Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Penguatan Integritas Guru dalam Pendidikan Karakter PPGDALJAB Terbaru

Penguatan Integritas Guru dalam Pendidikan Karakter
Penguatan Integritas Guru dalam Pendidikan Karakter

Seringkali kita sering menghukum anak karena tidak berintegritas, padahal pada saat yang sama kita sering menunjukan bahwa kita sendiri belum berintegritas. Misalnya anak akan dihukum karena terlambat datang ke sekolah di saat yang sama ada guru yang terlambat tetapi tidak mendapatkan hukuman apapun. Ketidakkonsistenan ketika ada orang dewasa yang melanggar aturan kita anggap itu hal yang biasa. Padahal itu adalah cara ampuh mengajari mereka untuk tidak konsisten. Tentukan pendekatan yang paling relevan didukung oleh fakta-fakta di lapangan untuk menunjukkan konsistensi berperilaku padadiri anda sendiri! 

Disadur dari  Kompasiana, kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian sikap yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban. Oleh karena itu, sikap disiplin termasuk salah satu sikap yang wajib dimiliki oleh semua warga sekolah agar tujuan pendidikan sekolah dapat tercapai. Salah satu aspek penting dalam diri setiap orang adalah berintegritas. Intergritas dalam kedisiplinan warga sekolah dengan penegakkan tata tertib kepada semua warga sekolah tentu saja perlu dilaksanakan secara menyeluruh namun tetap sesuai dengan kondisi objek yang diberikan treatment. Penegakan disiplin dalam kerangka warga sekolah, antara guru dan siswa tentu saja ada perbedaan treatment yang diberikan namun konteks penegakkan disiplin itu sendiri wajib dilakukan kepada siapapun termasuk guru. 

Sebagai sebuah contoh kasus yang pernah saya alami di tempat saya mengajar. Ketika jam masuk sekolah sudah tiba, gerbang akan ditutup kepada siapapun, termasuk guru tidak diizinkan untuk masuk. Guru dan siswa yang terlambat diminta untuk menunggu 15 hingga 30 menit. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan beban moril kepada guru dan siswa yang terlambat meskipun dengan alasan yang masih bisa diterima, seperti kerusakan pada kendaraan secara tiba tiba dan hujan deras. Hal ini secara langsung berdampak pada guru dan ini termasuk menjadi pengalaman penulis sendiri.

Lalu, Pendekatan apa yang dilakukan penulis agar konsisten dalam penegakkan disiplin adalah dengan pendekatan Proses. Kedisiplinan tidak bias serta merta langsung tegak tanpa proses. Oleh karena itu, proses sangat diperlukan untuk penegakkan kedisiplinan. Proses yang dilakukan adalah dengan 

1. Pembinaan Karakter Guru

Pembinaan ini dilakukan dengan memberikan sebuah motivasi dari Unit Penjamin Mutu sekolah secara terus menerus seperti pada saat rapat mingguan, kajian keislaman, dan pengawasan.

2. Sanksi Materil

Sanksi materil dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku pelanggar kedisiplinan seperti pemotongan gaji, rapor guru yang diterbitkan oleh UPM dan kepala sekolah, serta pengurangan grade. (dalam konteks sekolah swasta).

3. Aplikasi kehadiran Guru

Aplikasi ini bisa melaporkan secara detail kehadiran guru mulai dari jam masuk kerja dan jam pulang. Aplikasi ini dijalankan melalui Finger Print Absent.

Dengan Pendekatan Proses yang telah dijabarkan diatas, maka secara tidak langsung akan membentuk karakter guru baik secara terpaksa maupun secara sukarela untuk disiplin sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah.


Upaya apa yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas kepada lingkup yang lebih luas. Seberapa tingkat keyakinan anda terhadap keberhasilannya. 

1. Menjaga Komitmen terhadap Aturan yang sudah diterapkan

2. Membuat keputusan yang adil dari setiap yang terjadi

3. Mempraktikkan tanpa menghakimi

Ada perbedaan yang bagus antara menghakimi dalam hal baik dan buruk, dan membedakan apa yang diinginkan dan tidak diinginkan. Triknya di sini adalah melakukan sesuatu tentang perilaku yang tidak diinginkan tetapi tetap merawat orang tersebut dengan cara yang tidak menghakimi. 

4. Memberi kredit di tempat yang seharusnya

5. Berkomunikasi dengan jujur

6. Sistem yang mengedepankan Objectivitas dan Keseimbangan dengan Pertimbangan dari semua elemen yang terkait.

Bagian II
Selama ini kita hanya mengandalkan hukuman dan hadiah agar anak berperilaku baik atau berintegritas padahal cara yang seperti itu justru akan mendorong anak untuk berkamuflase dan berperilaku baik untuk menghindar dari hukuman dan mendapatkan reward. Artinya kemurnian dan keihklasan dirinya untuk berperilaku baik berkurang, seharusnya kesadaran bahwa berbuat baik itu akan menguntungkan dirinya maupun orang lain. Buat narasi pendek tentang hukuman di sekolah menurut pendapat anda dan bagaimana efeknya secara jangka panjang?

Manusia adalah anak kebiasaannya dan untuk menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan haruslah ditanamkan pemahaman yang benar dan perlakuan yang memaksa untuk berbuat baik dan berintegritas. Hukuman dan hadiah sebenarnya sudah menjadi sebuah hal umum bagi semua kalangan manusia, khususnya di Indonesia. Meskipun beragam agama, semua agama dalam pandangannya memberikan sebuah hukuman dan hadiah. Begitu juga dengan Islam, agama paripurna yang memberikan hukuman bagi pelaku kejahatan dan hadiah bagi pelaku kebaikan. Oleh karena itu, proses dari penanaman pengetahuan dan pemaksaan untuk berbuat baik dan untuk tidak melakukan keburukan, serta hukuman dan hadiah merupakan cara yang efektif dalam pembentukan manusia yang berintegritas. Dan salah satu sebuah system dukungan untuk mewujudkan itu semua adalah dengan Catatan Perkembangan Siswa baik itu Pelanggaran maupun Prestasi sehingga menjadi motivasi tersendiri bagi siswa untuk berkembang dengan baik dengan diikuti proses pembinaan dan penyadaran tentang dampak dari setiap perbuatan. Lalu, bagaimana efek ke depan terkait dengan hukuman dan reward dengan system pencatatan terstruktur? Catatan itu sendiri sebenarnya bias menjadi pedoman kesadaran integritas bagi siswa itu sendiri terhadap apa yang sudah ia lakukan sehingga menimbulkan kesadaran bahwa setiap perbuatan akan ada dampaknya. 

Posting Komentar untuk "Penguatan Integritas Guru dalam Pendidikan Karakter PPGDALJAB Terbaru "