Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

CONTOH MAKALAH MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN


MODEL MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PENGELOLAAN PEMBIAYAAN  DI TK ..
oleh 
...................


I.        PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha pengembangan sumber daya manusia (SDM), walaupun usaha pengembangan SDM tidak hanya dilakukan melalui pendidikan khususnya pendidikan formal (sekolah). Tetapi sampai detik ini, pendidikan masih dipandang sebagai sarana dan wahana utama untuk pengembangan SDM yang dilakukan dengan sistematis, programatis, dan berjenjang.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Didiklah anak-anakmu dengan pendidikan yang berbeda
dari zaman dimana engkau mengeyam pendidikan,
karena mereka hidup di suatu zaman yang tidak sama dengan
zaman dimana engkau hidup “. (HR. Bukhori)
Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
Di Indonesia sendiri dinamika itu tampak dari tidak henti-hentinya sejumlah masalah yang melingkupi dunia pendidikan. Seiring perkembangan zaman yang sangat cepat dan modern membuat dunia pendidikan semakin penuh dengan dinamika.
Pada dasarnya merosotnya mutu pendidikan di Indonesia secara umum dan mutu pendidikan tinggi secara spesifik dilihat dari persfektif makro dapat disebabkan oleh belum tuntasnya sistem pendidikan nasional dan rendahnya sumber daya manusia (Hadis dan Nurhayati, 2010:2).
Kemajuan pendidikan dapat dilihat dari kemampuan dan kemauan dari masyarakat untuk menangkap proses informatisasi dan kemajuan teknologi. Karena Proses informatisasi yang cepat karena kemajuan teknologi semakin membuat horizon kehidupan didunia semakin meluas dan sekaligus semakin mengerut. Hal ini berarti berbagai masalah kehidupan manusia menjadi masalah global atau setidak-tidaknya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kejadian dibelahan bumi yang lain, baik masalah politik, ekonomi , maupun sosial.
TK ...  akan berpartisipasi secara aktif  dalam membangun dan mencerdaskan anak bangsa. Institusi ini tidak berorientasi kepada bisnis semata, namun lebih berkomitmen mencerdaskan peserta didik dalam menyiapkan generasi masa depan yang handal, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
TK .... merupakan sekolah  yang menerapkan konsep pembelajaran dengan metode Moving Class sehingga materi yang disampaikan kepada  siswa menyenangkan . Belajar sambil bermain, dengan mentadaburi ciptaan Allah.
Setiap kegiatan TK ..... perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien. Kegiatan di sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang baik. Keuangan di sekolah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu diatur sebaik-baiknya. Untuk itu perlu manajemen keuangan yang baik. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana (Lipham, 1985; Keith, 1991), pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban.
Namun kondisi saat ini  pembiayaan .... perlu dioptimalkan, diharapkan dengan penerapan manajemen SDM berbasis sekolah adanya peningkatan pendapatan sekolah yang nantinya dengan lengkapnya sarana prasarana sekolah untuk menjadi sekolah terbaik di kota Lubuk Linggau. Tahun 2014 kondisi TK ..... belum ada listrik, sehingga dalam proses pembelajaran ada hambatan. Kondisi kelas dengan gedung yang penuh coretan siswa, lantai yang belum keramik dan sarana belajar yang sangat minimal.

B.   Rumusan Masalah
(1). Masalah manajemen pembiayaan apakah yang dihadapi  di TK .....?
             (2). Bagaimana Solusinya ?
(3).Bagaimanakah model manajemen keuangan  di .... yang efektif ?

C.   Tujuan Pembahasan
(1)  Untuk mendeskripsikan masalah manajemen pembiayaan yang dihadapi sekolah TK .....
(2)  Merumuskan solusi.
(3)  Merumuskan model manajemen TK ..... yang efektif.



D.   Manfaat Pembahasan
(1)   Untuk mengetahui penerapan manajemen di TK ....
(2)  Memahami model manajemen SDM berbasis sekolah di TK.....


 BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.     Deskripsi Teoritik
Pembiyaan sekolah TK .....  bagi kepala sekolah menjadi suatu langkah lanjutan setelah terumuskannya program dan kegiatan sekolah selama satu tahun kalender akademik. Pola pembiyaan sekolah perlu dirancang dengan kebijakan umum kepala sekolah dengan mengakomodasi jenis pengangggaran sekolah sebagai berikut :
1. Itemisasi ( itemisasi budgeting) – penganggaran berbasis kebutuhan sekolah dengan menempatkan identitas kebutuhan- kebutuhan dan bilainya itu per satuan kebutuhan.
2. Programisasi (programmed budgeting) penganggaran berbasis kebutuhan program sekolah dimana setiap identitas kebutuhan sekolah nilainnya dikelompokkan sesuai dengan  program sekolah.
3.    Sistemisasi ( systemized budgeting) penganggaran  berdasarkan kebutuhan total system dalam anggaran sekolah, dimana identitas anggaran dari masukan.

Pada umumnya anggaran disusun dengan berbagai sistem-sistem yang dipengaruhi oleh pikiran-pikiran yang melandasi pendekatan tersebut. Adapun sistem-sistem dalam penyusunan anggaran yang sering digunakan adalah:

a.Traditional Budgeting System
Traditional budgeting system adalah suatu cara menyusun anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penyusunannya lebih didasarkan pada kebutuhan untuk belanja/pengeluaran.

Dalam sistem ini, perhatian lebih banyak ditekankan pada pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran secara akuntansi yang meliputi pelaksanaan anggaran, pengawasan anggaran dan penyusunan pembukuannya. Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas obyek-obyek pengeluaran, sedangkan distribusi anggaran didasarkan atas jatah tiap-tiap departemen/lembaga.

Sistem pertanggungjawabannya hanya menggunakan kuitansi pengeluaran saja, tanpa diperiksa dan diteliti apakah dana telah digunakan secara efektif/efisien atau tidak. Mula-mula pemerintah memberi jatah dana untuk tiap-tiap departemen lembaga kemudian setiap departemen/lembaga mengambil jatah dana tersebut dan menggunakannya untuk melaksanakan kegiatan sampai habis. Setelah dana tersebut habis dipakai, setiap departemen/lembaga melaporkan bahwa dana tersebut sudah dipakai. Jadi tolok ukur keberhasilan anggaran tersebut adalah pada hasil kerja, maksudnya jika anggaran tersebut seimbang (balance) maka anggaran tersebut dapat dikatakan berhasil, tetapi jika anggaran tersebut defisit atau surplus, berarti anggaran tersebut gagal.

Sistem anggaran tradisional lebih menekan pada segi pertanggungjawaban keuangan (dana) dari sudut akuntansinya saja tanpa diuji efisien tidaknya penggunaan dana tersebut. Anggaran diartikan semata-mata sebagai alat dan sebagai dasar legitimasi (pengabsahan) berapa besarnya pengeluaran negara dan berapa besarnya penerimaan yang dibutuhkan untuk menutup pengeluaran tersebut.

b.Performance Budgeting System
Performance budgeting system berorientasi kepada pendayagunaan dana yang tersedia untuk mencapai hasil yang optimal dari kegiatan yang dilaksanakan. Sistem penyusunan anggaran ini tidak hanya didasarkan kepada apa yang dibelanjakan saja, seperti yang terjadi di dalam “Traditional Budget”, tetapi juga didasarkan kepada tujuan-tujuan atau rencana-rencana tertentu yang untuk pelaksanaannya perlu disusun atau didukung oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan biaya/dana yang dipakai tersebut harus dijalankan secara efektif dan efisien.

Jadi, dalam sistem anggaran performance ini bukan semata-mata berorientasi kepada berapa jumlah yang dikeluarkan, tetapi sudah dipikirkan terlebih dulu mengenai rencana kegiatan, apa yang akan dicapai, proyek apa yang akan dikerjakan, dan bagaimana pengalokasian biaya agar digunakan secara efektif dan efisien.

Sistem ini mulai menitikberatkan pada segi penatalaksanaan (management control), sehingga dalam sistem ini efisiensi penggunaan dana diperiksa, juga hasil kerjanya. Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas kegiatan dan telah ditetapkan suatu tolok ukur berupa standar biaya dan hasil kerjanya. Salah satu syarat utama untuk penerapan sistem ini adalah digunakannya sistem akuntansi biaya sebagai alat untuk menentukan biaya masing-masing program dan akuntansi biaya sebagai alat untuk mengukur tingkat efisiensi pengeluaran dana.

Tolok ukur keberhasilan sistem anggaran ini adalah performance atau prestasi dari tujuan atau hasil anggaran itu dengan menggunakan dana secara efisien.

c..Planning Programming Budgeting System (PPBS)
Dalam PPBS ini, perhatian banyak ditekankan pada penyusunan rencana dan program. Rencana disusun sesuai dengan tujuan nasional yaitu untuk kesejahteraan rakyat karena pemerintah bertanggung jawab dalam produksi dan distribusi barang-narang maupun jasa-jasa dan alokasi sumber-sumber ekonomi yang lain. Pengukuran manfaat penggunaan dana, dilihat dari sudut pengaruhnya terhadap lingkungan secara keseluruhan, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas tujuan-tujuan yang hendak dicapai di masa yang akan datang. Mengenai proses penyusunan PPBS ini, melalui beberapa tahap sebagai berikut:
1.Menentukan tujuan yang hendak dicapai;
2.Mengkaji pengalaman-pengalaman di masa lalu;
3.Melihat prospek perkembangan yang akan datang;
4.Menyusun rencana yang bersifat umum mengenai apa yang akan dilaksanakan.

Setelah keempat tahap, di atas selesai disusun, barulah memasuki tahap selanjutnya yang terdiri dari :
1.Menyusun program pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan
2.Berdasarkan program pelaksanaan ditentukan berapa jumlah dana yang diperlukan untuk melaksanakan program-program tersebut.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam PPBS adalah:
1.Untuk menerapkan sistem ini, dituntut kemampuan dalam menyusun rencana dan program secara terpadu
2.Dibutuhkan informasi yang lengkap, baik informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang yang relevan dengan kebutuhan penyusunan rencana dan program tersebut.
3.Pengawasan mulai dilaksanakan sebelum pelaksanaan sampai selesainya pelaksanaan rencana dan program.

Selain ketiga bentuk sistem penganggaran tersebut di atas, dikenal pula sistem penganggaran yang dinamakan Zero Based Budgeting (ZBB). ZBB merupakan sistem penganggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan tahun yang bersangkutan, bukan pada apa yang telah dilakukan pada masa lalu. ZBB mensyaratkan adanya evaluasi atas semua kegiatan atau pengeluaran dan semua kegiatan dimulai dari basis nol, tidak ada level pengeluaran minimum tertentu.

“Performance based budgeting direct link between allocating resources through the budget and performance in reaching stated objectives”
(Jack Diamond, IMF, 2003)

“Performance budgeting can be broadly defined as any budget that presents information on what agencies have done or expect to do with the money provided”.
(Allen Schick, 2003)

B.         Pengembangan Model Manajemen Keuangan Sekolah untuk meningkatkan pengelolaan pembiayaan di TK .
TK ..... di awal berdiri masih memiliki sedikit siswa, sehingga akan mempengaruhi pendapatan yang diperoleh. Kondisi kelas dan sarana belajar yang sangat terbatas membuat proses belajar mengajar kurang nyaman.
TK ..... menerapkan aplikasi mengakomodasi penganggaran dengan Sistemisasi (systemized budgeting) salah satunya pemenuhan sarana sekolah TK .... yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a.    Lantai Keramik Ruang Kepsek dan Guru
b.    Arena bermaian
c.    Pengadaan Media Pembelajaran
d.    Peningkatan Profesionalitas Guru
Anggaran/ Budget  pada  TK .... dapat menjadikan instrument kegiatan control dan evaluasi suatu performance. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk suatu kegiatan tertentu dapat dibandingkan dengan kegiatan sebelumnya sehingga dapat mengetahui sejauh mana tingkat efektifitas dan efisiensi kegiatan tersebut.
Diduga Model Manajemen Keuangan Sekolah untuk meningkatkan pengelolaan pembiayaan di TK ......
TK .... dengan optimis penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia atau yang biasa disingkat dengan manajemen SDM bertujuan dengan adanya  suatu rangkaian proses yang dapat menangani masalah masalah yang ada dalam lingkup guru, kurikulum, tenaga pengajar non akademik,  serta pembiayaan yang lain agar bisa menunjang kegiatan sekolahuntuk mencapai tujuan sekolah yang sudah ditentukan. Umumnya, unit atau bagian yang menangani sumber daya manusia ialah departemen sumber daya manusia (human resource department/HRD).
Dalam dunia pendidikan Manfaat pada penerapan manajemen keuangan di TK .....adalah :
1.    SPM sekolah dapat terpenuhi.
2.    Sekolah memiliki potensi untuk meningkatkan mutu pendidikan
3.    Sekolah mampu bersaing.
Adapun masalah yang dihadapi oleh TK ..... dan diperlukan solusi inovatif di bidang pembiayaan adalah :

No.
Permasalahan
Solusi Inovatif
1.
Manajemen Pembiayaan


a. Income pandapatan sekolah sangat sedikit (SPP paling murah), padahal harus melengkapi sarana prasarana sekolah.
a. Subsidi silang antar sekolah dibawah naungan Yayasan 
b. Bantuan dari ..... dan orang tua siswa.
c. Setiap bulan 70% dari pendapatan untuk operasional sekolah.
d. Kewirausahaan sekolah

b.    Beberapa siswa tidak mampu beli seragam
a.    Pembayaran bersifat angsuran
b.    Siswa diperbolehkan menggunakan seragam, kakak kelasnya.

c.    Biaya alokasi listrik blum ada
a.    Kerjasama dengan dinas dan PLN kota Lubuk Linggau.
b.    Anggaran PLN sebesar Rp. 300.00 untuk pemasangan litrik baru dari Pembina Yayasan.

d.    Biaya alokasi lantai 3 kelas belum keramik (terealisasi 2 kelas)
a.    Bantuan dari Walikota  ( untuk 1 kelas dan teras sekolah)
b.    Bantuan Pembina untuk 1 kelas yang lain.

e.    Biaya alokasi pengecatan 3 ruang kelas
a.    Alokasi uang gedung dari siswa baru.
b.    Bantuan dari Pembina Yayasan

f.      Biaya alokasi pembuatan pagar sekolah.
a.    Alokasi uang gedung dari siswa baru.
b.    Bantuan dari Pembina Yayasan

g.    Biaya alokasi seragam guru
a.    Alokasi bantuan Walikota.
b.    Bantuan dari Pembina Yayasan

c.    Biaya alokasi  sound system dan arena bermain siswa
a.    Alokasi uang gedung dari siswa baru.
b.    Bantuan dari Walikota
c.    Bantuan dari Pembina Yayasan

Ada lima tahap penting dalam penyiapan anggaran TK ...Lubuklinggau yaitu :
a.    Identifikasi aktivitas-aktivitas yang harus dilaksanakan dalam periode anggaran.
b.    Identifikasi dari sumber-sumber yang dinyatakan dalam kegiatan sekolah.
c.    Sumber-sumber yang dapat dinyatakan dalam bentuk uang, karena anggaran pada dasarnya adalah suatu pernyataan finansial.
d.    Penyajian anggaran. Anggaran diformulasikan menurut format yang telah disepakati.
e.    Usaha memperoleh persetujuan dari pengambilan keputusan Ketua Yayasan.

Langkah – langkah kegiatan yang harus dilakukan anggaran TK.. adalah :
a.    Perencanaan : mengadakan analisis kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi, serta perumusan program pengatasan masalah pembiayaan.
b.    Pengorganisasian : pendistribusian tupoksi operasional program, pematangan pelaksanaan, dan penyediaan fasilitas pendukung.
c.    Pelaksanaan program : menerapkan pengatasan masalah (ketidakterpenuhan SPM ) dan pemberdayaan stakeholders secara optimal
d.    Monev Program
Pengumpulan data/informasi tentang program yang sedang dan akhir
e.    Refleksi dan Modifikasi
Analisis monev, perbaikan dan peningkatan program berikutnya.

Dalam operasional sekolah, kewenangan yang bertumpu pada pada TK ... merupakan inti dari MBS yang dipandang memiliki tingkat efektivitas tinggi serta memberikan beberapa langkah positif sebagai  berikut
1.            Kebijaksaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung kepada peserta didik, orang tua dan guru.
2.            Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal.
3.            Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil belajar, tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru dan iklim sekolah.
4.            Adanya perhatian bersama untuk mengambil keputusan, memberdayakan guru, manajemen sekolah, rancang ulang sekolah, dan perubahan perencaan.
Dengan perpaduan MBS pada TK . ditandai dengan otonomi sekolah dan perlibatan masyarakat merupakan respons pemerintah terhadap gejala-gejala yang muncul di masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi antara lain diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya partisipasi masyarakat dan  penyederhanaan birokrasi.

Sistem Sosial
Pelaksana : kepala sekolah, guru, dan staff
Subjek : semua guru di sekolah TK ...
1.    Oreintasi kepada pengatasan masalah.
2.    Pemberdayaan guru/ pendidik secara sinergi
3.    Edukatif dan jaminan mutu sekolah pada TK ...
4.    Mandiri dalam kemitraan, partisipasi demokratis, terbuka, akuntabilitas, efektif dan efisien, produktif, sustainabilitas


Sistem Pendukung
1.    Pengatasan masalah dengan diadakan evaluasi kinerja guru secara berkala dan berkelanjutan.
2.    Penyediaan fasilitas ( tempat berkumpul di TK ..... dan sarana tulis )
3.    Komitmen bersama.

Evaluasi
1.    Prosedur : awal (evaluasi terhadap kondisi awal) dan akhir (evaluasi terhadap kondisi akhir setelah diberikan perlakukan/ bantuan terapi )
2.    Jenis : wawacara kepada Kepsek/ Guru TK ...., pengamatan dan studi dokumentasi.
3.    Indikator keberhasilan
Keterpenuhan standart  pembiayaan 90%.
Pada TK Kartika II.22 Kompi Lubuk Linggau peningkatan mutu dapat diperoleh antara lain melalui  partisipasi orang tua terhadap sekolah, fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas,  peningkatan profesionalisme guru dan kepala sekolah. Peningkatan pemerataan antara lain diperoleh melalui peningkatan partisipasi masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih  berkonsentrasi pada kelompok tertentu. Hal ini dimungkinkan karena pada sebagian masyarakat tumbuh rasa kepemilikan yang tinggi terhadap sekolah.

  
BAB III
METODE PENERAPAN PENGEMBANGAN INOVASI

A.   Rancangan
Metode manajemen keuangan yang akan diterapkan di TK ... ini, dengan sistem budgeting diharapkan mampu menyelesaikan semua masalah pembiayaan yang di hadapi oleh TK ..

B.   Subyek
Kepala sekolah dituntut untuk dapat mengorganisasikan dengan menetapkan orang-orang yang akan melaksanakan tugas pekerjaan, membagi tugas, dan menetapkan kedudukan, serta hubungan kerja satu dengan lainnya agar tidak terjadi benturan dan kesimpangsiuran satu dengan lainnya. Orang-orang yang diperlukan untuk mengelola kegiatan dana di sekolah antara lain:
1) Bendahara
2) Pemegang buku kas umum
3) Pemegang Buku Pembantu Mata Anggaran, Buku Bank, Buku Pajak Regristasi
SPM, dan lain-lain.
4) Pembuat Laporan dan Pembuat Arsip Pertanggungjawaban Keuangan.
Apabila sekolah hanya memiliki guru terbatas, umumnya tugas diatas hanya di pegang olah satu guru saja.

Dalam ketatausahaan keuangan sekolah diselenggarakan dengan berpedoman pada keputusan Presiden No. 24 tahun 1995 tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional serta Menteri Keuangan. Setiap transaksi keuangan yang berakibat Penerimaan maupun Pengeluaran/pembayaran Uang wajib dicatat oleh bendaharawan dalam buku yang sudah ditentukan

C.   Langkah – langkah Penerapan
Perencanaan atau planning sebagaimana dikatakan oleh Luther M.Gulick: “Planning that is working out broad outline the things that need to be done and the methods for doing them to acomplish the purpose set forenterprise” (Percy  E.Burrup, 1962: 114). Perencanaan adalah aktivitas atau kegiatan menyusun garis-garis besar yang luas tentang hal-hal yang akan dikerjakan dan cara-cara mengerjakannya untuk mecapai tujuan tertentu. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam menyusun rencana keuangan sekolah sebagai berikut.
1)      Perencanaan harus realistis
Perencanaan harus mampu menilai bahwa alternatif yang dipilih sesuai dengan kemampuan sarana/fasilitas, daya/ tenaga, dana, maupu waktu.
2)      Perlunya koordinasi dalam perencanaan
Perencanaan harus mampu memperhatikan cakupan dan sarana/ volume kegiatan sekolah yang kompleks.
3)      Perencanaan harus berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan intuisi.
Pengalaman, pengetahuan, dan intuisi, mampu menganalisa berbagai kemungkinan yang terbaik dalam menyususn perencanaan.
4)      Perencanaan harus fleksible (luwes).
Perencanaan mampu menyesuaikan dengan segala kemungkinan yang tidak diperhatikan sebelumnya tanpa harus membuat revisi.
5)      Perencanaan yang didasrkan penelitian
Perencanaan yang berkualitas perlu didukung suatu data yang lengkap dan akurat melalui suatu penelitian.
6)      Perencanaan akan menghindari under dan over planning.
Perencanaan yang baik akan menentukan mutu kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan.

D.   Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :
1). Wawancara
2). Dokumentasi Laporan Keuangan
3). Observasi langsung ke TK ...

E.   Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini kualitatif dan deskriptif



  
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Hasil Penerapan Model Manajemen
Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan  berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.  Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. 
Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban (Lipham, 1985; Keith, 1991).
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan  Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.[1]
Pembiayaan pendidikan hendaknya dilakukan secara efisien. Makin efisien suatu sistem pendidikan, semakin kecil dana yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. Untuk itu, bila sistem keuangan sekolah dikelola secara baik akan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Artinya, dengan anggaran yang tersedia, dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara produktif, efektif, efisien, dan relevan antara kebutuhan di bidang pendidikan dengan pembangunan masyarakat. Untuk mencapai hal-hal seperti di atas maka diperlukan adanya proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan melaporkan kegiatan bidang keuangan agar tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:
1.      Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2.      Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3.      Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

B.   Pembahasan
Aplikasi Manajemen keuangan sekolah TK ....  perlu memperhatikan sejumlah prinsip.Karena laporan keuangan bersifat konsolidas dengan Yayasan ..., maka bendahara yayasan juga harus memperhatikan prinsip manajemen keuangan.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orang tua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah.[5]

2.  Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah , (2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat

3.  Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Garner(2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Effectiveness ”characterized by qualitative outcomes”. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

4.  Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency”characterized by quantitative outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:
a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.
b. Dilihat dari segi hasil
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya.

Staf yang dipilih untuk untuk membantu pengelolaan keuangan sekolah dituntut untuk memahami tugasnya sebagai berikut:
1)      paham pembukuan;
2)     memahami peraturan yang berlaku dalam penyelenggaraan administrasi keuangan;
3)      layak dan mempunyai dedikasi tinggi terhadap pimpinan dan tugas;
4)      memahami bahwa bekerja di bidang keuangan adalah pelayanan;
5)     kurang tanggapnya bagian keuangan akan dapat mempengaruhi kelancaran pencapaian tujuan.

Rencana Anggaran dan Sumber Dana Sekolah
Anggaran belanja adalah suatu pernyataan yang terurai tentang sumber-sumber keuangan yang perlu untuk melaksanakan berbagai program sekolah selama periode satu tahun fiskal. Proses pembuatan anggaran pendidikan melibatkan penentuan pengeluaran maupun pendapatan yang bertalian dengan keseluruhan operasi sekolah.
a.       Jenis Kegiatan
a)      Kegiatan operasi, yaitu kegiatan-kegiatan dengan menggunakan alat atau tanpa alat yang berkaitan dengan proses belajar mengajar baik dalam maupu di luar kelas.
b)      Kegiatan Perawatan, yaitu kegiatan perawatan yang dilakukan untuk memelihara dan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di sekolah agar sarana prasaran tersebut dapat berfungsi dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar.


b.      Sumber Dana
Sumber dana untuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah, yaitu:
a)  Dari pemerintah berupa:
- Anggaran Rutin (DIK)
- Anggaran Operasional, pembangunan dan perawatan (OPF)
- Dana Penunjang Pendidikan (DPP)
b) Dari orang tua siswa, adalah dana yang dikumpulkan dari pengurus BP3/ komite sekolah dari orang tua siswa.
c) Dari masyarakat, misalnya: sumbangan perusahaan industri, lembaga sosial donatur, tokoh masyarakat, alumni, dsb.
c.      Penyususnan Rencana Operasional (RENOP)
Dalam penyususnan RENOP sebaiknya menempuh kebijakan berimbang, dan pelaksanaan operasional di sekolah membentuk team work yang terdiri dari para wakil kepala sekolah dibantu para wakil kepala sekolah dibantu beberapa guru senior. Atas dasar hasil kerja team tersebut baru dibahas dalam forum rapat dewan guru dan nara sumber lain yang dianggap perlu, sehingga akan bertanggung jawab terhadap keberhasilan rencana tersebut.
Untuk memformat program kerja tersebut, langkah-langkah yang dilakukan :
a) Menginventarisir kegiatan sekolah pada tahun ajaran mendatang
b) Menyusun list kegiatan menurut sekolah prioritas
c) Menentukan sasaran atau volume
d) Menentukan unit cost dengan membandingkan unit cost atau penjajakan ke jalan
e)   Menghimpun data pendukung :
• Data sekolah ( murid, guru, pegawai, pesuruh, jam mengajar, praktik laboratorium)
• Data fisik ( gedung, ruang kepsek, ruang guru, ruang laboratorium, WC, dan lain-lain)
f) Membuat kertas kerja dan laporan
g) Menentukan sumber dana dan pembenaan anggaran
h) Menuangkan dalam format baku untuk usulan RENOP
i) Proses usulan atau pengiriman
Administrasi Keuangan yang harus dibuat oleh TK/ PAUD sebagai berikut :
  1. RAPBS
  2. Buku Kas Umum
  3. Buku Kas Harian
  4. Laporan Keuangan
Kondisi pencapaian target dalam pembiayaan TK . adalah sebagai berikut:
No.
Permasalahan
% Pencapaian Program
1.
Manajemen Pembiayaan


a. Melengkapi sarana prasarana sekolah.
a. Mencapai 80% peningkatan sarana belajar.
b. Pembelian arena bermaian bagi sisiwa.

b.    Beberapa siswa tidak mampu beli seragam
Siswa 100% tidak dipaksa memakai seragam baru, bagi sisiwa tidak mampu

c.    Biaya alokasi listrik blum ada
100% pencapaian, sekolah sudah punya listrk mandiri

d.    Biaya alokasi lantai 3 kelas belum keramik (terealisasi 2 kelas)
Pencapaian 85% sudah lantai keramiik.

e.    Biaya alokasi pengecatan 3 ruang kelas
Pencapaian 95% semua ruangan sudah di cat, hanya halaman luar yang belum.

f.      Biaya alokasi pembuatan pagar sekolah.
Pencapaian 100% pagar sekolah sudah dibuat baru.

g.    Biaya alokasi seragam guru
Teralisasi 100% guru sudah berseragam baru.


d.    Biaya alokasi  sound system dan arena bermain siswa
Teralisasi 100% sekolah sudah memiliki sound system mandiri.


  
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

Manajemen keuangan TK.... merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan  berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan  Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Melalui kegiatan manajemen keuangan  TK . maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah dan untuk meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Pengelolaan administrasi keuangan sekolah TK .... perlu diawali dengan perencanaan yang sebaik-baiknya karena perencanaan akan menjadi peta atau pedoman jalannya pengelolaan administrasi keuangan sekolah. Pengelolaan administrasi keuangan juga perlu menerapkan prinsip-prinsip  agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan perencanaan, dapat berjalan dengan transparan, efektif dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan.



DAFTAR PUSTAKA

Dr. Aliman Siana, M.Pd. 2014. Manajemen Perencanaan Sumber Daya Manusia. Bengkulu: Penerbit FKIP Bengkulu
Udin Saefudin,Ph.D.  Inovasi Pendidkan,  penerbit Alfabeta Bandung, 2008
Dr. Aliman Siana, M.Pd. 2014. Prespektif Perencanaan  Pendidikan. Bengkulu: Penerbit FKIP Bengkulu
Hadis, Abdul dan Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sagala, Syaiful. 2007. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Zamroni. 2007 . Meningkatkan Mutu Sekolah . Jakarta : PSAP Muhamadiyah
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Manajemen Keuangan. Materi Pelatihan Terpadu untuk Kepala Sekolah. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama.
Kadarman, A.M. dan Udaya, Jusuf. 1992. Pengantar Ilmu Manajemen: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sutarsih, Cicih. 2005. Administrasi Keuangan Sekolah.  Jakarta:
Manullang, M. 1990. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia

Posting Komentar untuk "CONTOH MAKALAH MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN"