Pendekatan Cost Benefit dalam Perencanaan Pendidikan
Pengertian
pendekatan Cost Benefit
Pendekatan
cost benefit adalah suatu pendekatan yang menitikberatkan pada keseimbangan
antara keuntungan dan kerugian (Yagi, 2010). Prinsip untung rugi inilah yang
dipakai oleh individu yang rasional kalau memutuskan bagaimana sebaiknya
membelanjakan uang agar keinginannya tercapai. Ia
meneliti alternatif-alternatifnya, menimbang biaya masing-masing
alternatif dan kepuasan yang menyertainya
atau kegunaan yang akan diperolehnya dan kemudian memilih kemungkinan tertentu
sebatas kemampuannya yang paling menguntungkan.
Ciri-ciri Pendekatan Cost Benefit
Ciri-ciri
pendekatan ini antara lain adalah:
a. Pendidikan memerlukan biaya investasi yang
besar, oleh karena itu perencanaan pendidikan yang disusun harus
mempertimbangkan aspek keuntungan ekonomis.
b. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa:
b. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa:
- Kualitas layanan pendidikan akan menghasilkan output yang baik dan secara langsung akan memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
- Sumbangan seseorang terhadap pendapatan nasional adalah sebanding dengan tingkat pendidikannya.
- Perbedaan pendapat seseorang di masyarakat, ditentukan oleh kualitas pendidikan bukan ditentukan oleh latar belakang sosialnya.
c. Perencanaan pendidikan harus betul-betul
diorientasikan pada upaya meningkatkan kualitas SDM (penguasan IPTEK), dan
dengan tersedianya kualitas SDM, maka diharapkan income masyarakat akan
meningkat
d. Program pendidikan yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi akan menempati prioritas pembiayaan yang besar.
Kelebihan Pendekatan Cost Benefit
Adapun
kelebihan pendekatan cost benefit menurut Arifin (2010) antara lain adalah:
a. Perencanaan pendidikan yang disusun akan
mempunyai aspek fungsional dan keuntungan ekonomis, sehingga bentuk-bentuk
layanan pendidikan yang dianggap kurang produktif bisa ditiadakan melalui pendekatan efisiansi
investasi.
b. Pendekatan ini selalu memilih alternatif
yang menghasilkan keuntungan lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan.
Kekurangan Pendekatan Cost Benefit
Ada
beberapa kelemahan pendekatan cost benefit menurut Abin dalam Arifin (2010),
diantaranya adalah:
a. Akan mengalami kesulitan dalam menentukan
secara pasti biaya dan keuntungan (cost dan benefit) dari layanan pendidikan,
terlebih apabila digunakan mengukur keuntungan untuk periode atau masa yang
akan datang.
b. Sangat sulit untuk mengukur secara pasti
atau menghitung keuntungan (benefit) yang dihasilkan oleh seseorang dalam
lapangan pekerjaan yang dikaitkan dengan layanan pendidikan sebelumnya.
c. Faktor internal individu (misalnya
motivasi, disiplin, kelas sosial, orientasi hidup individu dan sejenisnya) dan
hanya melihat hubungan antara tingkat pendidikan dengan penghasilan.
d. Perbedaan pendapat seseorang sebenarnya
tidak semata-mata menunjukkan kemampuan produktifitas individual, tetapi ada
faktor lain yang ikut menentukan yaitu faktor konvensi sosial atau banyak
dipengaruhi dari kerja kelompok.
e. Keuntungan dari pendidikan pada dasarnya
tidak hanya diukur berupa keuntungan finansial (material), tetapi juga dapat
dilihat dari keuntungan sosial budaya.
Selain
itu, salah satu kelemahan dan kritik khusus bagi pendekatan cost benefit adalah
masalah the estimate income for gone by student yang dimasukkan ke dalam
perhitungan biaya, terutaman di negara yang dilanda masalah pengangguran.
Kelemahan yang lebih serius berhubungan dengan perhitungan keuntungan dimasa
yang akan datang. Cara yang biasanya dipergunakan adalah menghitung perbedaan
life time learning setiap orang yang merupakan akibat dari pendidikan yang
diperolehnya, dikurangi dengan presentase yang dibuat sebagai ganti dari
sebab-sebab non-pendidikan terhadap pndapatan ini (umpamanya: motivasi, latar
belakang keluarga dan relasi). Tetapi perbedaan pendapat di masa mendatang,
sehubungan dengan berbagai perbadaan pendidikan dihitung atas dasar perbedaan
masa lampau dan masa sekarang secara implisit.
Tujuan Pendekatan Cost Benefit
Pendekatan
ini adalah bersifat ekonomi dan berpangkal dari konsep investment in human
capital atau investasi pada sumber daya manusia. Setiap investasi harus
mendatangkan keuntungan yang dapat diukur dengan nilai moneter. Pendidikan
memerlukan investasi yang besar dan karena itu keuntungan dari investasi
tersebut harus dapat diperhitungkan bilamana pendidikan itu memang mempunyai
nilai ekonomi.
Pendidikan
secara konseptual tampaknya tidak diragukan lagi mempunyai nilai ekonomi
artinya pendidikan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, walaupun para
ahli ekonomi mengalami kesukaran secara nyata dan pasti dalam mengukur
kontribusi tersebut, karena sifat dan ciri pendidikan yang kompleks itu.
Keterkaitan pendidikan dengan ekonomi dapat diterangkan dengan faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi seperti tenaga kerja, pengetahuan dan teknologi. Faktor ini
hanya dapat diwujudkan denganmasuknya peran pendidikanmelalui faktor manusia,
sebab pembangunan ekonomi pada dasarnya dilakukan oleh manusia dan untuk
manusia. Sedangkan pebangunan manusia hanya mungkin dilakukan oleh pendidikan.
Berdasarkan
uraian di atas, pendekatan untung rugi atu keefektifan biaya mempunyai
implikasi sesuai dengan prinsipekonomi yaituprogram pendidikan yang mempunyai
nilai ekonomi tinggimenempati urutan atau prioritas tinggi. Karena pendekatan
keefektifan biayamempunyai keterkaitan erat dengan pendekatan ketenagakerjaan,
maka program pendidikan kejuruandan teknologi yang lulusannya mempunyai
kesempatan lebih baikuntuk bekerja mendapt prioritas dalam alokasi pembiayaan
sebagai bentuk nvestasi dalam pendidikan.
Langkah
Penting Pendekatan Cost Benefit Dalam Pelaksanaan Perencanaan Pendidikan
Perencanaan
pendidikan harus meliputi dua macam perencaanaan, yaitu perencanaan makro yang
membuat dimensi yang luas daripada sistem pendidikan dan relasinya dengan
perencanaan dalam bidang sosial dan ekonomi serta perencanaan mikro yang memuat
perencanaan mengenai proses internal daripada sistem pendidikan termasuk pola
subsistem sub sistem yang ada di dalamnya.
Agar
perencanaan pendidikan dapat berjalan dengan baik, maka harus sesuai dengan
langkah-langkah berikut:
a. Penelitian dan diagnosa untuk
mengidentifikasi problema pokok yang dihadapi oleh perencanaan pendidikan.
b. Mengadakan training bagi orang-orang agar
mereka mampu mempraktekkan hasil-hasil penelitian dan metodologi perencanaan
itu dalam praktek.
c. Menyususn dan mengadakan penyesuaian tata
organisasi dan administrasi agar memungkinkan terlaksananya perencanaan itu.
Dari
pengalaman pelaksanaan perencanaan pendidikan di berbagai tempat dapat ditarik
pelajaran antara lain:
a. Suatu sistem pendidikan hanya dapat
direncanakan dengan baik dan rencananya itu hanya dapat di
implementasikandengan baik apabila merekayang mempunyai tanggungjawab atas
berbagai bagian dalam sistem itu merupakan perencana yang baik, dan hanya
apabila masing-masingperencana itu memungkinkan perencanaan bagian saling jalin
menjalindan diintegrasikanmenjadi suatu kesatuanyang kompak dan selaras yang
tertuju kepada tercapainya tujuan dari keseluruhan sistem itu.
b. Perencanaan akan terlaksana dengan
sebaik-baiknya apabila para pemimpin politik dan pendidikan sungguh-sungguh
yakin pentingnya perencanaan itu, memberikan dukungan mereka, dan secara serius
menggunakan perencanaan itu dalam keputusan-keputusan mereka, serta
orang-oranglain yang secara serius terlibat dalam sistem pendidika itu, misal
para petugas administrasi, guru, murid, orangtua murid, diberi kesempatan yang
wajar untuk memberikan andilnya dalam perumusan rencan pendidikan itu. (Vembrianto,
1985:50)
Menurut
Vembrianto(1985:51) ada lima tuntutan yang harus diperhatikan bagi
penyempurnaan perencanaan pendidikan di masa yang akan datang, yaitu:
a. Tiga macam cara pendekatan yang telah
disebut (sosial demand, man power, dan cost benefit) harus disintesiskan
menjadi suatu pendekatan utuh dan selaras.
b. Berbagai metodologi yang diperlukan oleh
pendekatan yang telah disistesiskan itu perlu disempurnakan dan dikembangkan
lebih lanjut.
c. Usaha besar-besaran perlu dilakukan oleh
semua sistem pendidikan untuk menyempurnakanarus informasi yang diperlukan bagi
perencanaan yang efektif.
d. Perlu dipersiapkan adanya sejumlah besar
kader yang berwenang dalam perencanaan pendidikan, dan suatu keyakinan mengenai
pentingnya perencanaan pendidikan perlu disebarkan di kalangan siapa saja yang
berpartisipasi dalam proses perencanaan itu.
e. Pengaturan organisasi dan administrasi,
pola sikap dan tingkah laku perlu diubah secara radikalagar memungkinkan
pelaksanaan perencanaan secara efektif.
Vembrianto
(1985:52) menyimpulkan bahwa Perencanaan pendidikan di masa depan harus memuat
lima buah pokok persoalan sebagai berikut:
a. Perumusan tujuan :
perumusan
tujuan pendidikan dan penentuan prioritasnya sangat diperlukan untuk mengadakan
evaluasi pelaksanaan sistem pendidikan dan untuk menyusun perencanaan
pendidikan. Tujuan pendidikan itu harus konsisten dengan tujuan umum
masayarakat (tujuan nasional suat bangsa). Di samping itu tujuan sistem
pendidikan itu harus pula konsisten dengan tujuan sub sistem di dalamnya.
Merumuskan tujuan umumsistem pendidikan adalah sangat sulit. Sedangkan
merumuskan tujuan operasional yang spesifik pada umumnya lebih mudah. Perumusan
tujuan pendidikan itu diperlukan sebagai kriteria untuk mengetes kegiatan pelaksanaannya.
b. Evaluasi terhadap pelaksanaan sistem.
perumusan
tujuan pendidikan itu penting untuk :
- a. memberi arah kegiatan pendidikan,
- b. memberi dasar untuk mengecek kegiatan itu,
- c. memberi dasar untuk membandingkan alternatif dari berbagai cara mencapai tujuan proses belajar yang khusus, dengan demikian berguna untuk menentukan manakah dari berbagai cara itu yang paling efisien.
- Untuk evaluasi itu diperlukanberbagai alat diagnostik yang diperlukan untuk menilai pelaksanaan kegiatan, mencari kemungkinan penyempurnaannya.
- d. Penggunaan cara pendekatan sistem dalam penyusunan design pendidikan.
- e. Gaya dan tindakan menejemen yang baru: untuk itu adanya operationsresearch, programme budgeting,cost analisys, cost effectiveness testing, dan cost benefit analisys.
- f. Penelitian dan pengembangan sistem pendidikan secara intensif.
Dalam
pelaksanaan pendidikan, model-model pendekatan sebagai upaya pencerahan dan
pemberdayaan jalur pendidikan yang sekaligus dapat dijadikan pedoman dasar penyelenggaraan
hendaklah terus diperhatikan dan dimaknai secara benar.
“
Pendekatan-pendekatan dalam upaya pemberdayaan pendidikan antara lain seperti
tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga mutu dan kelangsungan pendidikan,
belajar seumur hidup, watak mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara,
menyiapkan tenaga yang siap terlatih dan siap pakai, dan menyiapkan generasi
muda yang lebih baik dengan pendekatan ing ngarsa sung tuladha, ing madya
mangun karsa, tut wuri handayani”. (Rachman, 2001:289).
Menurut
Direktorat Pendidikan Dasar dalam Bafadal (1999:29), setidaknya ada lima
komponen yang menentukan mutu pendidikan, antara lain adalah:
1. Kegiatan belajar mengajar.
2. Manajemen pendidikan yang efektif dan
efisien.
3. Buku dan sarana belajar yang memadai dan
selalu dalam kondisi siap pakai.
4. Fisik dan penampilan sekolah yang baik, dan
5. Partisipasi aktif masyarakat.
Posting Komentar untuk "Pendekatan Cost Benefit dalam Perencanaan Pendidikan"