TUGAS AKHIR MODUL 6 PJOK
TUGAS AKHIR MODUL 6 PJOK
Tugas 1 : Senam
1.
Buatlah uraian 3 gerakan dalam senam
lantai sesuai dengan mekanika gerakan yang benar (Bobot 30 %)
2.
Tuliskanlah masing-masing dari
gerakan tersebut tentang hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan
dengan alasan kebenaran gerak dan keselamatan (bobot 30 %)
3.
Buatlah tahapan-tahapan yang dapat
dilakukan untuk menguasai rangkaian gerakan senam lantai dari tiga rangkaian
gerakan tersebut. (Bobot 40 %)
Jawaban
:
1.
3 gerakan dalam senam lantai sesuai
dengan mekanika gerakan yang benar
1)
Berdiri dengan Kepala
(head and hand balance/headstand).
Cara
melalukan gerakan berdiri dengan kepala :
·
Sikap permulaan jongkok,
kemudian membungkuk bertumpu pada dahi dan kedua tangan. Dahi dan tangan
membentuk segitiga sama sisi.
·
Angkat tungkai satu per
satu bersamaan, untuk menjaga agar badan tidak berguling ke depan, penggul
kedepan dan punggung membusur.
·
Berakhir pada sikap badan
tegak, dan tungkai rapat lurus keatas.
·
Lakukan berulang-ulang
hingga, mampu melakukan mengangangkat kedua kaki secara bersamaan lurus keatas.
2)
Berdiri Dengan Tangan
(handstand)
Cara melalukan gerakan berdiri dengan
tangan.
·
Sikap permulaan berdiri
tegak, salah satu kaki sedikit kedepan.
·
Bungkukkan badan, tangan
menumpu pada matras selebar bahu, lengan keras dan lurus, pandangan agak
kedepan (atau mengarah punggung tangan), pantat didorong setinggi-tingginya,
tungkai depan bengkok sedangkan tungkai belakang lurus.
·
Ayunkan tungkai belakang
keatas tetap lurus, di ikuti tungkai yang lain, keraskan otot perut.
·
Kedua tungkai rapatkan
dan lurus membentuk satu garis dengan badan dan lengan, badan dijulurkan
keatas.
·
Pertahankan keseimbangan.
3)
Guling belakang gulung
Cara melakukan guling belakang gulung
adalah :
·
Sikap permulaan dalam
posisi jongkok membelakangi matras, kedua kaki rapat dan tumit diangkat.
·
Kepala ditundukan dan
dagu rapat ke dada, kedua tangan berada disamping telinga dengan telapak tangan
menghadap ke atas.
·
Kemudian jatuhkan
(panggul) badan ke belakang, badan tetap bulat.
·
Pada saat punggung
mengenai matras, kedua lutut cepat ditarik kebelakang, dan meluruskan lutut
hingga ujung kaki melewati kepala, kedua telapak tangan menekan (menolak)
matras hingga lengan lurus dan kepala terangkat.
·
Segera kedua kaki dilipat
sampai ujung kaki dapat mendarat diatas matras, ke sikap jongkok.
2.
Hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan gerakan :
1)
Berdiri dengan Kepala
(head and hand balance/headstand).
·
Penempatan kepala (dahi)
dan kedua tangan tidak membentuk segi tiga sama sisi.
·
Kekakuan pada leher,
sendi bahu, perut, pinggang dan paha.
·
Otot-otot leher, sendi
bahu, perut, pinggang dan paha kurang kuat.
·
Akibat dari hal diatas
menyebabkan kurangnya koordinasi gerak dan keseimbangan badan.
·
Alas/lantai tempat kepala
bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa sakit
·
Terlalu cepat/ kuat saat
menolak mengangkat kaki keatas Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak
menghadap kedepan dan kedua siku terlalu di buka berjauhan.
2)
Berdiri Dengan Tangan
(handstand)
·
Pinggang terlalu
melenting, kepala kurang menengadah.
·
Siku-siku lengan bengkok.
·
Penempatan tangan sebagai
tumpuan kurang atau terlalu lebar.
·
Arah jari tangan tidak ke
depan dan jari tangan terlalu rapat.
·
Ayunan kaki belakang ke
atas kurang baik ( kurang atau terlalu ke depan) dan lutut dibengkokkan.
·
Pada saat mengayun
(melemparkan) kaki keatas, bahu mundur ke belakang dan kepala kurang
menengadah.
·
Menegangkan otot leher,
bahu dan pinggang, sehingga menghambat gerakan
·
Kurang usaha
mempertahankan sikap handstand untuk beberapa saat, sehingga cepat roboh
·
Waktu roboh melepaskan
tangan tumpuan atau tidak menekuk leher (untuk berguling kedepan).
3)
Guling belakang
·
Penempatan tangan terlalu
jauh kebelakang, tidak bisa menolak
·
Keseimbangan tubuh kurang
baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap tubuh kurang
bulat
·
Salah satu tangan yang
menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang digunakan untuk menumpu
diatas matras.
·
Posisi mengguling kurang
sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh ke samping.
·
Keseimbangan tidak
terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak kaki).
3.
Tahapan-tahapan yang dapat dilakukan
untuk menguasai rangkaian gerakan senam lantai dari tiga rangkaian gerakan
tersebut :
1)
Berdiri dengan Kepala
(head and hand balance/headstand)
Karena panggul menjadi titik berat
yang utama dalam bentuk sikap berdiri dengan kepala, maka bantuan yang utama
adalah ;
·
Mengangkat dan menarik
panggul
·
Menopang panggul bagi
pelaku yang dapat memindahkan penggul ke depan
·
Memegang dan menahan
kedua kaki pelaku, pegang pada pergelangan kaki dan belakang paha atau panggul.
2)
Berdiri Dengan Tangan
(handstand)
·
Menopang/menahan panggul,
belakang paha, kedua pergelangan kaki dan bahu si pelaku.
·
Bantuan dengan menopang
pada bahu dilakukan untuk pelaku yang otot bahu, lengan dan tangannya belum
cukup kuat.
·
Bagi pelaku yang belum
dapat atau sukar mengayun satu kaki ke atas dapat dilakukan pada tembok dengan
dibantu mengangkat satu kaki.
3)
Guling belakang
·
Menopang dan mendorong
pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah guling
·
Membantu mengangkat
panggul dan membawa kearah guling.
Tugas 2 : Akuatik (Renang)
1.
Identifikasi pada setiap tahapan
renang (gerakan tungkai, lengan, nafas dan koordinasi) tentang
kesalahan-kesalahan gerakan yang sering terjadi pada saat belajar renang gaya
bebas (crawl), dada, punggung dan kupu-kupu. (bobot 50%)
2.
Buatlah cara-cara yang bisa
dilakukan dalam proses pembelajaran untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
sering terjadi pada poin 1, dengan memberikan narasi secara runtut dan disertai
gambar-gambar pendukung. (bobot 50%)
Jawaban :
1.
Kesalahan-kesalahan gerakan yang
sering terjadi pada saat belajar renang gaya bebas (crawl), dada, punggung dan
kupu-kupu :
Kesalahan yang umum terjadi pada
renang gaya bebas adalah posisi ayunan kaki posisinya tidak lurus namun pada
posisi lutut ditekuk. Gerakan tungkai yang tidak teratur sehingga gaya dorong
tidak maksimal. Posisi kaki yang terlalu dalam ataupun terlalu tinggi ke
permukaan, koordinasi antara gerakan kaki dan tangan yang kurang baik, dan
memejamkan mata pada saat berenang sehingga keseimbangan tubuh menjadi
berkurang yang berakibat gerakan menjadi berliuk-liuk.
2.
Cara-cara yang bisa dilakukan dalam
proses pembelajaran untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering terjadi
pada poin 1 :
Hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
·
Latihan yang terstruktur,
dimulai dari pengenalan air.
·
Latihan di pinggir kolam
dengan posisi berpegangan dengan pinggir kolam dan latihan mengayunkan tungkai
kaki untuk melatih gerakan kaki agar teratur, lurus dan stabil.
·
Latihan mempertahankan
kedalaman posisi kaki masih sambil berpegangan di pinggir kolam.
·
Latihan mengambil
pernafasan di pinggir kolam.
·
Latihan mengayunkan
tangan dengan posisi kaki yang berada di pinggir kolam atau dengan bantuan
orang lain.
·
Setelah itu latihan cara
mengambil nafas, kemudian dikolaborasikan dengan latihan ayunan tangan.
·
Setelah itu dilanjutkan
dengan berlatih koordinasi dari seluruh rangkaian gerakan yang dilatih, yaitu
ayunan kaki, ayunan tangan dan cara mengambil nafas.
·
Latihan dengan rutin guna
mencapai hasil yang maksimal.
·
Menggunakan kaca mata
renang agar dapat membuka mata ketika berenang untuk dapat melihat arah dan
menjaga keseimbangan tubuh.
·
Senantiasa mengawali
renang dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan guna menghindari
cedera.
Gambar-gambar
latihan
· pengenalan air dan latihan ayunan kaki di pinggir kolam/
· Latihan ayunan tangan di pinggir kolam.
Tugas 3 : Beladiri (Pencak Silat)
Olahraga
bela diri dapat dikembangkan melalui pendekatan bermain yang dikembangkan dalam
berbagai macam tugas belajar gerak. Sebagai contoh pengembangan dengan
menangkap pita di ekor diharapkan siswa bisa berkembang dalam gerak
pembelajaran bela diri terutama dalam pencak silat. Bentuk kelompok dan setiap
kelompok memiliki tugas sebagai berikut
1.
Identifikasi jenis gerakan pencak
silat ke dalam kelompok gerak lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. (bobot
50%)
2.
Buatlah variasi bermain yang tujuan
utamanya adalah permainan merangsang siswa untuk melakukan tugas belajar gerak,
siswa dapat berkembang dalam aspek pengetahuan, sikap dan keterampilannya serta
menanamkan sikap sportivitas, tanggung jawab, dsb dalam proses belajar gerak
olahraga pencak silat. Batasi gerakan yang bisa dilakukan pada saat melakukan
permainan dengan menggunakan gerakan tangkapan,
bantingan dan serangan. (bobot 50%)
Jawaban :
1.
Gerakan pencak silat ke dalam
kelompok gerak lokomotor, non lokomotor dan manipulatif :
Secara
umum gerakan dalam pencak silat terdiri dari Kuda-kuda, Sikap
Pasang, Arah, Pola Langkah, Pukulan, Tendangan, Tangkisan, Guntingan, dan Kuncian.
Pembagiannya dalam gerak lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif adalah :
·
Gerak lokomotor,adalah gerakan berpindah tempat, dimana
bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat. Dalam
Pencak silat terdiri dari gerakan pola langkah, guntingan, dan tendangan.
·
Gerak non lokomotor, keterampilan stabil,
gerakan yang dilakukan tanpa atau hanya sedikit sekali bergerak dari daerah
tumpuannya. Dalam pencak silat gerakannya meliputi Kuda-kuda, arah, sikap
pasang, pukulan dan tangkisan.
·
Gerak
manipulatif, merupakan tindakan
mengontrol suatu objek khususnya dengan tangan dan kaki. Contohnya
adalah gerakan kuncian dan rangkaian gerak pencak silat atau jurus.
2.
Variasi permainan pencak
silat disini saya namakan dengan permainan “Duel”.
Variasi permainan ini untuk
mengembangkan belajar gerak peserta didik dalam pencak silat berdasarkan materi
yang telah diberikan kepada peserta didik. adapun langkah-langkah dalam
permainan ini adalah sebagai berikut :
·
Menginstruksikan kepada
peserta didik untuk mencari pasangan masing-masing. Setiap pasangan hanya
terdiri dari dua orang.
·
Menjelaskan peraturan
permainan, yaitu setiap pasangan diminta untuk membuat serangkaian gerakan
beladiri secara berpasangan dalam bentuk pertandingan yang hanya meliputi
gerakan kuda-kuda, tangkapan, serangan berupa pukulan tendangan dan
bantingan, dan tangkisan.
·
Gerakan dilakukan
serealisasi dan sedramatis mungkin.
·
Setiap pasangan melakukan
gerakan dengan durasi minimal 3 menit dan maksimal 7 menit.
·
Gerakan yang dilakukan
hanya bersifat acting, bukan sebuah
perkelahian sungguhan.
·
Aspek penilaian terdiri
dari kesesuaian antar gerakan, kehalusan gerak, kekompakan dan kedramatisan
gerakan.
·
Peserta didik diberikan
waktu 15 menit untuk berlatih melakukan gerakan dengan pasangan masing-masing
sebelum menampilkan gerakan.
Tugas 4 : Pendidikan
Kesehatan
Tujuan pendidikan
kesehatan adalah untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman pentingnya
kesehatan untuk tercapainya perilaku kesehatan sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan fisik, mental dan sosial, sehingga produktif secara ekonomi
maupun sosial. Berikan 5 contoh krisis yang terjadi di lingkungan sekitar kita
tentang rendahnya kesadaran dalam melaksanakan hidup sehat, uraikan dan
berikanlah kajian mengapa itu bisa terjadi dan bagaimana bentuk tindakan yang
bisa dilakukan agar proses edukasi terhadap krisis tersebut bisa membaik. (100%).
Jawaban :
5 contoh krisis yang
terjadi di lingkungan sekitar kita tentang rendahnya kesadaran dalam
melaksanakan hidup sehat, uraikan dan berikanlah kajian mengapa itu bisa
terjadi dan bagaimana bentuk tindakan yang bisa dilakukan agar proses edukasi
terhadap krisis tersebut bisa membaik.
1)
Fenomena anak-anak yang merokok.
Pada zaman sekarang fenomena anak-anak yang sudah merokok sudah ada
dimana-mana, tentulah hal ini sangat miris terasa jika anak seusia mereka sudah
melakukan hal yang sangat berbahaya bagi kesehatan mereka seperti itu. Hal ini
terjadi karena kurangnya pengawasan orang tua dan juga peredaran rokok yang
tergolong sangat bebas dan mudah didapat serta harganya yang terjangkau. Peran
serta orang tua dalam mengawasi tingkah laku anak sangat penting, agar dapat
mencegah hal yang lebih buruk terjadi kepada anak-anak kita. Selain itu juga
peran serta pemerintah juga diperlukan, belajar dari bangsa lain yang peredaran
rokok diawasi dengan ketat, tidak semua orang dapat memperoleh barang tersebut
dengan mudah karena batasan usia dan harganya yang tinggi.
2)
Penyalagunaan narkoba yang
meningkat. Hal ini juga menjadi salah satu tugas orang tua, guru, pemerintah
dan kita semua. Jika para pemuda generasi penerus sudah rusak karena narkoba,
siapa yang akan meneruskan cita-cita perjuangan bangsa ini. kurangnya
pengawasan orang tua, peredaran narkoba yang masih tersebar, kurangnya
pengetahuan akan bahaya narkoba, atau bahkan karena masalah keluarga dan sosial
menjadi penyebab seseorang dapat terjerumus ke dalam dunia narkoba. Pendidikan
tentang bahaya narkoba, pengawasan orang tua, sanksi yang tegas serta
pemberantasan narkoba hingga karnya menjadi solusi dari permasalahan ini.
3)
Kurangnya kesadaran untuk
berolahraga. Di zaman dengan teknologi yang canggih seperti saat ini,
anak-anak, remaja bahkan orang dewasa terlena dengan kecanggihan dan kemudahan
teknologi, kecanduan dengan gadget dan sosial media bahkan game online membuat
banyak yang mengenyampingkan aktivitas untuk berolahraga. Solusinya adalah
membatasi diri dari kecanduan, dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
kebaikan.
4)
Makanan cepat saji dan junkfood. Pola makan gizi seimbang
sering diacuhkan pada saat ini. Konsumsi sayuran dan buah dianggap tidak
penting. Banyak orang yang lebih memilih makanan cepat saji dan makanan yang
tidak sehat seperti junkfood, bahkan
bahaya zat-zat pengawet dianggap tak mengapa. Padahal bahaya kanker,
kolesterol, gula darah, kencing manis, jantung dan obesitas sudah mengintai.
Membudayakan makan dengan gizi seimbang dan makanan sehat dan alami mulai dari
diri dan keluarga sendiri adalah salah satu solusinya.
5)
Pencemaran udara, air dan tanah dan
pengrusakan lingkungan. Polusi udara karena asap pabrik dan kendaraan,
pencemaran tanah dan air karena limbah industri, penebangan dan pembakaran
hutan menjadi krisis yang berpengaruh juga terhadap kelangsungan seluruh mahluk
hidup yang ada di bumi, bukan hanya manusia saja. Makin lama makin tua dan
rusaklah bumi kita, pemanasan global sudah semakin terasa, bagaimana dengan
nasib anak cucu kita kelak. Menggunakan angkutan umu, guna mengurangi polusi,
managemen pengolahan limbah yang baik pada unit industri, dan menjaga
kelestarian alam kita adalah jalan untuk kita agar bumi kita ini tetap indah
dan sehat untuk ditinggali.
Posting Komentar untuk "TUGAS AKHIR MODUL 6 PJOK"