Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

3 Kemungkinan terhadap Tuhan kita

Image result for Alam Semesta

Siapa pencipta kita, alam semesta dan hidup ini? Pertanyaan ini mungkin akan selalu timbul bagi manusia yang terus berpikir terhadap apa yang ada di balik kehidupan ini. Pertanyaan yang tentu saja sangat berpotensi membawa kita ke jalan kebenaran jika ditempuh dengan jalan yang baik dan benar.

Dalam menentukan keberadaan Pencipta ini akan kita mendapati tiga kemungkinan penjelasan.

Pertama, Ia diciptakan oleh yang lain.
Tidak mungkin dan mustahil bagi pencipta jika Ia diciptakan oleh yang lain. Hal ini tentu saja menjadi kemungkinan yang sangat bathil, tidak dapat diterima oleh akal. Jika pencipta diciptakan oleh pencipta lain, maka ia gagal disebut sebagai pencipta. Ia hanyalah sebatas makhluk ciptaan. Sebab, bila benar demikian, tentu Ia bersifat terbatas.

Kedua, Ia menciptakan diri-Nya sendiri.
Ia menciptakan diri-Nya sendiri. Jika demikian berarti Dia akan menjadi sebagai makhluk dan Khaliq pada saat yang bersamaan. Sebagian yang lain ia bersifat Khaliq, sebagian yang lain Ia bersifat makhluk dan terbatas. Hal yang jelas-jelas tidak dapat diterima.

Ketiga, Ia bersifat azali dan wajibul wujud.
Al-Khaliq harus bersifat azali dan wajibul wujud. Tidak berawal dan tidak berakhir. Wajib ada dan tidak menyerupai makhluk. Dialah Allah SWT. (Lihat QS 112:1-4)
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
001 "Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa'."
اللَّهُ الصَّمَدُ
002 "Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya, segala urusan."
 لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ 
003 "Dia tidak beranak, dan tiada pula diperanakkan," –
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
004 "dan tidak ada seorang (sesuatu)pun, yang setara dengan Dia." – 

Siapa saja yang mempunyai akal akan mampu membuktikan —hanya dengan adanya benda-benda yang dapat diinderanya— bahwa di balik benda-benda itu pasti terdapat Pencipta yang telah menciptakannya.

Fakta menunjukkan bahwa semua benda itu bersifat serba kurang, sangat lemah, dan saling membutuhkan. Hal ini menggambarkan segala sesuatu yang ada hanyalah makhluk. Jadi untuk membuktikan adanya Al-Khaliq Yang Maha Pengatur, sebenarnya cukup hanya dengan mengarahkan perhatian manusia terhadap benda-benda yang ada di alam semesta, fenomena hidup, dan diri manusia sendiri. Dengan mengamati salah satu planet yang ada di alam semesta, atau dengan merenungi fenomena hidup, atau meneliti salah satu bagian dari diri manusia, akan kita dapati bukti nyata dan meyakinkan akan adanya Allah SWT.

Karena itu, dalam Al-Quran terdapat ajakan untuk mengalihkan perhatian manusia terhadap benda-benda yang ada, seraya mengajaknya turut mengamati dan memfokuskan perhatian terhadap benda-benda tersebut dan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya, atau yang berhubungan dengannya, agar dapat membuktikan adanya Allah SWT. Dengan mengamati benda-benda tersebut, bagaimana satu dengan yang lain saling membutuhkan, akan memberikan suatu pemahaman yang meyakinkan dan pasti, akan adanya Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Pengatur. Al-Quran telah membeberkan ratusan ayat berkenaan dengan hal ini, antara lain firman-firman Allah SWT:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang yang berakal” (TQS.3 : 190)

“Apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?” (TQS. Al-Ghasyiyah [88]: 17-20)

“Hendaklah manusia memperhatikan dari apa ia diciptakan? Dia diciptakan dari air memancar, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dengan tulang dada perempuan” (TQS. At-Thariq [86]: 5-7).

Dan masih banyak lagi keterangan yang bisa diambil dari Al Quran tentang penciptaan Manusia, Alam Semesta dan Hidup.

Wallahu A'lam Bishawab

Posting Komentar untuk "3 Kemungkinan terhadap Tuhan kita"