PERLUKAH BERBICARA DENGAN ANAK-ANAK TENTANG COVID-19
Semakin hari, informasi tentang penyebaran COVID-19 terus diberitakan secara real time kepada kita semua. Update harian tentang ini disiarkan
langsung ke rumah rumah
kita melalui media elektronik, media tulis dan sosial media. Kita dibombardir dengan informasi selama 24 jam dalam 7 hari.
Kita ingin
terus diperbarui secara informasi,
tetapi skala dan frekuensi informasi dapat terasa luar biasa. Lalu bagaimana dengan anak-anak kita. Kita akan memilih untuk tidak menceritakan berita tersebut ke anak anak namun disaat kita sedang berada di dapur, di depan laptop atau melakukan pekerjaan lainnya, mungkin kita lupa bahwa mata
si kecil
sedang menonton, dan telinga mereka menerima semua informasi tentang Covid19.
Lalu, apakah perlu bagi kita menjelaskan kondisi saat ini kepada anak anak
kita? Sebenarnya, dengan
pemberitahuan kecil yang berharga, anak-anak kita harus menyesuaikan diri
dengan 'kehidupan yang baru'. Kegiatan sekolah diganti dengan belajar dari rumah, sepak bola, renang, dan kegiatan bermain di luar mereka pun dibatasi, kini teman bermain menjadi sejarah, dan belajar bahasa, sains, dan matematika terjadi di dalam rumah, - dengan orangtua yang mungkin kewalahan (sering berusaha memahami
pelajaran itu sendiri). Istilah-istilah baru seperti ‘isolasi diri’ dan ‘jarak
sosial’ telah memasuki kosa kata keluarga Kita, dan anak-anak Kita ditanyai
“Sudahkah Anda mencuci tangan?” lebih sering daripada dahulu.
Reaksi mereka
terhadap perubahan rutin yang tiba-tiba ini akan tergantung pada kepribadian
dan temperamen mereka. Mencemaskan
anak-anak akan membuat kita tidak diragukan lagi untuk melakukan perilaku
yang berbeda karena kekhawatiran kita di
lingkungan luar, mulai dari
berteriak hingga penarikan secara paksa agar anak anak dapat bermain dan belajar hanya di rumah. Tetapi bahkan anak yang paling santai atau patuh pun akan merasa bahwa kaki mereka seperti ditarik keluar alias inggi keluar menghilangkan kepenatan atau kebosanan. Beberapa anak anak mungkin hanya akan
‘berbicara’ dan anak anak yang lain mungkin sudah “bertindak untuk segera keluar rumah’,
tetapi tentu saja semua anak anak akan memiliki
pertanyaan yang perlu dijawab dengan baik.
Sebagai orang
tua, banyak dari kita akan berjuang untuk mengelola perasaan kita sendiri
tentang pandemi, apalagi kita merasa bisa mengatasi dan membicarakannya
kepada anak-anak kita. Berikut adalah beberapa prinsip yang dapat membantu Kita untuk berbicara dengan anak anak tentang
Covid19.
Persiapkan dengan Baik
Anak-anak
memiliki kebiasaan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit pada waktu-waktu yang
tidak nyaman, jadi sebaiknya luangkan waktu untuk memikirkan terlebih dahulu
apa yang ingin Kita katakan sehingga Kita tidak terjebak dengan kesulitan. Berbicaralah dengan melihat usia dan temperamen anak anak kita agar pembicaraan mudah mereka pahami dan pertimbangkan untuk berbicara dengan orang tua lain untuk
berbagi ide dan pendekatan sehingga kita mudah mendapatkan cara yang pas untuk berbicara pada anak
anak kita.
Pilih
waktu yang Tepat
Saya selalu
tahu kapan ibu saya akan melakukan "percakapan penting" dengan saya
ketika dia datang ke kamar saya dan menutup pintu. Metode yang jauh lebih baik
adalah mencoba memperkenalkan topik pembicaraan
dalam konteks sehari-hari, misalnya, berbicara ketiak sedang memandikan hewan peliharaan,
atau mungkin saat makan malam. Sementara
banyak juga remaja
menikmati obrolan tengah malam, tetapu mungkin
akan lebih baik dan bijaksana untuk membatasi percakapan yang berpotensi menyebabkan
kecemasan pada awal hari sehingga tidak mengganggu tidur mereka.
Mendengarkan
Alih-alih
membanjiri anak-anak kita dengan terlalu banyak informasi, ajukan pertanyaan
terbuka dan kemudian dengarkan apa sebenarnya kekhawatiran mereka. Terkadang
masalah yang mengganggu mereka tidak akan seperti yang kita harapkan. Tetapi, alih-alih anak anak kita memiliki
pertanyaan tentang virus itu sendiri, ternyata ia
lebih bermasalah dengan masalah sehari-hari. Permasalahan inilah yang harus dibicarakan terlebih
dahulu sembari tetap mengingatkan tentang COVID 19.
Berempatilah
Cobalah
‘dengarkan’ perasaan mereka. Mungkin mereka sedang mengkhawatirkan sesuatu yang tidak lebih penting dari kesehatan mereka di bawah bayang bayang
pandemi ini sendiri. Tetap dengarkan untuk mengakui bagaimana perasaan mereka akan membuat mereka merasa
dihargai dan dipahami. Ini adalah langkah awal bagi kita agar mudah dan lebih didengar oleh anak
anak kita.
Tawarkan
jaminan
Lalu bagaimana jika salah seorang keluarga yang terpapar oleh pandemi ini
dan anak anak kita bertanya tentang itu. Misalnya "Mummy, apakah Nenek
akan sakit?" Dalam menjawab pertanyaan seperti ini, alih-alih berfokus
pada hal-hal di luar kendali kita, kita dapat menekankan apa yang kita ketahui.
Yakinkannya bahwa banyak orang di rumah sakit sedang bekerja keras untuk
menjaga kita semua aman. Nenek tinggal di rumah dan rajin mencuci
tangannya, yang berarti dia akan tetap sehat. Dan jika dia jatuh sakit, ada
dokter yang akan menjaganya.
Jika anak kita
sangat cemas, berikut adalah dua kegiatan yang dapat membantu mereka mengelola
emosi mereka.
Buatlah 'Kotak
Khawatir'. Hiasi kotak tersebut agar menarik. Mintalah
anak Anda untuk menulis atau menggambar kekhawatiran mereka, membicarakannya,
dan kemudian memasukkannya ke dalam kotak kekhawatiran. Ulangi
proses ini, kali ini meminta anak-anak 'memposting' hal-hal yang mereka
tunggu-tunggu ketika periode isolasi berakhir.
Meskipun
penting untuk menjelaskan hal-hal yang tepat kepada anak-anak kita, juga boleh
untuk mengakui bahwa kita tidak memiliki semua jawaban. Pelukanlah mungkin
yang dibutuhkan untuk memberikan jaminan. Yang
terpenting adalah mereka tahu Kita ada disamping mereka. Selain itu, hal yang sangat penting dari tip
tip di atas adalah bahwa kita adalah manusia yang lemah yang memiliki Allah SWT
sebagai pelindung. Semua kejadian di atas muka bumi ini akan terjadi seizin
Allah SWT. Apapun yang terjadi itu merupakan ketetapan dari Allah SWT. Yang
paling utama dari baik dan buruk kejadian tersebut adalah bagaimana cara kita
menyikapinya. Ajarkan anak anak kita bahwa semuanya adalah ketentuan Allah dan
melakukan usaha untuk kesehatan yang lebih baik dan sabar adalah bagian
terpenting yang harus dilakukan oleh manusia.
Posting Komentar untuk "PERLUKAH BERBICARA DENGAN ANAK-ANAK TENTANG COVID-19"