Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Disleksia dan Tips Mengatasinya


Image result for DisleksiaDisleksia (bahasa Inggrisdyslexia) adalah sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak menginjak usia 7 hingga 8 tahun. Ditkitai dengan kesulitan belajar membaca dengan lancar dan kesulitan dalam memahami meskipun normal atau di atas rata-rata. Ini termasuk kesulitan dalam penerapan disiplin Ilmu Fonologi, kemampuan bahasa/pemahaman verbal. Diseleksia adalah kesulitan belajar yang paling umum dan gangguan membaca yang paling dikenal. Ada kesulitan-kesulitan lain dalam membaca namun tidak berhubungan dengan disleksia. (wikipedia.com)

Beberapa ahil mengatakan bahwa disleksia adalahsebuah perbedaan terhadap  kesulitan membaca yang diakibatkan oleh penyebab lainnya, seperti kekurangan non-neurologis dalam penglihatan atau pendengaran atau lemah dalam memahami instruksi bacaan. Ada 3 aspek kognitif penderita disleksia yaitu Pendengaran, Penglihatan, dan Perhatian. Disleksia juga mempengaruhi perkembangan bahasa seseorang.

Secara fisik, tidak akan terlihat sebagai penderita disleksia. Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang dalam menyusun atau membaca kalimat dalam berbagai macam urutan, seperti terbalik, dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan juga sulit menerima perintah. Hal ini yang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak memiliki konsentrasi yang baik. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian, panjang lebar. Disleksia diprediksi disebabkan oleh kondisi biokimia otak yang tidak stabil dan juga keturunan dari orang tua.

Ada dua tipe disleksia, yaitu 
1.    developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak. Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca).
2.    aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca). 

Secara umum Beberapa tkita-tkita awal disleksia bawaan adalah
1.    telat berbicara,
2.    artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik,
3.    kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf,
4.    bingung antara konsep ruang dan waktu, serta
5.    kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan.

Sedangkan pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami kesulitan seperti,
1.    menggabungkan huruf menjadi kata,
2.    kesulitan membaca,
3.    kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan
4.    kesulitan dalam menerima.

Namun, sebagai orang tua kita harus tetap bersikap sabar dan dewasa dalam memahami disfungsi ini, antara lain sebagai berikut.
1. Jangan panik.
Mengetahui diagnosis disleksia dapat menjadi kejutan. Selain itu, diagnosis biasanya diketahui dengan mengikuti perkembangan beberapa tahun kesulitan sekolah yang memicu ketakutan dan kecemasan kita untuk anak Kita. Ketika teman-teman sekelasnya mulai membaca, dia tidak namunkabar baiknya adalah bahwa diagnosis tersebut pasti sangat berarti bagi kita dan sekarang Kita memiliki informasi bahwa ada masalah yang mendasar dan kita dapat menanganinya sebagai sebuah keluarga dan orang tua.

2. Jangan marah.
Dengan adanya informasi ini, maka sikap kita terhadap sekolah dan / atau guru tidaklah sepatutnya marah dan ingin menyalahkan seseorang atas kejadian ini. Tentu saja mengkin akan muncul pertanyaan seperti mengapa sekolah tidak mampu mendidik anak kita? Mengapa anak kita sulit berkembang? Mengapa pasangan kita tidak perhatian terhadap dia?
Meskipun itu normal untuk marah, namun kita harus menguasai diri sendiri, dan  sekali lagi, tidak ada yang akan mendapat manfaat dari kemarahan kita, terutama anak kita. kemarahan Kita mungkin berasal dari cinta dan rasa takut, tetapi jika Kita benar-benar ingin membantu anak Kita, Kita akan menemukan cara untuk mengarahkan energi Kita ke arah yang positif.

3. Temukan teman
Beberapa sekolah mungkin akan membiarkan siswa yang terhambat dalam proses belajarnya tanpa menyarankan evaluasi gangguan belajar, misalnya. Ingat, yang kita butuhkan saat ini adalah teman. Dan tempat pertama dan terbaik untuk menemukan mereka salah satunya di sekolah. Bersahabat dengan wali kelas, guru adalah sesuatu yang dapat membantu kita dalam memahami anak kita. Kita dapat menerima saran yang sangat bagus seperti:
1.    perlakukan sekolah sebagai teman kita.
2.    Beri tahu kepada para guru betapa bersyukurnya kita untuk apa pun yang dapat mereka lakukan untuk membantu anak Kita.
3.    Yakinkan sekolah bahwa Kita ingin melakukan semua yang Kita bisa untuk mendukung mereka dalam upaya mereka.

4. Tetap positif.
Ada banyak orang dan tempat yang dapat Kita hubungi untuk membantu dengan ini. Selain sumber daya yang disebutkan di atas, celupkan ke banyak artikel dan studi yang menghubungkan disleksia dengan kekuatan dan kemampuan. Saksikan film dokumenter "The Big Picture" (dengan anak Kita, jika dia cukup dewasa) untuk mendengar orang-orang yang luar biasa cerdas, berbicara tentang hidup dan bahkan berkembang dengan disleksia.
Ketika tiba waktunya untuk berbagi diagnosis dengan anak Kita, waspadalah bahwa ia mungkin akan mengambil petunjuknya dari Kita. Jika Kita berpikir ini adalah hal yang buruk, ia juga akan melihatnya seperti itu. Tetapi jika Kita bisa netral tentang diagnosis, atau membicarakannya dalam kerangka rencana proaktif, anak Kita mungkin benar-benar lega memiliki penjelasan untuk semua masalah yang ia alami di sekolah.
5. Berdoa sambil berusaha
Kehidupan ini ada yang mengaturnya. Semua masalah ada hikmahnya. Termasuk juga disleksia yang menimpa anak kita. Maka cara terbaik bagi kita adalah tetap selalu berusaha untuk bersyukur dengan takwa dan taat kepada sang Khaliq sehingga kita menjalani kehiduoan tersebut dengan ikhlas. Berdoa adalah sesuatu yang terkadang diluar logika manusia, namun begitulah faktanya.’

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-A'raf : 55-56)


Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah : 186)


Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". (QS. Al-Mu'min : 60)




Posting Komentar untuk "Disleksia dan Tips Mengatasinya"