Pembelajaran Behavioristik, Kognitif, dan Tugas esai Modul 3 KB 2 : Teori Belajar Kognitif, Tugas Modul 3 KB 3 : analisis video konstruktivisme
Pembelajaran
Behavioristik
Masalah apa yang
mungkin muncul dalam suatu proses pembelajaran diterapkan teori belajar
behaviouristik?
Beberapa permasalahan yang mungkin muncul dalam
proses pembelajaran, antara lain:
v Penerapan teori behavioristik yang salah dalam suatu
situasi pembelajaran juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang
sangat tidak menyenangkan bagi siswa, dimana teacher-centered : guru sebagai
sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan
menentukan apa yang harus dipelajari murid. Murid berperan sebagai pendengar
dalam proses pembelajaran dan menghafalkan apa yang didengar. Murid dipandang
pasif. Pembelajaran yang cenderung mengarahkan siswa berpikir linear,
konvergen, tidak kreatif dan produktif sehingga siswa tidak bebas berkreasi dan
berimajinasi. Kontrol belajar dipegang oleh sistem di luar diri si belajar. Mereka tidak diajarkan untuk berkreasi sesuai dengan
perkembangannya. Peserta didik cenderung pasif dan bosan. Apabila teori
ini diterapkan terus menerus tanpa ada cara belajar lain, maka bisa dipastikan
siswa akan tertekan, tidak menyukai guru dan bahkan malas belajar.
v Penggunaan hukuman (punishment) tidak selamanya
efektif karena dapat menimbulkan beberapa masalah, terutama bagi
mental/psikologis siswa, pengaruhnya bersifat sementara, dapat mendorong si
terhukum berusaha menghindari hukuman dengan mencari cara lain yg mungkin lebih
buruk dari kesalahan sebelumnya.
v Kesimpulannya tidak semua stimulus yang digunakan
akan mendapat respon yang sama/diharapkan pada setiap siswa karena adanya factor
perbedaan tahap perkembangan siswa, motivasi, dan kondisi lingkungan belajar
siswa
Bagaimana cara
teacher Toni menerapkan teori Kognitif dalam pembelajaran? Berikan pula
komentar bapak/ibu terhadap strategi tersebut!
v Dalam pembelajaran teacher Toni, pertama menentukan
kompetensi-kompetensi (pengetahuan tertentu yang harus dikuasai terlebih dahulu
sebelum pengetahuan lain dapat dipelajari - informasi baru harus disesuaikan
dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa, dan guru bertugas
menunjukkan hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah
diketahui siswa) apa saja yang harus di capai siswa untuk mencapai tujuan
materi pokok pembelajaran, kemudian memutuskan strategi-strategi apa yang
sesuai, dalam hal ini menggunakan strategi : mnemonic device dan visual aid,
mnemonic adalah teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu yang dilakukan dengan
membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide, dan khayalan,
sementara, penggunaan alat bantu visual (visual aid) merupakan bentuk
penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana
menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas, sehingga penerima
pesan dan gagasan dapat diterima sasaran. Dengan penggunaan strategi yang
sesuai maka tujuan akhir
pembelajaran, yakni memahami (understanding), menguasai (retaining), dan mampu
menjelaskan (recalling) bisa tercapai.
v penggunaan strategi yang sesuai (mnemonic) akan
memudahkan belajar, mengingat, , akan
membangkitkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar, hambatan belajar akan
hilang sehingga akhirnya dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
v Penggunaan alat bantu visual (visual aid) memudahkan
dalam penyampaian pesan atau informasi membuat pembelajaran itu akan menarik,
efektif dan efesien. Media visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan
atau materi pelajaran yang di buat secara menarik dalam bentuk kombinasi
gambar, teks, gerak dan animasi (realia, Model/benda tiruan, Media grafis gambar / foto
sketsa, diagram / skema) yang di sesuaikan dengan usia peserta didik
yang dapat menarik peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran akan
menyenangkan dan tidak menjenuhkan. Media visual dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik, memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkungannya., menanamkan konsep dasar,yang benar
,konkrit dan realistis. Guru harus menerapkan media yang sesuai (ketepatan
dalam pemilihan media visual, bentuk media visual dibuat sesederhana mungkin,
fleksibel agar mudah di pahami.dan media visual yang dipilih harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai)
v Siswa dapat menyerap suatu materi apabila materi
yang diberikan dikemas dalam bentuk yang menarik dan mengesankan, sehingga
materi yang mereka simak akan terus teringat-ingat di benak mereka. Supaya
pembelajaran dapat bermakna (aktif kreatif , efektif ,dan, menyenangkan), bukan
hanya media yang menjadi faktor pendukungnya. Tetapi peranan guru atau pendidik
sebagai motivator atau fasilitator pun menjadi faktor yang sangat penting,
karena pendidik harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk dapat
menumbuh kembangkan kreativitas siswa sehingga akan terasa kebermaknaannya
suatu pembelajaran.
Tugas esai Modul 3 KB 2 : Teori Belajar Kognitif
Instructions
Instructions
Kegagalan pembelajaran di
sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi dewasa ini lebih banyak terjadi pada
proses (interaksi) pembelajaran. Setujukah bapak/ibu dengan pernyataan
tersebut? Coba lengkapi jawaban bapak/ibu dengan penjelasan argumentatif.
Secara
umum, kegagalan pembelajaran di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi memang
di disebabkan adanya kesalahan dalam menjalankan proses interaksi dalam pembelajaran
, dimana masih banyak pembelajaran yang menerapkan komunikasi satu arah, yaitu
guru sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif, siswa
pasif, dan mengajar dipandang sebagai kegiatan menyampaikan bahan pelajaran. Ceramah pada dasarnya adalah komunikasi satu
arah,atau komunikasi sebagai aksi. Komunikasi jenis ini kurang banyak
menghidupkan kegiatan siswa belajar.
Begitu
juga penerapan komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, yaitu
guru bisa berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Sebaliknya siswa,
bisa penerima aksi bisa pula pemberi aksi. Dialog akan terjadi antara guru
dengan siswa. pada komunikasi ini guru dan siswa dapat berperan sama yaitu
pemberi aksi dan penerima aksi. Disini,sudah terlihat hubungan dua arah, tetapi
terbatas antara guru dan pelajar secara indivudual. Antara pelajar dan pelajar
tidak ada hubungan. Pelajar tidak dapat berdiskusi dangan teman atau bertanya
sesama temannya. Keduanya dapat saling memberi dan menerima. Komunikasi ini lebih
baik dari pada yang pertama, sebab kegiatan guru dan kegiatan siswa relatif
sama, meskipun pendekatan interaksi yang kedua ini bisa dikatakan lebih baik,
karena sudah menerapkan hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam
proses pembelajaran, tetapi belum dapat dikategorikan dalam pembelajaran yang
kreatif.
Dalam
pembelajaran sebaiknya menerapkan komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi
banyak arah yaitu komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dengan siswa,
tetapi juga antara siswa dengan siswa. Siswa dituntut aktif dari pada guru.
Siswa, seperti halnya guru, dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi siswa
lain. Komunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi yang dinamis antara guru dengan
siswa tetapi juga melibatkan interaksi yang dinamis antara siswa yang satu
dengan yang lainnya. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini
mengarah kepada proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang
optimal, sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif. Diskusi dan simulasi
merupakan strategi yang dapat mengembangkan komunikasi ini. Guru harus
berfungsi sebagai fasilitator yang diharapkan mampu menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif untuk kelancaran proses belajar siswa
Dalam
kegiatan mengajar, siswa memerlukan sesuatu yang memungkinkan dia berkomunikasi
secara baik dengan guru, teman, maupun dengan lingkungannya. oleh karena itu, dalam
proses belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilannya
yaitu pengaturan proses belajar mengajar dan pengajaran itu sendiri yang
keduanya mempunyai ketergantungan untuk menciptakan situasi komunikasi yang
baik yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Tugas Modul 3 KB 3 : analisis video konstruktivisme
Setelah Bapak/Ibu melihat video
bagaimana teacher Toni menyelesaikan masalah belajar dengan teori
Konstruktivistik, cobalah Bapak/Ibu membuat simpulan sebanyak 1 halaman tentang
bagaimana cara teacher Toni menerapkan teori Konstruktivistik dalam
pembelajaran? Berikan pula komentar Bapak/Ibu terhadap penerapan strategi
tersebut.
Dari
video tersebut, menunjukkan bahwa penerapan teori belajar konstruktivisme, sangat
sesuai untuk meningkatkan :
v kemampuan
berpikir kritis siswa (High Order Thinking) – siswa aktif berpikir menyusun
konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari, menggunakan kemampuannya untuk mencari
informasi dan menganalisis informasi yang dia dapatkan,
v membantu
siswa memecahkan masalah (problem solver), menggalakkan proses inkuiri murid
melalui kajian dan eksperimen
v dan
terciptanya suasana pembelajaran kolaboratif, dimana siswa banyak belajar dan
bekerja di dalam group process/diskusi.
Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog dan diskusi dengan
siswa lain dan guru.
v Guru
berperan sebagai fasilitator, guru mengajukan pertanyaan terbuka dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk merespon dan menjawabnya. Guru mengambil
prakarsa untuk menata kondisi pembelajaran yang memberi peluang optimal bagi
terjadinya belajar (membelajarkan siswa). Guru tidak mentransfer pengetahuannya
tetapi membantu siswa menginterpretasikan dan menkonstruksikannya melalui
pengalaman dan pengetahuan awal mereka sendiri melalui proses asimilasi,
akomodasi dan equibilirasi yang akhirnya bermuara pada pemutakhiran struktur
kognitifnya/ menemukan identitas intelektual mereka. (Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk membangun pengetahuan dan pemahaman baru yang didasarkan
pada pengalaman nyata)
v Pembelajaran
Konstruktivisme dapat : 1) Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan
kesempatan untuk mengambil keputusan dan bertindak. 2) Menumbuhkan kemampuan
mengambil keputusan dan bertindak, dengan meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan siswa. 3) Menyediakan sistem dukungan yang memberikan kemudahan
belajar agar siswa mempunyai peluang optimal untuk berlatih.
Tugas
Modul 3 KB 3 :
Teori Belajar Konstruktivisme
Instructions
Coba tuliskan strategi dan
langkah-langkah pembelajaran yang dapat bapak/ibu lakukan untuk menerapkan
teori belajar konstruktivistik dalam proses pembelajaran?
v Beberapa Strategi Pembelajaran yang
diterapkan
·
Strategi pembelajaran inquiry
·
Strategi pembelajaran berbasis masalah
·
Strategi pembelajaran peningkatan
kemampuan berpikir
·
Strategi pembelajaran kooperatif
v Langkah-Langkah
Pembelajaran Konstruktivisme
1.
Identifikasi tujuan. Tujuan dalam
pembelajaran akan memberi arah dalam merancang program, implementasi program
dan evaluasi.
2.
Menetapkan Isi Produk Belajar. Pada
tahap ini, ditetapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip materi yang mana yang
harus dikuasai siswa.
3.
Identifikasi dan Klarifikasi Pengetahuan
Awal Siswa. Identifikasi pengetahuan awal siswa dilakukan melalui tes awal,
interview klinis dan peta konsep.
4.
Identifikasi dan Klarifikasi Miskonsepsi
Siswa. Pengetahuan awal siswa yang telah di identifikasi dan di klarifikasi
perlu dianalisa lebih lanjut untuk menetapkan mana diantaranya yang telah
sesuai dengan konsepsi ilmiah, mana yang salah dan mana yang miskonsepsi.
5.
Perencanaan Program Pembelajaran dan
Strategi Pengubahan Konsep. Program pembelajaran dijabarkan dalam bentuk satuan
pelajaran. Sedangkan strategi pengubahan konsepsi siswa diwujudkan dalam bentuk
modul.
6.
Implementasi Program Pembelajaran dan
Strategi Pengubahan Konsepsi. Tahapan ini merupakan kegiatan aktual dalam ruang
kelas. Tahapan ini terdiri dari tiga langkah yaitu : (a) orientasi dan penyajian pengalaman
belajar, Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui konsepsi awal siswa
sebelum masuk ke materi pokok, (b) menggali ide-ide siswa, Tahap diskusi yang
dilakukan antar siswa, melibatkan siswa secara aktif menggali atau mengoreksi
informasi-informasi, (c) restrukturisasi ide-ide, Siswa merumuskan hasil
eksplorasi dan diskusinya
7.
Evaluasi. Setelah berakhirnya kegiatan
implementasi program pembelajaran, maka dilakukan evaluasi terhadap efektivitas
model belajar yang telah diterapkan.
8.
Klarifikasi dan analisis miskonsepsi
siswa yang resisten. Berdasarkan hasil evaluasi perubahan miskonsepsi maka
dilakukaan klarifikasi dan analisis terhadap miskonsepsi siswa, baik yang dapat
diubah secara tuntas maupun yang resisten.
9.
Revisi strategi pengubahan miskonsepsi.
Hasil analisis miskonsepsi yang resisten digunakan sebagai pertimbangan dalam
merevisi strategi pengubahan konsepsi siswa dalam bentuk modul.
Bermanfaat...
BalasHapus