Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Fakta Susu Kental Manis

Akhir akhir ini beredar kabar bahwa Iklan Susu Kental Manis merupakan pembodohan publik yang dibiarkan. Susu Kental Manis dikatakan tidak memiliki manfaat seperti yang tertera di dalam Iklan dan dianjurkan untuk mengkonsumsinya setiap hari. Namun bagaimana dengan faktanya? Mari kita simak ulasannya berikut ini.

Menurut ahli, susu kental manis (SKM) bukanlah susu, tetapi minuman yang terbuat dari gula dan susu. Mengkonsumsi Susu Kental Manis secara berlebihan akan meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak. Hal ini disebabkan karena kadar gula tinggi di minuman SKM. 

Dr.Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, seorang dosen Gizi Poltekkes Kementerian Kesehatan Jakarta, kepada Kompas.com, Minggu (6/5/2018) mengatakan bahwa "Sebagai sumber energi iya, tetapi sangat tidak baik apabila energi anak bersumber dari gula," 

Diabetes

"Tubuh punya toleransi tertentu dan penelitian menjelaskan, konsumsi gula lebih dari 10% energi total akan berisiko penurunan sensitivitas insulin yang kemudian memicu hiperglikemia (kadar gula darah lebih tinggi dari batas normal) dan memicu risiko diabetes," tambah Rita. 

Pada piramida gizi seimbang, susu memang masuk dalam bahan makanan sumber protein. Kandungan 8 gram protein setara dengan satu porsi telur, daging, ikan dan tempe. Jika kemudian seorang anak minum susu dari susu kental manis sebanyak dua gelas per hari, seperti anjuran gizi seimbang, maka asupan gulanya sangat melebihi dari pembagian makan sehari yang seimbang untuk anak. 

Karies pada Gigi

Selain diabetes dan obesitas, asupan gula secara berlebihan akan merusak gigi pada anak-anak. " Anak-anak yang suka konsumsi gula tinggi dalam bentuk susu dan tidak langsung membersihkannya, maka akan memicu caries dentis (gigi karies). 

Seperti dilansir dari Depkes.go.id, Rabu (28/3/2018), gagasan susu menjadi konsumsi harian masyarakat Indonesia perlu mempertimbangkan beberapa hal. Di antaranya, data prevalensi intoleransi laktosa yang tinggi, risiko alergi susu dan penyakit akibat kekurangpahaman masyarakat tentang cara menyimpan susu secara tepat agar tidak menyimpan bibit penyakit. 
Selain itu, harga susu yang difortifikasi atau ditambahi zat gizi lain menjadi hampir tidak terjangkau masyarakat umum. Ini yang menyebabkan banyak masyarakat yang beralih minum susu kental manis. Kementerian Kesehatan Indonesia menghimbau masyarakat untuk beralih mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein yang lebih awet daripada susu.

Artikel telah tayang di Kompas.com
Lebih jauh lagi, Susu Kental Manis, juga dikenal sebagai susu utuh, mengandung sekitar 3,5 persen lemak mentega. Kebanyakan orang menemukan bahwa cairan kaya krim ini rasanya lebih baik daripada susu tanpa lemak namun  beberapa orang berpendapat bahwa susu ini sehat, meskipun terdapat banyak kandungan lemak dan kalori, dikarenakan mampu memberikan rasa kenyang dan mencegah makan berlebih. Tetapi faktanya bahwa susu kental manis memiliki kerugian, dan otoritas medis sering merekomendasikan memilih susu rendah lemak atau tanpa lemak sebagai minuman sehari-hari.

Lemak jenuh
Susu full-fat mengandung 5 gram lemak jenuh per porsi 1 cangkir, yaitu 20 persen dari batas harian. Jika Anda juga mengonsumsi keju, mentega, minyak kelapa, atau makanan lain yang kaya lemak jenuh, akan sangat mudah untuk melampaui 25 gram per hari. 

1 komentar untuk "Fakta Susu Kental Manis"

  1. Menurut saya, itu bukan susu, tapi minuman kental manis, baru baru ini ada merk minuman tersebut sudah menghilangkan identitas susu nya dalam kaleng produk tersebut, langkah yang bijak. lihat saja minuman kental manis cap Enak.

    BalasHapus