.blogspot.co.id/2014/11/caramembuat-yoghurt-sehat-dan-praktis.html diakses 14 Januari 2017 pukul 23.15 WIB

Tibbetts, T. 2012. Cara membuat Tempe. http://cara-membuattempe.blogspot.co.id/2012/10/cara-            praktis-membuat-tempe.html diakses 14 Januari 2016 pukul 23.30 WIB

Posting Komentar untuk "Tugas M5 KB3 Pengembangan Bahan Ajar"