Langkah-Langkah Problem-Solving Negotiation dalam Manajemen Konflik
Langkah-Langkah Problem-Solving Negotiation dalam Manajemen Konflik
Dengan tanpa mengabaikan pentingnya win-lost negotiation, problem solving negotiation merupakan sebuah penanganan konflik yang paling baik. Pendekatan problem solving negotiation adalah upaya untuk memecahkan konflik yang mampu memaksimalkan dan menghasilkan keuntungan bersama dan menjamin keberadaan hubungan jangka panjang serta menghindari terjadinya konflik yang sama pada masa yang akan datang. Pencapaian tujuan ini, menurut David W. Johnson/Frank P. Johnson (1997), perlu dilakukan Langkah Langkah Problem-Solving Negotiation dalam Manajemen Konflik sebagai berikut:
1. Menjelaskan apa yang menjadi keinginan bersama
Langkah pertama adalah menjelaskan secara spesifik dan terbuka secara arif apa yang menjadi keinginan dan tujuan pihak lain, bukan menilai apa yang dilakukan oleh pihak lain, misalnya dengan menyalahkan orang lain atau mendiskreditkan orang lain. Hal yang serupa juga dilakukan oleh pihak lain, yakni dengan meminta secara spesifik apa yang menjadi keinginan pihak lain, kemudian menjelaskan dan meyakinkan pihak lain bahwa perbedaan pendapat atau konflik sebagai masalah bersama yang harus dipecahkan, ketika situasi konflik terjadi, sering kali masing-masing pihak secara emosional langsung menyalahkan pihak lain atau menyatakan pihak lain dengan penilaian tertentu, misalnya dengan menyatakan Anda tidak benar dan saya benar sehingga Anda harus begini atau begitu. Sebagai contoh konflik antara pengusaha dan kelompok buruh. Pengusaha atau manajemen mengatakan Anda telah disusupi oleh pihak lain kemudian buruh menyatakan Anda telah mengeksploitasi kami.
2. Saling mempertukarkan alasan keinginan masing-masing
Setelah masing-masing menjelaskan keinginannya, masing-masing pihak diminta untuk menjelaskan alasan keinginannya. Hal ini dapat dilakukan dengan menyatakan apa alasan atau latar belakang keinginan dan mendengarkan alasan keinginan masing-masing pihak secara baik, serta memperjelas dan mengidentifikasi perbedaan dan persamaan. Sesuatu yang tidak boleh dilupakan adalah pernyataan tujuan atau maksud dilakukannya negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan yang dapat memuaskan kedua belah pihak. Kegiatan Inl perlu dilakukan secara melakukan kerja sama dan usaha yang terus menerus sehingga tercapai kesepakatan. Dengan cara ini diharapkan masing-masing pihak tidak defensif serta mempunyai keinginan untuk mempertimbangkan tuntutan secara lebih terbuka untuk melihat siapa yang benar dan salah.
3. Memahami cara pandang pihak lain
Masing-masing pihak yang terlibat dalam konflik pasti memiliki cara pandang atau perspektif tersendiri terhadap persoalan yang dihadapi, yang berbeda dengan pihak lain. Setelah memahami masing-masing perspektif mereka, kita kemudian mencoba mengawinkan kedua perspektif tersebut melalui analisis poin-poin perbedaan dan persamaan
Suatu hal yang perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki perspektif yang unik yang berbeda dengan perspektif orang lain; perspektif seseorang menentukan bagaimana seseorang memilih serta meng organisasi apa yang dimaksudkan dan dialami; setiap orang memiliki perbedaan perspektif pada waktu yang berbeda, pesan yang sama dapat mengartikan dua hal yang berbeda dari dua perspektif yang berbeda; salah pengertian sering terjadi sebab kita mengasumsikan setiap orang melihat dari perspektif masing-masing.
Pemahaman terhadap perspektif pihak lain secara tepat merupakan satu aspek yang paling sulit dalam penyelesaian konflik. Pemahaman perspektif merupakan aspek penting dalam penyelesaian konflik dengan alasan: (a) memerhatikan perspektif orang lain akan memper baiki komunikasi, (b) mengurangi kesalingtidakpengertian dan distorsi dapat dilakukan dengan mengusahakan pesan diulangi; (c) memper hatikan perspektif orang lain akan membantu pengembangan pemecahan masalah bersama secara kreatif dan baik, (d) memerhatikan perspektif orang lain cenderung memperbaiki hubungan dengan orang lain; (e) cara yang terbaik untuk dapat memahami perspektif orang lain adalah dengan cara introspeksi yaitu dengan cara memikirkan andaikan peran yang dimainkan orang lain itu ada pada diri kita atau dengan cara memposisikan diri kita pada orang lain
4. Mengidentifikasi alternatif yang menguntungkan bersama
Mengembangkan atau menciptakan beberapa alternatif pemecahan secara bersama-sama dengan melihat berbagai keuntungan dan kerugian yang diterima oleh masing-masing pihak dan kemudian mencari pemecahan yang paling menguntungkan masing-masing pihak.
5. Mencari kesepakatan yang terbaik
Pemerolehan kesepakatan yang terbaik merupakan proses pencarian alternatif pemecahan yang diharapkan paling menguntungkan dan dianggap adil/fair oleh masing-masing pihak yang terlibat dalam konflik. Pemerolehan kesepakatan yang terbaik harus didasarkan pada prinsip-prinsip dan kriteria-kriteria yang objektif, peningkatan kemampuan bekerja sama, dan peningkatan kemampuan memecah kan masalah secara konstruktif apabila terjadi konflik pada masa mendatang.
Penyelesaian konflik dianggap menguntungkan dan berarti apabila dapat memenuhi kebutuhan yang dapat diterima dari masing-masing pihak berkonflik. Penyelesaian konflik dianggap adil oleh masing-masing pihak apabila dilakukan berdasarkan kriteria yang objektif yakni masing-masing pihak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan keuntungan, mengetahui keuntungan dan kerugian yang mungkin didapat, dan mencari keseimbangan yang didasarkan pada kepentingan yang lebih besar, atau dilakukan melalui pengujian secara ilmiah.
Posting Komentar untuk "Langkah-Langkah Problem-Solving Negotiation dalam Manajemen Konflik"