Tugas M5 KB1 Model Pembelajaran PPGDALJAB
Berdasarkan berbagai model yang
telah dipelajari sebelumnya, berikut ini contoh kegiatan pembelajaran yang
dapat Anda amati!
Tugas:
1.
Identifikasi berbagai tahapan yang
dilakukan guru pada kegiatan pembelajaran tersebut!
2.
Analisislah sintak pembelajaran yang
muncul pada kegiatan pembelajaran tersebut!
3.
Tentukanlah model pembelajaran apa
yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada video tersbeut!
4.
Simpulkan model pembelajaran pada
video tersebut, serta jelaskan mengapa penerapan model tersebut menjadi efektif
dalam pelaksanaan pembelajaran pada video!
5.
Susunlah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan penerapan dan pengembangan model yang sama dengan
contoh pada video sesuai disiplin ilmu Anda!
I.
Tahapan yang dilakukan Guru dalam
Video tersebut adalah :
ü Memberikan Salam
ü Memberikan semangat kepada Peserta Didik
ü Penumbuhan Karakter dan Sikap Spiritual Peseta Didik
ü Penumbuhan Karakter, Bebersihan dan Kerapihan Peserta Didik
ü Periksa Absensi Pesera Didik
ü Menyampaikan Materi dan Tujuan Pembelajaran
ü Pre Test / Apersepsi mengasah Kemampuan Awal Peserta Didik
ü Pengelompokkan Peserta Didik
ü Sintaks 1. Mengidentifikasi Masalah
ü Sintaks 2. Menetapkan Masalah
ü GLS (Gerakan Literasi Sekolah) Membudayakan membaca Peserta
Didik
ü Kolaborasi Diskusi dan Memecahkan Masalah
ü Sintaks 3. Kolaborasi Mengembangkan Solusi
ü Sintaks 4 Melakukan Tindakan Strategis
ü Sintaks 5. Melihat Ulang dan Evaluasi
ü Penarikkan Kesimpulan
ü Post Test Mengasah pengetahuan pembelajaran Peserta Didik
tentang Materi Hari ini
ü Penumbuhan Karakter dan Sikap Spiritual Peseta Didik
II.
Sintaks 1. Mengidentifikasi Masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan kebutuhan yang diperlukan dan memotivasi siswa terlibat pada
aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Siswa menginventarisasi dan mempersiapkan kebutuhan
yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Siswa berada dalam kelompok yang
telah ditetapkan.
Pada saat mulai pembelajaran, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas, menumbuhkan sikap positif
terhadap pelajaran. Guru menyampaikan bahwa perlu adanya elaborasi tentang hal-hal
sebagai berikut:
·
Tujuan
utama dari pembelajaran adalah tidak untuk mempelajari sejumlah informasi baru,
namun lebih kepada bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana
menjadikan pebelajar yang mandiri.
·
Permasalahan
yang diselidiki tidak memiliki jawaban mutlak ”benar”. Sebuah penyelesaian yang
kompleks memiliki banyak penyelesaian yang terkadang bertentangan.
·
Selama
tahap penyelidikan dalam pembelajaran, siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi dengan bimbingan guru.
· Pada tahap
analisis dan penyelesaian masalah siswa didorong untuk menyampaikan idenya
secara terbuka.
Guru perlu menyajikan masalah dengan hati-hati dengan prosedur yang jelas untuk melibatkan siswa dalam identifikasi. Hal penting di sini adalah orientasi kepada situasi masalah menentukan tahap untuk penyelidikan selanjutnya. Oleh karena itu pada tahap ini presentasi harus menarik minat siswa dan menimbulkan rasa ingin tahu
Guru perlu menyajikan masalah dengan hati-hati dengan prosedur yang jelas untuk melibatkan siswa dalam identifikasi. Hal penting di sini adalah orientasi kepada situasi masalah menentukan tahap untuk penyelidikan selanjutnya. Oleh karena itu pada tahap ini presentasi harus menarik minat siswa dan menimbulkan rasa ingin tahu
Sintaks 2. Menetapkan Masalah
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Siswa
membatasi permasalahannya yang akan dikaji.
Pemecahan suatu masalah yang membutuhkan kerjasama dan
sharing antar anggota mendorong siswa untuk belajar berkolaborasi. Oleh
sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk
kelompok-kelompok siswa dimana masing-masing kelompok akan memilih dan
memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan
siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti:
kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang
efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Hal penting yang dilakukan
guru adalah memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk
menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Selanjutnya
guru dan siswa menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas
penyelidikan, dan jadwal.
Sintaks 3. Kolaborasi Mengembangkan Solusi
Pada fase ini guru membantu siswa dalam mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka
berpikir tentang suatu masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah tersebut. Siswa diajarkan untuk menjadi penyelidik
yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk masalah yang
dihadapinya, siswa juga perlu diajarkan apa dan bagaimana etika penyelidikan
yang benar.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Siswa melakukan inkuiri, investigasi, dan bertanya untuk mendapatkan jawaban
atas permasalahan yang dihadapi
Sintaks 4 Melakukan Tindakan Strategis
Guru membantu siswa dalam merencanakan
dan menyiapkan laporan serta membantu siswa untuk berbagai tugas dalam
kelompoknya. Siswa menyusun laporan dalam kelompok dan menyajikannya dihadapan
kelas dan berdiskusi dalam kelas
Hasil karya yang dimaksud lebih dari
sekedar laporan tertulis, termasuk hal-hal seperti rekaman video yang memperlihatkan
situasi yang bermasalah dan solusi yang diusulkan, model-model yang mencakup
representasi fisik dari situasi masalah atau solusinya, dan program komputer
serta presentasi multimedia. Selain beberapa hal tersebut, dapat pula
dilakukan dengan cara lain, newsletter misalnya, merupakan cara yang
ditawarkan untuk memamerkan hasil-hasil karya siswa dan untuk menandai
berakhirnya proyek-proyek berbasis masalah
Sintaks 5. Melihat Ulang dan Evaluasi
Guru
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Siswa mengikuti tes dan
menyerahkan tugas-tugas sebagai bahan evaluasi proses belajar
Fase terakhir PBL
ini melibatkan kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses berpikirnya sendiri maupun keterampilan investigative
dan keterampilan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini, guru
meminta siswa untuk merekonstruksikan pikiran dan kegiatan mereka selama
berbagai fase pelajaran. Tantangan utama bagi guru dalam tahap ini adalah
mengupayakan agar semua siswa aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan
penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian
terhadap permasalahan tersebut.
III.
Model Pembelajaran Problem Based
Learning yang digunakan pada Video tersebu.
Karena terdapat masalah pada Neraca
dalam Video tersebut dan ada Solusi yang diberikan agar bagaimana cara cek
Neraca agar sama.
IV.
Model Pembelajaran Problem Based
Learning
Merupakan
pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik
secara individu maupun kelompok, serta lingkungan nyata (autentik)
untuk mengatasi permasalahan sehingga menjadi
bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000).Problem Based Learning untuk
pemecahan masalah yang kompleks, problem-problem nyata dengan menggunakan
pendekataan studi kasus.Peserta didik melakukan penelitian dan menetapan solusi
untuk pemecahan masalah (Bernie Trilling & Charles Fadel, 2009: 111).
TujuanPembelajaran PBL untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan
konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep High Order Thinking Skills (HOTS) yakni pengembangan kemampuan berfikir
kritis, kemampuan pemecahan masalah, dansecara aktif
mengembangkankeinginan dalam belajar dengan mengarahkan belajar
diri sendiri dan keterampilan (Norman and Schmidt).Pengembangan
kemandirian belajar dapat terbentuk ketika peserta didik berkolaborasi untuk
mengidentifikasi informasi, strategi, dan sumber-sumber belajar yang relevan untuk
menyelesaikan masalah.
Model PBL menyuguhkan
situasi atau berbagai masalah otentik yang mendorong
siswa untuk melakukan investigasi dan penyelidikan.
Putu
Arnyana
(2004) mendeskripsikan pembelajaran berbasis masalah tersebut sebagai
pembelajaran yang dirancang berdasarkan
masalah riil
kehidupan yang bersifat tidak tentu, terbuka, dan
mendua.
Model pembelajaran ini dilandasi oleh teori konstruktivistik yang
mengakomodasi keterlibatan siswa
dalam belajar
dan
pemecahan masalah otentik. Pada
model ini dalam pemerolehan informasi dan pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana
mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi
masalah, mengumpulkan dan
menganalisis data,
menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah, dan bekerja
secara
individual atau kolaborasi dalam pemecahan
masalah.
Mengacu pada
pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah merupakan kerangka konseptual tentang proses pembelajaran yang
menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik),
bersifat tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang
dan
menantang siswa berpikir kritis
untuk memecahkannya. Dalam pemecahan
masalah tersebut,
sebagaimana
dikemukakan oleh Tan (dalam Rusman, 2014), siswa menggunakan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi
terhadap tantangan
dunia nyata,
kemampuan untuk menghadapi
segala sesuatu yang baru dan
kompleksitas yang ada.
Suatu pembelajaran dikatakan menerapkan model PBL
jika pembelajaran tersebut memiliki ciri-ciri sebagaimana dikemukakan oleh Putu Arnyana (2004) sebagai berikut: a)
terdapat kegiatan mengajukan pertanyaan atau masalah, b)
pembelajaran terfokus
pada keterkaitan antar disiplin, c) penyelidikan autentik, d) siswa
menghasilkan produk berupa karya nyata seperti laporan, e) kerjasama, siswa bekerjasama kelompok.
Bisa minta kontaknya?
BalasHapus