PERENCANAAN PENUNTASAN WAJIB BELAJAR DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
PERENCANAAN PENUNTASAN WAJIB BELAJAR DAN PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
A. Rasional
Penuntasan Wajib Belajar
Upaya
aksesibilitasnya menghadapi banyak kendala seperti masih tingginya angka putus
sekolah, rendahnya tingkat sosial ekonomi penduduk, rendahnya tingkat lanjutan
sekolah dari SD ke SMP, dan rendahnya angka partisipasi pendidikan. sedangkan aspek mutu pendidikan dasar menjadi
keprihatinan banyak pihak rendahnya daya saing lulusan untuk sebutan lanjut dan
kesempatan kerja serta terdapat tanda-tanda melemahnya sikap hidup positif
dalam bentuk budi pekerti yang baik sebagai perwujudan hasil pendidikan
berkualitas. berdasarkan asumsi tersebut
tulisan ini ditujukan kepada dua tema Sentral yaitu penuntasan wajib belajar
dan peningkatan mutu pendidikan.
Dari hasil
kajian wilayah dan kondisi pendidikan menunjukkan bahwa upaya-upaya dilakukan
secara internal oleh dinas pendidikan dan instansi terkait lain belum cukup
mumpuni dalam mengakses calon peserta didik. Minimnya sumber daya dan
keterbatasan kemampuan manajemen wilayah dalam mengelola pendidikan serta
kelemahan dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) sangat berpengaruh pada
rendahnya tingkat keberhasilan ketuntasan wajib belajar. potensi wilayah dan
partisipasi masyarakat belum termanfaatkan, kendala alam dan kondisi masyarakat
belum cukup dipertimbangkan guna menunjang suksesnya program wajib belajar.
B. Rasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Dari beberapa
hasil penelitian sekolah yang kinerja nya baik, efektif dan menunjukkan
keunggulan dalam hasil-hasil yang dicapainya ditandai oleh
- kepemimpinan kepala sekolah yang handal
- masukan murid dengan nilai yang baik dan rata-rata berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah ke atas
- implementasi kurikulum Sesuai dengan standar didukung oleh keterlibatan partisipasi masyarakat dalam bentuk bimbingan belajar dan pakai paket khusus
- sumber-sumber belajar yang memadai dan dimanfaatkan sebagai mana mestinya
- tenaga kependidikan yang memenuhi standar kualifikasi
- fasilitas layanan kemuridan yang memadai
- sebagian besar keuangan Operasional Sekolah didukung melalui hasil pelibatan potensi masyarakat
- suasana kerja di sekolah yang kondusif dan melaksanakan Open manajemen
- terjalinnya hubungan sekolah dengan pihak orang tua atau komite sekolah, instansi Pembina atau Dinas Pendidikan dan dengan lembaga-lembaga dalam masyarakat yang mendukung aktivitas sekolah
- keterlibatan guru guru, siswa, orang tua siswa serta konsultasi dengan pihak Pembina dalam pengambilan keputusan
- terbuka bagi kegiatan penelitian dan pengembangan sekolah
Inti dari
keberhasilan tersebut terletak pada kemampuan kepemimpinan kepala sekolah yang
handal dan profesional. Berdasarkan hasil studi tersebut, direkomendasikan
perlunya pemberdayaan kemampuan profesional Kepala Sekolah yang berintikan
manajemen mutu berbasis sekolah atau school-based quality management
C. Strategi Penuntasan Wajib Belajar Dan Peningkatan
Mutu Pendidikan
Peningkatan
pemerataan atau perluasan kesempatan belajar atau akses pada jenjang pendidikan
menengah dapat dilakukan dengan jalan
- mengembangkan rencana pengembangan pendidikan berbasis wilayah
- penerapan konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah atau school-based quality management
- pengembangan model sinergi penuntasan wajib belajar dan peningkatan mutu pendidikan
Strategi 1 : Pengembangan
Model Perencanaan Berbasis Wilayah
Perluasan
pemerataan kesempatan belajar dapat ditempuh dengan jalan
- Pemberdayaan perencanaan wajib belajar berbasis wilayah yang kegiatannya meliputi
- Pelatihan penyusunan data dasar pendidikan pada tingkat wilayah
- Pelatihan penyusunan profil pendidikan tingkat wilayah
- Pelatihan pemetaan sekolah berbasis wilayah dengan teknik analisis kohort atas penduduk usia sekolah serta
- Pelatihan pemantauan kasus dan penanggulangan kerawanan ketuntasan wajib belajar
2. Perencanaan wajib belajar berbasis wilayah perlu
ditindaklanjuti dengan
- Penyediaan lahan untuk pembangunan RKB sesuai dengan rekomendasi hasil analisis kependudukan dan pemetaan sekolah
- Pengadaan perabotan sekolah sesuai dengan paket pengadaan buku bacaan dan alat praktik pendidikan yang dilaksanakan atas usulan masing-masing sekolah
- Bantuan biaya transport atau pemondokan bagi murid atau guru yang tempat tinggalnya jauh atau berasal dari daerah terpencil
- Penyelenggaraan sekolah kecil jauh, paket A, Paket B dan penyetaraan pendidikan dasar
- Beasiswa dan subsidi silang untuk siswa SD dan SMP yang berasal dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu
- Penggalangan orang tua asuh bagi siswa yang berasal dari keluarga yang secara ekonomi dipandang kurang mampu
Hal ini tentu
saja akan lebih berhasil optimal jika dilaksanakan pelaksanaan langkah
strategis tersebut didasari oleh komitmen yang kuat untuk melaksanakan
desentralisasi perencanaan manajemen pendidikan dasar serta fungsionalisasi
atau profesionalisasi perencanaan dan manajemen pendidikan di daerah.
Strategi 2 :
Pengembangan Model Manajemen Peningkatan
Mutu Berbasis Sekolah Atau School-Based Quality Management Model
Model Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dapat dijadikan sebagai pedoman dasar bagi
para kepala sekolah, pengawas dan kepala dinas pendidikan dalam mengembangkan sekolah
dan meningkatkan mutu secara berkeklanjutan dengan cara
- Peningkatan profesionalitas kepala sekolah dengan pendidikan dan pelatihan dalam jabatan, studi lanjut, ataupun Pendidikan dan Pelatihan program lainnya
- Peningkatan profesionalitas guru
- Peningkatan mutu masukan dasar
- Peningkatan efektivitas pembelajaran
- Peningkatan mutu gedung
- Memenuhi kebutuhan buku paket, alat peraga dan alat praktik pendidikan
- Mengupayakan pemenuhan kebutuhan layanan kemuridan
- Peningkatan pelibatan partisipasi masyarakat dalam berbagai bentuk bantuan yang relevan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah
- Pengembangan materi media program pelatihan dan pemberian kesempatan untuk meningkatkan profesionalitas guru
- Mengaktifkan kegiatan kelompok kerja
- Penciptaan iklim sekolah yang kondusif bagi pembelajaran yang berkualitas
- Menjalin hubungan dengan masyarakat
- Ketepatan dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah serta
- Mengembangkan program penelitian tindakan kelas atau classroom action research
Strategi 3 : Pengembangan Model Sinergis Lintasan
Wajib Belajar Dan Peningkatan Mutu Pendidikan
Ketika upaya
peningkatan jumlah atau kuantitas peserta didik maka upaya untuk dapat
meningkatkan mutu pendidikan menjadi beban yang amat berat. Ketika kita lebih
berorientasi pada kualitas maka jumlah siswa menjadi beban yang memberatkan. Pertanyaannya
adalah dapatkah kedua upaya tersebut digalang sedemikian rupa sehingga keduanya
dapat bersinergi dan saling mendukung?
Sumber : Somantri, Manap (2014)
Posting Komentar untuk "PERENCANAAN PENUNTASAN WAJIB BELAJAR DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN"